[✓]Keluarga Beringin || Blackbangtan Ft. Txtzy [END]

Avengers versi Kiyowo

"Aak bibin mau pelgi kemana?" Tanya balita perempuan berusia sekitar 3 tahun bermata bulat dan berpipi tembam dengan rambut di cepol dua yang tengah terduduk di depan bocah laki-laki berusia sekitar 6 tahun yang memiliki tinggi badan lumayan tinggi untuk anak seusinya, berpipi tembam dengan lesung pipi yang manis, yang sedang sibuk memakai outfit 'superhero' dari bahan kardus, di tambah dengan sendok sayur milik Mamanya yang merupakan hadiah gratis dari set panci pink yang dibelikan Papanya, hadiah anniversary ulang tahun pernikahan mereka.

"A'a mau ngelawan penjahat una, a'a mau jadi superhero yang melindungi dunia" Ucap bocah tersebut bersemangat sambil mengangkat tinggi-tinggi sedok sayur yang ia pegang. Balita perempuan yang melihat kelakuan abang laki-lakinya itu hanya bisa menatapnya dengan polos antara kangum dan tidak paham.

"Su...supel..sepel apa tadi namanya ak? Sopellelo? Emang dia ngapain?" Tanya Yuna kecil kepada abangnya, Soobin.

"Superhero" Koreksi Soobin masih dengan nada bersemangat.

"Oo sopelillo" Ucap Yuna sambil mengangguk-anggukkan kepalanya lucu.

"Superhero Yunaa, SU PER HE RO. Coba" Ucap Soobin sabar, lalu mengejakan kata superhero.

"Uumm... Su..supelollo?" Ucap Yuna malah balik bertanya dengan muka polosnya.

"Terserah kamu deh dek, nyerah a'a" Cukup, habis sudah kesabaran Soobin untuk meluruskan ucapan cedel adeknya,  sedangkan Yuna cuman mempoutkan bibirnya. Wajar sih sebenernya anak seusia Yuna belum bisa berbicara dengan baik dan masih banyak kata-kata yang belum pas. Tapi karena jiwa penasaran Yuna ini membuat Soobin lelah. Jika tidak di jawab adeknya bakalan nanya terus, dan jika di jawab pasti pertanyaannya muter-muter di situ aja.

'Dulu waktu Soobin masih sekecil Yuna apa juga gini ya? Kasian Mama, pasti capek ngejawab semua pertanyaan Soobin. Maafin Soobin yaa Ma, Soobin sayang Mama'

"A'a pergi main duluu yaa di lapangan komplek, nanti bilangin Mama oke?" Ucap Soobin ke Yuna.

"Ihh adekk itutt dongg!" Ucap Yuna antusias sambil mengangkat kedua tangannya, minta di gendong.

"Engga, kamu gaboleh ikut. Di rumah aja"

"Kok gituu si?" Ucap Yuna dengan suara yang mulai bergetar hendak menangis karna engga boleh ikut sama a'anya.

"Bayi gaboleh ikut! Ini itu tugas yang berbahaya una, aa mau membela kebenaran, aa bakalan ngelawan moster jahat yang mau ngerebut roti-roti yang ada di bumi. Kalau moster nya ga di lawan, nanti di bumi gabakalan ada roti lagi!" Jawab Soobin dengan raut muka yang di buat seserius mungkin, seolah-olah pembicaraan ini menyangkut hidup dan mati umat manusia di bumi jika roti di renggut, kan Soobin sedih gabisa makan roti lagi:'(.

"Dunia sambutlah superhero kalian yang akan membela kebenaran dan melindungi roti-roti yang lezat. Superr Soobin!" Seru Soobin kecil di depan pintu rumahnya dengan menirukan gaya superman setelah ia meninggalkan Yuna begitu aja di ruang tengah.

"SOOBINN! MAINNYA JANGAN LAMA-LAMA! SEBELUM ADZAN MAGRIB UDAH DIRUMAH!" Teriak Mama Jisoo dari dalam rumah, membuat Soobin kaget dan terjatuh tersungkur ke depan karena ia sedang membuat gerakan dengan satu kaki diangkat.

"IYAAA MAA! aduhh" Jawab Soobin sambil membersihkan pakaiannya dari pasir karna habis terjatuh tadi.

____

"Beomiee!! Ceeriii! Mainn yukk!" Panggil seorang bocah perempuan berusia sekitar 5 tahunan dengan rambut sebahu yang diikat setengah yang sudah lengkap memakai jubah dari kain seprai berwarna biru tua dan spatula punya Maminya di tangan kanannya.

Tidak lama keluar dua orang bocah laki-laki dan perempuan berumur sekitar 5 tahun dan 4 tahun. Si bocah laki-laki---Beomgyu---yang lebih suka di panggil 'Beomie' memakai outfit yang tak jauh berbeda si anak perempuan yang memanggil ia tadi---Ryujin---yang lebih suka dipanggil 'Riyu', hanya saja Beomgyu kecil membawa tutup panci punya Mommynya sebagai perisai dan baju pelindung dari kardus. Sedangkan sang adik---Charyeong---yang kebih suka di panggil 'Ceeri' memakai outfit seperti superhero wonder women lekap dengan ikat kepala bergambar bintang yang ia gambar yang kemudian setelah diwarnai ia gunting.