Happy Reading.
Mustahil Aliya tidak memikirkan Jimin saat tau album itu, kepala kecilnya tertuju pada Jimin. Sesak! Aliya tau jika Hyemi bukan anak Jimin, dan Aliya yakin Jimin tinggal sendiri sekarang.
"Baby Bear kenapa belum tidur?" Ji Yeon diam dan langsung duduk di pangkuan Aliya. Bocah itu keluar hanya menggunakan Piama bergambar Beruang dan boneka kesayangannya. "Mama juga tidak tidur" Aliya menghela nafas dan mengusap surai Ji Yeon."Mama Yeon menyesal"
"Kenapa Baby Bear?"
"Waktu Daddy minta maaf, seharusnya Yeon memaafkan Daddy, tapi Ji Yeon justru mengatakan tidak dan menyuruh Daddy pergi bersama Eonni, Ma padahal saat itu Daddy memeluk Yeon. Daddy juga menangis" Aliya menghela napas panjang. Dirinya juga tidak bisa berkata apapun.
"Baby...."
Tok! Tok! Tok!
Keduanya kaget saat mendengar suara ketukan pintu, tamu semalam ini. " Mama Ji Yeon tolong buka" Aliya menurunkan Ji Yeon dari pangkuannya dan menuju depan. Itu Nyonya Ahn tetangga sebelah.
"Nyonya... Omo" Aliya terkejut saat bukan hanya Nyonya Ahn yang didepan pintu rumahnya. Ada suaminya juga dan Jimin yang sepertinya tidak sadarkan diri. Sontak saja Aliya mendekat pada Jimin. Ya Tuhan yang dikatakan Ji Hyun benar, Jimin terlihat menyedihkan.
"Mama Ji Yeon maaf jika aku mengganggumu malam-malam seperti ini, tapi pria ini pingsan dan aku tidak tau harus melakukan apa. Hampir setiap malam dia menunggu di depan rumah mu dan dia akan pergi subuh. Kukira kalian punya hubungan dan aku melakukan ini"
Aliya tertohok bukan main, apa Jimin benar-benar menunggu setiap malam. "Sejak kau pindah kemari aku selalu melihat dia, kufikir dia orang jahat karena gerakannya yang mencurigakan. Tapi aku tidak melihat apapun yang terjadi selain dia memandangi pintu rumah mu dan menunggu"
"Gumawo Nyonya Ahn, maaf tuan bisa bawa dia masuk. Dia suami saya" akhirnya semua terjawab, Aliya akhirnya mengaku jika Jimin suaminya. Tapi kenyataanya adalah Aliya belum menerima surat cerai dari Jimin.
"Ah Ya"
*
"Mama kapan Daddy sadar?" Aliya menghela nafas dan menggeleng tidak tau. Ini sudah 1 Jam Jimin dikompres dan diberikan minyak aroma terapi dan Jimin tidak membuka matanya. " Baby Bear tidur ya, ini sudah malam. Ayo..." Ji Yeon pasrah saat tubuhnya dibawa di pangkuan sang Mama, apalagi dengan tepukan lembut dipahanya. Ji Yeon memang sudah mengantuk hanya saja ingin melihat sang Ayah.
Tidak lama nafas teratur Ji Yeon terdengar dan Aliya tersenyum tipis. Menggendong Ji Yeon untuk menuju kamarnya. Tidak mungkin juga Aliya menggendong Ji Yeon seperti ini. Lagi pula Aliya harus mengurus Jimin.
"Tidur nyenyak Baby Bear Mama" Aliya mencium pipi dan kening Ji Yeon. Menyelimutinya dengan selimut bermotif beruang dan mematikan lampu kamar.
Jelas Aliya akan kembali ke kamarnya. Jika Jimin tidak sadar juga maka pilihan terakhir adalah menelfon Dokter.
*
"Bau alkohol ya?" Aliya tidak menjawab, matanya terpejam erat dengan dahi yang menempel di kening Jimin. Tangannya meremas Kuat baju Jimin. Dan dirinya duduk di pangkuan Jimin. Bibir nya bengkak jelas karena ulah Jimin. Nafasnya juga tidak beraturan.
"Bagaimana dengan Hyemi?" 5 tahun Aliya merawat anak itu dan Aliya juga ingin tau kabarnya. "Bersama Hyojung aku langsung menyerahkan dia pada ibunya"
"Oppa tidak akan memfoto ini dan menempelkannya di album kan?" Cetus Aliya tiba-tiba.
"Huh?" Aliya tersenyum dan menatap Jimin, mengusap pipi Jimin yang nampak tirus. "Maaf seharusnya aku tidak egois"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY LOVE STORY ✔
FanfictionFast Story Of Park Jimin And Kim Aliya. Sad Family.