6 hari berlalu dari hari hari yang mengharuskanya untuk sekolah, sekarang waktunya untuk berlibur, memanjakan diri dari pelajaran pelajaran yg membuat otak mumet.
"selamat pagi dunia" sapa nya kepada dunia seraya melakukan pemanasan, setelah itu senja memulai nya, berlari kecil dengan sepatu sportnya, dan sebotol air mineral di tanganya.
seling beberapa menit, tak terasa botol airnya sudah ia minum sehingga menyisakan setengah lagi.
senja terus berlari, jalan santai, kini keringat di tubuhnya bercucuran seiring matahari yang mulai menampkan cahaya dan kian memanas.
tali sepatu yang lepas mengharuskan senja untuk mengikatnya kembali, ia jongkok dan kembali membenarkan ikat rambutnya yang sudah melorot dan membuatnya sangat tidak nyaman.
rambut yang asal mulanya hanya di kucir kuda, kini senja mengikatnya di cepol berantakan, ia mengusap keringat di plipisnya dengan kasar, dan meneguk air mineralnya hingga tangkas tak tersisa.
saat senja ingin berlari kembali..."bruukk" dan benar suara itu berasal dari tubuh senja yang menimpa aspal, ia terjatuh!.
hal itu disebabkan karena tali sepatunya yang lepas kembali
"wadawww,, perasaan tadi bener ngiket tali sepatunya, lah ini kenapa jatuh juga" ringis senja yang tersungkur dan menunduk.
ia melihat sepatu sport hitam di hadapanya, dan ntah siapa orang itu. senja berdiri tanpa menggapai tangan yang berniat untuk membatunya.
saat senja mendongak ia membulatkan matanya dan terlonjak kaget.
"lo?" tunjuk senja pada seorang cowok di hadapanya.
"ssstttt marahnya nanti aja, setelah luka lo di bersihin" katanya seraya meletakan telunjuk ke bibirnya, tanpa persetujuan senja ia langsung menarik tangan mungil itu dan duduk di kursi panjang yg terletak di tempat itu.
"lain kali hati hati, biar gak celaka" omelnya pada senja dan membasuh luka di lututnya dengan air minum miliknya.
sedangkan senja hanya meringis dan bungkam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"makasih" ucap senja setelah beberapa menit bungkam. "lo kan cowok nyebelin waktu itu, kok ada disini?" tanyanya kembali dengan nada sinis.
"ternyata ingatan lo bagus juga ya" ia hanya tersenyum dan kembali bersuara." soal kejadian seminggu yang lalu gue minta maaf, dan soal pertanyaan lo ngapain gue disini? kan gue lagi lari, gimana sih"
"kali aja lagi berenang" yaelah mbak senja masih jutek aja, wkwk.
"seminggu yang lalu gue pindah ke sekolah MERPATI JAYA, dan baru hari kemar__"
"__lo masuk kelas ipa bukan?" potong senja tak sabaran. "lo anak baru itu kan?" cecar nya pada cowok yang hanya menganga karena sempat di potong pembicaraanya.
"100 buat lo" jawabnya dan menangkupkan kedua tangan di pipi senja. "
senja melebarkan mata tak percaya, ia terus meneliksik muka cowok itu, ternyata memang benar cowok nyebelin itu adalah anak baru yang banyak di puji oleh seantero sekolah seminggu yang lalu.
"pipi lo blushing" ia melepaskan tanganya, dan meniup mata senja, membuat senja salah tingkah di buatnya.
bagaimana tidak blushing? orang dia di tatap dalam dalam oleh cowok yang kece badai.
"dunia ini sempit ternyata, kenapa sih harus bertemu cowok nyebelin kayak lo, ini kali kedua gue ketemu sama lo"
senja masih saja ngomel ngomel, sebenarnya itu hanyalah alibi senja yang malu karena ketahuan blushing saat cowok itu tatap."Arsen" bukanya mendengarkan omelan senja, dia malah mengulurkan tanganya berkenalan.
"Arsen pras zulfikar? gue udah tau nama lo" judes nya dan meneguk botol yang tanpa di sadari hanya ada satu atau dua tetes yang berhasil mendarat ke lidahnya.
senja lagi lagi merasa malu, bagaimana ia tak menyadari hal sepele seperti itu.
