Tasya melamar kerja di perusahaan Adityaswara kakinya melangkahkan masuk ke dalam perusahaan itu ia menanyai resepsionis apakah ada lowongan pekerjaan atau kah tidak? Semoga saja ada lowongan pekerjaan disini.
"Maaf mbak saya mau nanya apakah ada lowongan pekerjaan disini." Tasya melihat resepsionis yang sedang dandan agar makeup nya tidak luntur mulu
"Centil banget sih." gumam Tasya yang melihat Mbak resepsionis yang masih menghiasi penampilan wajahnya dengan make up dengan satu tangan memegangi kaca.
"Sebentar yah." mbak itu memasukkan semua alat make-up nya ke dalam tasnya.
"Lama banget sih mba cantik kagak jelek iya, astaga kenapa gw jadi ghibahin dia sih nih mulut gak bisa dijaga Napa." Tasya menutup mulutnya dengan satu tangannya untuk menutupi mulutnya untung dia gak dengar kalo dengar bisa gawat dah.
"Masih ada lowongan pekerjaan mba langsung saja menemui pak Revan di ruangannya."
"Ruangannya dimana mba." tanya Tasya.
"Ayo ikuti saya." mbanya menunjukkan ruangan bossnya di lantai 20 gila aja perusahaannya Segede gini mana mewah lagi, mungkin bossnya orang kaya sampai lift terbuka kami pun berjalan menuju ruangannya mba resepsionis hanya mengantarkan Tasya sampai di depan ruangannya saja dia menyuruh Tasya untuk masuk ke dalam kemudian dia pun masuk bismillah semoga bisa diterima di perusahaan ini.
"Permisi Pak." Tasya melihat bossnya yang sudah duduk di kursi kebesarannya dengan wajah dingin dan datar.
"Cukup menarik juga." gumam Revan yang melihat penampilan Tasya dari bawah berbeda dengan karyawan lainnya yang memakai pakaian ketat sekali.
"Kamu yang ingin melamar kerja di sini kan?" tanya Pak Revan.
"Hehe. Iya, Pak. Saya berniat untuk melamar kerja di perusahaan ini, Pak." Tasya pun memberikan berkasnya Kepada bossnya.
"Nilainya cukup Bagus sepertinya kamu orangnya pintar juga."
"Gak juga, Pak"
"Kamu diterima di perusahaan ini sekarang kamu sudah boleh kerja disini."
"Tapi Pak bukannya setiap perusahaan itu nggak langsung kerja yah, mungkin traning dulu gitu Pak?"
"Tidak ada traning-traning mulai sekarang kamu bekerja jadi sekretaris pribadi saya ngerti." tegas Revan.
"Tapi Pak___?"
"Jangan membantah, oh iya kamu bisa tanda tangani ini." Pak Revan menunjukkan sebuah surat perjanjian mengenai kerja kontraknya.
"Ini untuk apa Pak." sembari mengangkat kedua alisnya
"Masih nggak liat juga, lihat ini sebuah kertas perjanjian dimana kamu harus menuruti perintah diperusahaan ini."
"Nggak bisa begitu dong Pak."
"Kamu mau tanda tangan atau tidak bekerja disini."
"Ok saya setuju." kemudian Tasya pun menandatangani sebuah perjanjian kerja kontraknya tanpa Melihat dulu isi perjanjiannya.
"Meja kerjamu ada diluar pintu ruangan saya dan bawa semua berkas ini." perintah Revan
"Astagfirullah baru aja masuk kerja udah dikasih tugas segala bisa mati dah gua." batin Tasya melihat tumpukkan berkas di atas meja bossnya.
"Pak saya baru saja melamar kerja disini tapi...!!" Revan pun memotong ucapannya
"Ingat perjanjian yang sudah kamu tanda tangani."
"Memangnya perjanjiannya apa Pak."
"Apa kamu gak baca dulu perjanjian ini sebelum tanda tangan."
"Emmm... Belum Pak."
"Bodoh sekali kamu ini."
"Kenapa bapak mengatakan itu kepada saya" Tasya tidak terima jika dihina seperti itu.
"Baca saja perjanjiannya." Revan memberikan surat perjanjian tadi untuk menyuruhnya membacanya.
Surat perjanjian
1. Pihak kedua harus menuruti perintah pihak satu.
2. Kontrak kerja selama 2 tahun jika berhenti bekerja pihak kedua harus membayar 100 milyar.
3. Pihak kedua harus mengikuti kemana pihak satu pergi.
4. Pihak pertama harus mencampuri urusan pihak kedua.
5. Pihak kedua tidka boleh mencampuri urusan pihak pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boss (TAMAT)
FantasyGimana sih punya bos yang suka ngeselin banget selalu ganggu kehidupan kita jadi gak bisa tenang seperti Tasya yang selalu digangguin oleh bossnya yaitu pak Revan dia adalah seorang CEO yang menggantikan posisi Ayahnya untuk mengurusi semua perusaha...