Neujeun bam sure chwihan ni moksori mwonga
Seulpeun iri isseossna bwa
Ni gyeote geu saramgwa manhi datwossdamyeo
Naege wirohae dallaneun neoTOKK TOKK
Woojin terpaksa bangkit dari kasur empuknya untuk membuka pintu. Dalam hati ia mengutuki orang iseng yang telah mengganggu mimpi indahnya. Matanya menatap jam dinding di ruang tengah apartementnya, 12.35 KST. Seketika matanya membola. Sedikit parno dengan ketukan pintu yang sejak tadi tak berhenti itu.
'Apa itu hantu? Aisshhh!! Kenapa harus aku sih? Ya Tuhann, selamatkanlah hambamu yang tampan ini.' batin WoojinCEKLEKK (pintu dibuka ceritanya :v)
"HUAAAAA!!!!"
Refleks namja berkulit tan itu menjerit. Di depannya berdiri sesosok yang ia yakini adalah perempuan, karena sosok itu memiliki rambut panjang yang menutupi hampir seluruh wajahnya.
PLAKKK
"Akh!" Woojin meringis begitu sosok itu memukul lengannya dengan kekuatan yang tidak main-main.
"Aku tidak tuli, bodoh!"
'Dia berbicara. Dia juga bisa menyentuhku. Bahkan aku mengenal suaranya.'
"YAKK!! PARK WOOJIN!! Kau mau membuatku mati kedinginan di luar sini, eoh?!!"
"Ah! Masuklah... Mira-ya"Woojin sedikit menggeser tubuhnya, memberi ruang pada yeoja yang ia panggil 'Mira' itu tadi. Ya, sosok itu adalah Jung Mira. Sahabatnya.
Mira menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tengah. Woojin mengambil tempat tepat di samping gadis itu. Namun, hidungnya menangkap bau yang aneh."YAKKK!! JUNG MIRA!!!"
"AISSHH!! SUDAH KU KATAKAN AKU TIDAK TULI, PARK WOOJIN YANG BODOH!!"PLAKK
"Akhh!! Appo..." cicit Mira yang kesakitan sambil mengelus pelan lengannya yang memerah.
"Kau minum lagi, eoh??!!"
"Hmmm... Sedikit..."
"KAU BILANG SEDIKIT?!! BAUMU SUNGGUH TAK ENAK UNTUK DICIUM!!"
"Aku kesini bukan untuk memintamu menciumku."
"Ha?"
"..."Woojin menatap gadis di sampingnya dengan mulut terbuka lebar. Namun, segera menutupnya kembali saat sadar sudah ada lalat yang hampir masuk ke dalam mulutnya.
Woojin menghela nafas panjang. Dengan cepat menangkap maksud gadis itu datang ke apartementnya dijam segini dalam keadaan sedikit mabuk."Aku bertengkar lagi dengan Jihoon."
Woojin menghela nafas lagi. Sebenarnya sudah bosan dengan alasan yang sama hampir setiap gadis itu mendatanginya.
"Eoh? Sudah ku katakan agar kau putus saja dengannya."
"Aku mencintainya, Woojin-ya..."
"Cihh!!! Kau bodoh atau apa? Sudah jelas dia tak mencintaimu lagi. Kau juga sudah berkali-kali melihatnya bersama yeoja lain. Kau bilang kau mencintainya? KAU MAU MATI DI TANGANKU?!!"
"..."
"Mira-ya, kau itu..."
"Hiksss....hiksss..."
"..."Woojin menghentikan perkataannya. Sedikit tersentak saat menyadari bahwa ia cukup kasar dengan perkataannya barusan.
"Mira-ya..."
"Mianhae, Woojin-ya..."
"Ani. Aku yang salah. Aku yang harusnya minta maaf."Tanpa menjawab, Mira membawa tubuhnya untuk memeluk sahabatnya itu. Mencari kehangatan yang selalu berhasil menenangkan perasaannya disaat seperti ini.
Neo animyeon na jung han myeongeun babo
Tteonajido dagagajido moshago
Geureul baraboneun neol barabomyeo
Nae jasineul dallae nunmuri goyeoWoojin menatap sendu gadis didalam dekapannya. Menyibakkan helaian rambut yang menutupi wajah imut dengan pipi yang hampir jatuh itu. Ia tersenyum miris. Mendapati kenyataan bahwa gadis itu tak akan bisa untuk dimiliki.
"Seandainya kau memilihku, Mira-ya. Ku pastikan kau tak akan menangis seperti ini. Seandainya kau tak pernah kenal namja brengsek itu, kau tak akan pernah tersakiti sampai seperti ini. Seandainya."
Ya. Woojin menyukai gadis yang hanya menganggapnya sahabat. Bahkan mungkin perasaan itu semakin dalam. Namun, ia bukanlah type orang yang akan memaksakan perasaannya. Ia hanya tak ingin gadis itu menjauh dari hidupnya. Bukankah pria ini sangat bodoh? Ya. Tapi, hanya itu yang bisa ia lakukan. Tetap berada di tempatnya, tanpa berusaha mendekat atau menjauh. Ia akan terus membiarkan gadis itu yang mendekati atau menjauhi tempatnya berdiri.
Cause yo so beautiful to me
Gyeolguge urin chinguro"Kau itu sahabat terbaikku, Woojin-ya."
Kata-kata itu terlintas lagi di pikirannya. Kata-kata yang selalu di ucapkan Mira dengan senyum cantik miliknya. Dan Woojin hanya akan menjawab dengan senyuman. Ia cukup tau diri. Lingkaran persahabatan yang sudah mereka ciptakan sejak berusia 9 tahun itu sudah sangat jelas. Sahabat. Hanya itu hubungan di antara keduanya.
Woeoeoeoeo woeoeoeoeo
Gakkeumssik gidael saram geu jeongdomyeon gwaenchanha
Woeoeoeoeo woeoeoeoeo
Gal got ilheun seom hana
You are my best friendWoojin tersenyum lagi. Kali ini bukan senyum kesedihan. Ia tersenyum dengan tulus kali ini. Pria tampan itu menatap gadis di pelukannya yang masih tertidur dengan nyenyak tanpa ada tanda akan bangun dalam waktu dekat.
Setidaknya, gadis itu akan menemuinya saat merasa sedih dan tersakiti. Dan tanpa disadari, Woojin adalah tempatnya berlabuh dan menceritakan semua masalahnya. Mungkin saat bahagia yeoja itu tidak mengingat dirinya, tapi ia sudah merasa cukup dengan apa yang terjadi diantara mereka.
Sahabat. Setidaknya, ia akan menjadi orang pertama yang mengetahui segala hal tentang gadis yang sangat ia cintai itu. Tanpa ada penghalang yang cukup berarti. Baginya sudah cukup. Setidaknya menghabiskan hidupnya sebagai sahabat dari gadis yang mempunyai arti penting baginya.=•=
Holaaaa
Saya cambekkkk
Ada yang nungguin?
Gak ada? Ya udah! -_-Huhuhuuuu
Lagi suka sekali dengan lagu iKON dengan judul yang sama dengan cerita ini. Walau telat sukanya. WkwkwkLanjut atau udahan?
VOTE dan COMENT kalian adalah penyemangat :)
Tolong kritik dan sarannya
KAMU SEDANG MEMBACA
FanFiction [Slow Update]
FanficKisah gaje yang datang tanpa diundang dan pergi tanpa perlu diantar, kayak kamu. Iya. Kamu :)