"Hari ini senja adalah teman baik ku, tapi entah untuk nanti. Mungkin senja akan tetap menjadi rindu"
-Erick Wijaya Nasution
doarzkyGue kagum melihat keindahan jingga yang begitu menyala, dan membuat gue semakin tenang untuk mengungkapkan rasa.
"Senja memang tidak pernah ingkar janji, ia selalu datang dengan berjuta keindahan. Entah itu pada pantai, hutan, gunung, dan kamu"
-Erick Wijaya Nasution.
doarzkyKali ini gue bakal tunjukin ke semuanya, bahwa gue berani melawan rasa malu gue.
***
Setelah selesai memotret foto, gue langsung menarik tangan Anggi untuk menikmati pemandangan yang ada dibibir pantai.
Berada di tempat ini gue merasa jauh lebih tenang, jauh lebih romantis dari apa yang gue bayangkan. Dengan disambut desiran ombak, hembusan angin, suara kicau burung, dan indah nya langit jingga.
"Cantik ya Gi, langit nya" Celetuk gue sembari melihat bola mata cantiknya.
"Iyaa Rick, bagus banget langit nya" Jawab nya.
"Gue jadi semakin jatuh cinta sama semua yang diciptakan tuhan, semuanya begitu cantik, dan semuanya begitu sempurna" Ucap gue sembari duduk melihat desiran ombak.
"Tuhan memang hebat, ia mampu menciptakan semuanya dengan begitu sempurna" Jawab Anggi.
"Bener banget Gi. Se-sempurna perempuan yang ada disamping gue misalnya" Celetuk gue mengejutkan Anggi.
"Hahh? Gue maksud lu Rick?" Tanya Anggi terkejut
"Iya kamu, Anggi Aulia Fairuz" Ucap gue sembari mencubit gemas kedua pipi nya.
"Ihhh..Rese banget deh kamu, sakitt tau!" Celetuk Anggi.
"Cie elahh, kamuu. Tau ga sih? Sebenarnya bilang kayak gitu itu dilarang tau. Udah tau belum?" Ujar gue.
"Loh kok dilarang sih, kenapa harus dilarang Rick?" Tanya Anggi
"Ucapan 'kamu' itu cuma buat orang yang lagi pacaran" Jawab gue.
"Iyaa, terus masalah nya kenapa Rick?"
"Jadi, masalah nya kita itu belum pacaran, tapi kalo lu maksa. Gue siap ko" Celetuk gue.
"Oh, gue tau sekarang alesan lu ngajak gue ke tempat seindah ini. Ternyata ada mau nya ya, dasar tukang modus!" Jawab Anggi
"Yehhh malah ngatain gue, tapi lu mau kan?"
"Maaf Rick. Gue belum siap buat pacaran, entah lah. Gue belum terlalu percaya sama ucapan laki-laki, gue benci sama laki-laki" Jawab Anggi sambil menekukkan wajah nya.
"Emang kenapa Gi? Kenapa lu bisa sebenci itu sama laki-laki?" Tanya gue cemas.
"Gue benci aja sama laki-laki yang udah nyakitin Mama. Makanya gue benci sama laki-laki, mereka semua sama. Penipu, kasar, bajingan, keparat!" Jawab nya kesal sambil meneteskan air mata.
Ini adalah pertama kalinya ada perempuan nangis dihadapan gue, dan entah ini pertanda baik atau buruk buat gue. Perasaan gue sudah mulai bercampur aduk sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
°Lelaki Pemalu°
Teen FictionErick Wijaya Nasution. Seorang lelaki super bad boy disekolah. Karna ia merasa menjadi bad boy itu adalah sebuah pilihan agar hidup tidak terlalu monoton. Di balik perlakuan nya selama ini, ia juga memiliki sifat yang unik yaitu pemalu. Erick han...