Two!!

5K 409 64
                                    

Happy Reading.

Keep 75 ya🥰⭐

*

Tidak ada lagi Ji Yeon yang ceria, hanya ada Ji Yeon dengan wajah murung. Aliya sepertinya harus melakukan hal ini, psikis anaknya seperti terguncang.

"Mama mana Baby Bear?" Hyemi sering dirumah dan menemani Ji Yeon, mungkin sadar akan adiknya yang banyak diam.

"Taman sayang. Ajak main hum, tapi jangan lari-lari ya, ini habis hujan" Hyemi mengangguk pelan, dan menyusul sang adik, Aliya memperhatikan keduanya dari jauh.

Aliya tersenyum saat melihat Ji Yeon mulai bicara. Hyemi berhasil mengajak Ji Yeon bicara rupanya.

Tapi tidak lama Aliya melihat Hyemi menarik tangan Ji Yeon, seolah mengajak Ji Yeon bermain, Aliya masih melihat itu.

"Baby Bear ayo lari, Eonni akan mengejar" dan sepertinya Hyemi melupakan pesan Aliya untuk tidak mengajak Ji Yeon lari-lari. Astaga.

"Sayang jangan lari-lari licin" dan Hyemi lebih dulu mendorong Ji Yeon pelan, seolah menyuruh Ji Yeon lari dan Ji Yeon langsung berlari, sontak Hyemi mengejar sang adik.

Aliya jelas menyusul, bahaya. "Baby Bear tunggu....akhhh"

Hyemi jatuh terpeleset.

"Hyemi" Aliya berlari kearah Hyemi, belum sempat Aliya sampai pada mereka Hyemi sudah lebih dulu jatuh.

"Baby?" Aliya panik dan memangku Hyemi.

"Mama...."

"Apa yang kalian lakukan?" Aliya tersentak saat tubuh Hyemi ditarik paksa darinya. Jimin berteriak padanya. "Hyemi-ah. Bangun sayang"

"Seharusnya kau tidak mengajak Kakakmu lari-lari Ji Yeon, lihatlah" Aliya tersentak bukan main saat Jimin berteriak pada Ji Yeon. Sontak saja Ji Yeon menangis keras. Tapi Jimin benar-benar tidak peduli dan membawa Hyemi pergi.

"Mama Hiks...." Aliya yang tersadar langsung mendekap tubuh mungil Ji Yeon. "Mama Hiks.. Mama...Hiks...Mama sesak" Aliya langsung fokus pada Ji Yeon yang menangis sambil mencoba bernafas. Asma putrinya kambuh. Ya Tuhan

"Bear?" Aliya menggendong Ji Yeon dan membawanya keluar. Anaknya pergi dibawa kerumah sakit.

*

Aliya diam membisu didepan ruang rawat Ji Yeon, asma Ji Yeon kambuh. Sungguh luar biasa. Aliya memandang lantai dengan nanar. "Kau bahkan berani membentak Anakku. Baik Park Jimin" tidak ada ibu yang terima anaknya dibentak dan Aliya termasuk. Ibu mana yang akan tega melihat anaknya yang menangis sambil memegangi dadanya yang sesak. Aliya tidak terima. Apapun itu tidak akan menerimanya

"Wali Nona Ji Yeon" Aliya bangkit dari duduknya dan mendekat pada Dokter.

"Saya Uisa" Dokter itu tersenyum melihat Aliya. Menepuk pundak Aliya pelan.

"Dia kuat, jangan terlalu khawatir. Dia mulai bisa mengontrol diri, dia Baik-baik saja.  Anda bisa melihatnya" Aliya tersenyum lega.

"Terima kasih Dokter"

"Itu tugasku"

*

"Maaf Tuan tapi golongan darah anda tidak cocok"

Jimin diam membisu didepan ruang rawat Hyemi. Kata-kata Dokter masih tergiang dalam kepalanya. Seolah itu menampar pipinya. Darahnya tidak cocok dengan Hyemi. Bagaimana bisa? Bukanya Anak dan ayah akan selalu sama darahnya. Itu memang harus sama.

ONLY LOVE STORY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang