20. 🌱

1.8K 261 4
                                    

"Wuuu tahan ya wuu," winar ngelus-ngelus kepala uwu.

Sekarang uwu udah masuk ruang perawatan. Mereka cuma bisa nunggu di luar.

"MANA LAKIK NYA?!" Emosi lukas udah ga ketahan.

"Laki nya dirumah dia ga mau ikut tadi udah gua ajak," kata atuy.

"Lapor polisi cepet!"

"Saksi disana bahkan tokonya udah di bayar sama kris buat tutup mulut, kalau cuma gua ama winar doang polisi mana mau,"

"Gua ada videonya," winar nunjukin hpnya. Bener aja itu jelas semua di layar.

"Awas aja lo kris sampe uwu kenapa-kenapa!"

Geng boti nyamperin lukas.

"Kas..."

"Hmmm?" Lukas masih nangis.

"Kita nemuin bibir uwu berdarah waktu itu, dan tangan uwu yang biru, tapi dia bilang dia kejedug ama pintu malem-malem," jelas tiwai.

"itu kerjaan laki nya pasti!" Kata winar yang udah pastiin jawaban dia itu benar.

"Tau darimana lu?"

"Waktu tadi di mall aja uwu di perlakuin bukan selayaknya istri, bahkan uwu minta istirahat 5 menit aja buat duduk ga di bolehin sama suaminya, untung ada gua sama atuy, jadi uwu istirahat bentar, mungkin kalo lu mau nanya lebih bisa nanti ditanya ke orangnya langsung," jelas winar.

Dokterpun keluar.

"Siapa suaminya?"

"Ga ada dok suaminya dirumah,"

"Lho harus nya ada, soalnya uwu perlu donor darah AB dan sepertiny bayinya akan prematur jadi tolong beritahu suami nya,"

"Ambil darah saya aja dok!" Lukas udah siap.

"Baiklah ikut saya,"

Lukas pun pergi dan yang lain masih tetep stay di depan ruangan uwu.

"Kak echan takut kaya kak uwu," echan mulai nangis.

"Tenang chan, kita selalu stay kok sama lu," mereka semua berpelukan.

"Kak tiwai, ngelahirin sakit nggak?"

"Enggak kok, pasti kamu seneng," kata tiwai.

"Kamu jangan bikin bunda sakit ya dek," echan ngelus-ngelus perutnya.

Mark cuma ngalihin perhatiannya ke handphone nya.

"Mark,"

"Heum?"

"Kenapa merhatiin echan?" Ledek atuy.

"Ck, ga mungkin lah gua liatin dia,"

"Dulu gua juga sama kaya lu, gapedulian sama orang hamil, tapi kalo tadi lo liat kejadiannya uwu tadi, pasti lo ngerti," atuy nepok-nepok pundak mark.

"Kakkk echan takuttttt,"

"Nana renjun...bawa echan ke kantin bawah jangan kesini dulu,"

Nana sama renjun nurut apa kata tiwai, mereka ngajak echan kebawah. Awal nya susah, cuma pas di tarik paksa sama renjun baru mau.

"Chan udah gausah mikirin cowok brengsek kayak mark!"

"Gua udah ga mikirin ntu tuyul, tapi gua takut ngelahirinnya,"

"Chan gua janji pas lu lahiran gua pasti bakal dateng,"

"Beneran ya??"

"Iya channn,"

Jamet In Love ||NCT in da hausTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang