"Bun aku pulang" sambil membuka pintu.
"Yaampun Rani, dari mana aja kamu?" Tanya bundaku yang super khawatiran.
"Biasa bun.. " jawabku.
"Yasudah cepat ganti baju, baju kamu basah semua tuh!"suruh bunda.
"Iya bun" jawabku sambil pergi ke kamar.Setelah semua badanku bersih, aku langsung menghampiri Hubby, dia anak anjing peliharaanku yang aku temukan di depan teras rumahku dan aku rawat.
"Ran kamu belum makan kan? Ini ada roti dan susu coklat hangat" ucap bunda dari depan pintu kamarku.
"Makasih bun" seraya mengambil makanan dari bunda.
"Kalau sudah selesai makan langsung tidur aja, nanti kamu demam" ucap bunda.
"Iya iyaa bun" kataku.
"Kamu sih, pake ujan ujanan segala" yah mulai lagi deh bunda.Bundaku emang orang yang super khawatiran banget, mungkin karena bundaku trauma sama kejadian dulu.
Jadi dulu Kakaku meninggal waktu aku masih kecil, saat itu dirumah hanya ada aku dan kakaku, dia panas tinggi dan kejang kejang, aku tidak bisa berbuat apa apa karena waktu itu aku masih kelas 2 SD. Saat bunda dan ayahku datang, kakaku langsung dilarikan ke rumah sakit, namun di pertengahan jalan kakaku menghembuskan nafas terakhirnya.
Dari situlah kedua orang tuaku merasa sangat bersalah dan kehilangan. Setelah kejadian itu, bunda memutuskan meninggalkan pekerjaannya yang sudah dibilang enak karena bunda memiliki jababatan yang lumayan tinggi di perusahaannya, bunda sekarang lebih memilih mengurus anaknya, dia tidak mau kejadian yang dulu terulang lagi.
**
Keesokan harinya
"Ran dimana?"
"Ran?"
"Ran?"
"Ran?"Hp ku dipenuhi chat dari Disa.
Sebenarnya hari ini aku lagi gak ada kelas, tapi hari ini ada seminar, entah seminar apa aku lupa.
"Dis kayaknya aku gak ikut seminar, badanku panas semua" balas chatku.
Mungkin gara gara kemarin aku kehujanan jadi aku agak sedikit demam. Sebenarnya aku ingin datang ke seminar itu, tapi rasanya keadaanku tidak memungkinkan.
Setelah satu setengah jam berlalu
Handphone ku berdering, ternyata panggilan dari Disa.
"Hallo dis.." kataku lemas.
"Rani lo masih sakit? Tanya Disa.
"Gak ko cuman demam dikit" jawabku.
"Sayang banget lo gak ikut seminar barusan" ucap Disa
"Oh iya ceritain dong seminarnya tadi, seru?" Tanyaku
"Seruuuuu banget, pokonya lo pasti nyesel gak ikut" ucap Disa
"Emang kenapa?" Tanyaku lagi
"Pengisi seminarnya, aaaahhh.." ucap Disa aneh.
"Ya, kenapa?" Tanyaku terheran heran
"Udah ganteng, mapan, baik, ramah, cool, aah pokonya perfect" ucap Disa
"Yah aku kira apa!" Kataku
"Ih lo belum liat aja, kalau liat pasti lo juga suka" ucap Disa
"Udah ah gue mau mandi" ucapku sambil mematikan panggilan.**
Tak terasa sudah sore, seharian aku hanya diam di kamar bersama Hubby. Sambil mengelus ngelus Hubby, aku membuka social mediaku.
Teman temanku banyak mengupdate kegiatan seminar tadi, wah sepertinya seminar tadi seru juga.
Setelah cukup bawah aku scroll berandaku ternyata ada satu foto yang sepertinya tidak asing, difoto itu ada Disa dan seorang pria bertubuh tinggi dengan kulit putih dengan senyumnya yang lebar.
Dalam captionnya "Senang sekali bisa ikut seminar hari ini"
Oh ternyata pria itu pengisi seminar tadi.Sepertinya aku kenal pria itu, itu pria yang kemarin aku temuikah?
Ah tapi tidak mungkin! Penampilan nya sangat berbeda. Pria yang bersama Disa rapih dan berwibawa, tidak seperti pria yang aku temui kemarin.
Entah mengapa aku penasaran sekali dengan pria yang bersama Disa. Beberapa kali aku melihat foto itu, dan tak sengaja aku langsung berada di social media pria itu lewat tag yang ditulis Disa.
Sampailah aku di akun "Erlangga_budiman" . Kulihat dari postingannya, memang sepertinya dia orang yang berpendidikan, lamannya diisi oleh berbagai kegiatan yang bermanfaat.
Hmm.. sepertinya benar yang dikatakan Disa, sayang sekali aku tidak mengikuti seminar tersebut. Bukan karena pengisi seminarnya yang menarik, tapi aku lihat dia sangat berpengalaman.
Kalau ada kesempatan lagi, next time pasti aku akan mengikuti seminarnya, sayangnya kemarin belum berjodoh saja.
"Ran, sini turun kita makan malam!" teriak bunda dari bawah mengagetkanku. Aku baru menyadari, ternyata aku sudah terlalu lama berada di laman pria itu.
**
Sebelum tidur, tiba tiba di luar hujan deras, badanku semakin menggigil. Sebenarnya aku ingin langsung memejamkan mataku, tapi lagi lagi aku malah mengecek beranda social mediaku. Berandaku diisi banyak foto kegiatan "Erlangga_budiman" .
"Huh! Kenapa berandaku jadi penuh oleh pria itu? Membosankan!" Aku bergumam.
Aku tidak mau larut dalam foto foto di berandaku, kusimpan handphone dan ku ambil pulpen dengan selembar kertas.
Hujan
Seperti perasaan..
Entah kapan, tapi ku tahu kau akan datang..
Seperti cinta..
Entah dimana, tapi aku tahu kita akan bertemu..
Seperti hati..
Sekuat apapun kita menahan, pasti akan kena juga..
Seperti hujan!
Aku tidak tau itu kapan..Bandung, 11 Mei 2020
Ya menulis memang salah satu hobby ku, walaupun tidak terlalu bagus tapi cukup bermanfaat untuk mengisi waktu luangku.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00, hujan semakin deras dan hawa semakin dingin. Aku tarik selimut dan berusaha tidur.
Setelah aku mulai tertidur
"Rannnn.."
"Raniii..."
"Besok ke kampus kan?"
"Gue mau cerita"
"Temuin gue besok ya!"
"See you"Ternyata isi chat si bawel Disa, aku hanya melihatnya lewat notifikasi. Tanpa membalas chat nya aku langsung melanjutkan tidurku.
"Halah, pasti hanya ingin bercerita tentang drama korea yang baru saja ditontonnya!" Dalam hatiku.
Akupun kembali tertidur.
**
-BERSAMBUNG-
------------------------------------
Kira kira Disa mau cerita apa guys?
Erlangga budiman siapa sih?
Apa bener pria yang ditemui Rani di taman itu Erlangga budiman?
Stay terus yaa biar tau jawabannya 🤗♥️

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Day
General FictionAntara kau dan dia. Terjebak diantara dua perasaan memanglah sulit, tapi semua harus dilewati, akhirnya harus ada yang berkorban. Tidak ada perjalanan yang mulus, semua yang aku lalui dipenuhi oleh derai air mata.