"minum punya gue" menyodorkan air minumnya. "emang gak pegel tuh bibir cemberut mulu, lo itu cantik, apalagi kalo senyum" kata arsen sambil membuka tutup minum itu.
senja meminum air tersebut dan meraih tutup minum di tangan arsen, dia menutupnya dengan rapat dan tersenyum canggung." btw makasih ya, kalo soal cantik sih udah dari lahir he" balas nya dengan narsis, dan ia mulai merasa nyaman, pikirnya apa salahnya jika kita mengenal orang itu lebih dalam.
lagi pula arsen sudah meminta maaf perihal kejadian itu, dan sudah banyak menolong senja hari ini.
arsen dan senja tertawa bersama, dan pergi meninggalkan tempat tersebut.
arsen menceritakan bahwa orang tuanya membuka bisnis baru yang mengharuskan arsen pindah sekolah, dan juga pindah tempat tinggal.apakah ini serba kebetulan atau takdir tuhan yang mengharuskan arsen dan senja bertemu, pasalnya rumah arsen yang baru, sangat dekat dengan rumah senja hanya menyisakan beberapa langkah saja.
lalu mengapa senja tidak tahu bahwa dia memliki tetangga baru sebelumnya? iya, karena sikap cuek nya lah yang membuatnya seperti itu, senja tidak terlalu peduli akan sesuatu yang menurutnya tidak penting.
"akhirnya sampe juga" senja menghela nafas dan melirik jam tangan, pantas saja matahari mulai trik, sudah pukul 11.30.
"nak arsen kan ya? tetangga baru yang baru pindah kemarin? yang tadi malam ngasih kue donat" cerocos pak satpam yang kegirangan. senja bingung mengapa satpam rumahnya lebih tau dari dirinya.
"jadi gue udah 2 kali pindah rumah, dan rumah ini cocok buat keluarga gue karena jarak ke sekolah lumayan dekat, dan soal donat, niatnya sih mau nganterin langsung kerumah, eh ternyata ada pak satpam, jadi di titip aja sama pak satpam buat dikasihin" sanggah arsen karena sudah tau ada semburat rasa penasaran di benak senja.
sebagai tetangga yang baik, orang tua arsen memanglah menyuruh arsen untuk bagi bagi makanan, bentuk dari rasa hormat begitu katanya.
"itu loh non, yang pas malem donatnya bapak kasih, eh malah berebutan di detik detik terakhir sama papa nya non" jelas pak satpam mengingatkan senja pada kejadian malam yang menurut senja sangat memalukan.
senja tersenyum malu di hadapan arsen, memang selalu begitu, perlakuan senja dan papa nya seperti anak kecil, apalagi saat berebut makanan yang enaknya minta ampun, ibunya pun sampai geleng geleng kepala melihatnya.
arsen tertawa jahil mendengar cerita satpam itu, spontan senja langsung mencubit perutnya.
"awsss sakit dong" arsen meringis di buatnya.
"ya makanya gak boleh ledekin orang, eh tapi emang bener loh enak donatnya, kalo malam itu gue tahu yang ngasih donatnya lo, wah udah gue susul deh buat minta donat lagi ahahah"
"kalo gue tahu ini rumahlo, tanpa lo mintapun gue kasih donatnya kalo bisa sama pabriknya" jawab arsen
"nak arsen punya pabrik donat?" tanya pak satpam polos
arsen dan senja terhenti dari tawanya seketika karena pertanyaan polos sang satpam.
"bercanda kali pak he" menggaruk kepala yang tak gatal
"kirain,, jangan panggil bapak, ketuaan, biar keren panggil aja bang jojo" ungkap nya sembari menaik turunkan alisnya.
senja hanya menggelng geleng kepala, habisnya kok bisa orang tuanya milih satpam kaya beginian yang narsis nya minta ampun.
"sinta_nya kemana bang?" goda arsen pada bang jojo, kan kalo ada jojo sudah pasti ada sinta wkwk. " ya udah kalo gitu saya pulang duluan ya bang"
"titip senja biar gak nyangkut di hati orang" bisiknya pada bang jojo."nak arsen tenang aja" teriak bang jojo pada arsen yang sudah berlari menuju rumahnya.
sementara senja yang tidak mengerti, menepuk jidat dan memasuki rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I WILL💥
AléatoireHari senin, adalah hari dimana diadakanya upacara di sekolah. yups cukup menyebalkan bagi seluruh murid yang malas mendengarkan ocehan kepala sekolah yang hanya itu itu saja. seorang gadis yang berjalan gontai menyusuri jalanan, setelah didapatinya...