"Apa-apaan ini, Pak? kenapa semua isi perjanjiannya mengenai urusan pribadi, kenapa gak ada mengenai pekerjaan apapun disini." bantah Tasya
"Nggak usah bantah."
"Nggak bisa begitu dong Pak lebih baik saya tidak jadi bekerja disini."
"Yasudah kamu boleh berhenti bekerja disini tapi kamu harus bayar 100 milyar atau kamu saya masukkan ke penjara karena melanggar aturan perjanjian ini."
"Pak nggak bisa gitu dong kenapa malah bawa-bawa polisi sih ini tuh mengenai pekerjaan bukan menyangkut korupsi yah." lawan Tasya dia tidak mau diinjak-injak oleh bossnya.
"Seterah saya tidak perduli lebih baik kamu keluar." usir Revan.
"Tapi urusan kita belum selesai Pak."
"Bawa berkas ini dan kerjakan dimeja kamu." Tasya pun pasrah dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, lebih baik dia bawa berkas itu dan kerjakan di meja kerjanya kemudian dia pun meninggalkan ruangan bossnya.
"Boss gila." sampai di meja kerja gw melampiaskan semua kekesalan gw tadi di ruangan.
Jam makan siang pun tiba akhirnya bisa istirahat juga kalo tidak bisa mati dah ngurusin tugas ini gak selesai-selesai dari tadi, untung saja bawa bekal coba saja kalo tidak dia harus makan pake apa duit aja gak ada mana harus bayar kost-kostan lagi ribet dah kalo hidup sendiri jauh dari orang tua yang sabar yah mah ini juga aku kerja demi membiayai kehidupan mamah disana Tasya pun berjalan menuju kantin untuk hanya membeli minum saja dan duduk dikursi kosong.
"Oh ini toh yang sekretaris baru." tiba saja datang seorang perempuan berpenampilan seperti bitch berpakaian sexy.
"Nih orang mau kerja apa mau ngeja***y sih pakaiannya gini banget." batin Tasya yang melirik cara berpakaian wanita yang menghampirinya.
"Ada apa yah." Tasya pura-pura gak tau aja Soalnya dia gak mau cari ribut disini.
"Eh anak baru lu ngapain makan disini." tanya perempuan songong itu yang sudah disampingnya.
"Memangnya kenapa yah ini kan tempat umum jadi siapapun boleh dong makan disini." jawab Tasya yang heran kenapa sih dipertemukan orang seperti ini gak ada sopan-sopannya baru saja kerja udah banyak musuhnya.
"Songong banget yah lu disini oh iya lu bawa bekal udah kaya anak SD aja hahaha." mereka menertawakan Tasya yang membawa bekal seperti anak SD.
"Memangnya ada larangan yah jika disini tidak diperbolehkan bawa bekal." sindir tasya yang membuat geram dengan tiga perempuan ini.
"Songong banget lu yah enaknya diapain nih cewek." tanya teman satunya.
"Mungkin buly aja kali yah." ledek teman satunya lagi.
"Orang kaya gini harus kasih pelajaran." salah satu diantara mereka bertiga menjatuhkan Bekal milik Tasya ke lantai membuat bekal itu pun jatuh dan berantakan.
"Uppss sorry." dia pun pura-pura menutup mulutnya dengan satu tangannya lagi.
"Huftttt kalian bisa gak sih hargain orang sedikit aja, emangnya gw salah apa sama kalian sampe-sampe makanan gw dibuang hah !!" Tasya sudah tidak tahan dengan mereka bertiga yang tiba-tiba saja menjatuhkan makanannya
"Kenalin gw Dinda pacar dari boss lu gw ingatin sekali lagi jangan kecentilan sama pacar gw."
"Kecentilan apa sih gw gak tau apa-apa dari tadi dekatin boss lu aja kagak." lawan Tasya yang tidka mau diinjak-injak olehnya dia boleh melakukan apapun semaunya tapi jangan sampai dia menjatuhkan dirinya ditempat umum.
"Karena lu udah berani dekat-dekat dengan pak Revan." semua orang menatap ke arah mereka berempat yang menjadi pusat perhatiannya.
"Kapan gw dekatin hah? sekali lagi gw bilangin gw sama pak Revan hanya sebatas sekretaris dan boss saja yah."
"Gw gak percaya siapa tau aja lu mau dekatin pak Revan terus ambil hartanya sampai habis."
"Astaga kenapa pikiran lu sampai situ sih walaupun gw orang miskin sama sekalipun gw gak ada niatan mau mengurasi harta pak Revan."
"Cabut gaess jangan sampai pak Revan tau." tiba saja Revan datang sebelum itu Dinda dan gengnya pun berlaku pergi meninggalkan Tasya sendirian.
"Ada apa ini." tanya Revan yang baru saja melihat kotak bekal Tasya sudah berantakan dilantai.
"Ehhmm... Gak ada apa-apa pak tadi cuma kotak bekal saya jatuh saja." pekik Tasya agar bossnya tidak memarahi Dinda dan gengnya itu.
"Dasar ceroboh." Revan jadi kasihan melihat Tasya yang membersihkan semua makanan yang jatuh dilantai tadi sedangkan Tasya tidak menanggapinya perkataan bossnya tadi dia masih terus fokus membereskannya.
"Sini saya bantu." Revan menundukkan tubuhnya untuk membantu Tasya membersihkannya.
"Gak usah Pak saya bisa sendiri kok" Tasya mencoba mencegah agar bossnya tetao tidak membantunya.
"Jangan membantah." Revan tetap membantu Tasya walupun dirinya ditolak olehnya selesai membersihkannya, Tasya membuang semua bekal yang belum sempat ia makan tadi ke tong sampah belum saja dia memakannya tapi bekalnya malah dijatuhkan oleh Dinda teman musuhnya.
"Terima kasih pak saya permisi dulu." belum sempat Tasya pamit bossnya memegang tangannya membuat jantung jadi deg-degan.
Deg-deg
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boss (TAMAT)
FantasyGimana sih punya bos yang suka ngeselin banget selalu ganggu kehidupan kita jadi gak bisa tenang seperti Tasya yang selalu digangguin oleh bossnya yaitu pak Revan dia adalah seorang CEO yang menggantikan posisi Ayahnya untuk mengurusi semua perusaha...