All i want is nothing more
To hear you knocking at my door
Cause if i could see your face once more
I could die as a happy man, i’m surePria bersurai gelap dalam ruangan tanpa penerangan itu menatap gelas berisi wine di tangannya tanpa ekspresi.
Tokk tokk tokk
Kaki jenjangnya dengan cepat mengarah ke pintu apartemen. Seiring dengan jantung yang berdetak jauh lebih cepat, jemari tangannya bergerak membuka pintu. Kosong. Tidak ada siapapun di depan pintu cokelatnya. -Jaewon- pria itu melangkah keluar, melihat ke apartemen di sebelahnya. Gotcha! Suara ketukan itu ternyata berasal dari apartemen sebelah.
"Ah! Annyeong, Jaewon-ssi. Maaf mengganggumu di jam segini, adikku sejak tadi tidak membuka pintu." Sapa si penghuni apartemen sebelah.
Jaewon hanya mengangguk kecil, tanpa mengatakan apapun ia kembali memasuki apartemen gelapnya.
PRANGGGG
Ia membanting botol wine dan menghasilkan pecahan kaca di lantai apartemennya itu.
"Kim Jennie..."
Nama yang tersebut dari bibirnya terdengar sangat lirih. Pria itu menangis. Wahhh sepertinya gadis yang ia sebutkan membawa pengaruh besar terhadap dirinya.
When you said your last goodbye
I died a little bit inside
I lay in tears in bed all night
Alone without you by my sideFlashback
"Jaewon-ah...kita ini...apa?"
"..."
"Apa artinya diriku...bagimu?"
"..."
"Haha! Seharusnya aku tidak bertanya kan? Kau tidak akan pernah menjawab."Gadis berpipi chubby itu mengusak rambutnya dengan frustasi. Ada genangan dipelupuk matanya yang coba ia tahan.
"Apa aku berjuang sendiri? Apa aku jatuh cinta sendiri? JAWAB AKU JUNG JAEWON!!!"
"..."
"APA ARTINYA AKU BAGIMU?!! hikssss...", pertahanan gadis cantik itu akhirnya runtuhPria yang menjadi lawan bicaranya tak bergeming. Pria itu masih memandang gadis di depannya dengan ekspresi datar.
"...lalu apa mau mu?"
Akhirnya dia bersuara juga."Berpisah."
"..."
"...aku ingin kita berpisah. Aku yang akan pergi. Aku akhirnya sadar...aku berjuang sendiri."
"Aku tidak mengizinkan."Gadis itu menatap pria yang lebih tinggi darinya dengan pandangan yang sulit diartikan. Tapi, keputusannya sudah bulat. Ia akan berhenti.
"Aku tidak membutuhkan izinmu, Tuan Jung Jaewon. Aku pergi."
Hening menyapa. Bahkan ketika gadis mungil itu menjauh dari hadapannya, Jaewon tidak bergerak sama sekali. Hingga bunyi pintu ditutup, pria dengan ekspresi datar itu terjatuh. Ia tahu, ini sudah berakhir. Tidak ada racauan atau makian yang keluar dari bibirnya. Tapi yang jelas, air mata sudah tidak bisa berhenti mengalir dari sepasang mata kelam miliknya.
"Kau bodoh Jung Jaewon!"
Flashback end
![](https://img.wattpad.com/cover/152239742-288-k313223.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FanFiction [Slow Update]
FanfictionKisah gaje yang datang tanpa diundang dan pergi tanpa perlu diantar, kayak kamu. Iya. Kamu :)