September, part 1

2 1 0
                                    

2010

Tahun ini sudah 2010, sudah waktunya aku masuk SMA, aku tidak tahu kehidupanku di SMA bagaimana, dan aku tidak terlalu expect yang too much dari tahun ini.

Di SMA ini sudah kuputuskan aku akan menjadi orang yang rajin, pintar, akan agak judes kepada orang orang.

Okay, long story short

Juli aku ternyata diterima di salah satu SMA yang, yaaa lumayan lah ya aku incar. Dan aku akan menceritakan kehidupanku mulai dari bulan September. By the way, disini aku menjadi cukup populer, walaupun temanku kebanyakan cowok.

Temanku kebanyakan cowok. Dan satu temanku bernama Harris, dia beda dengan cowok biasanya. Dia agak seperti perempuan tetapi dia baik sih.

"Fy! Nih ulangan harian lo, gila lu ga belajar ape ye" Harris memanggilku. Oh Iya! Namaku Ify! Seperti yang kueceritakan diatas, aku murid SMA yang normal. "Apasih Ris! Kocak u!" Teriakku sebal kepada Harris.

Oh Iya! Harris itu teman sebangku ku! Dan kita bisa disebut Best Friend lah yaaa, walaupun aku itu masih punya banyak Friends dan Online Friends, tapi dia yang paling dekat denganku.

Bel jam ke-4 Berbunyi, itu artinya jam kosongnya sudah selesai. Tidak lama kemudian Harris duduk lagi karena dia sudah selesai membagikan ulangan.

"Fy, ga ada gossip apa gitu?" Ucap Harris. "Ya enggaklah, you know, i'm not that type of girls" Aku bukan tipe perempuan perempuan biasanya, aku ini tomboi tapi masih bisa dibilang girly  sih. Aku masih bermain Make Up, dan lain lain.

"But you're type of Lady Gaga girls, right?" Ledek Harris. Aku ngefans banget sama Lady Gaga, lagu lagunya tuh enak banget menurutku, aku suka dengerin lagunya pas aku lagi belajar.

"Pak Zulkar woi, Pak Zulkar mau kesini" Teriak teman sekelasku panik bahwa guru agama Islamku sudah On The Way ke kelasku. Sambil menunggu aku mengingat-ngingat tugasku apakah sudah selesai.

"Woi mana Pak Zulkar!?" Teriak Harris. Temanku tadi langsung terdiam tertawa. "Hehe, Pak Zulkar gamasuk" Tawa teman sekelasku. Harris menatap sebal temanku.

"Ris, Ayo foto Ris" kataku. "Ah Alay Lo" Ucap Harris. Karena Harris menolak, jadi aku foto foto sendiri. Terus karena lapar, aku cabut ke kantin. "Eh gua mau ke kantin nih, ada yang mau nitip?" Ucap temanku. Kebetulan sekali temanku ingin ke kantin jadi aku tidak perlu takut ketahuan.

Aku menepuk pundak teman depanku bernama Harsya. "Sya, ada tugas gaksi?" Ucapku, aku lupa lupa ingat kalau ada tugas. "Oh ini, tugas Bahasa Inggris" ucap Harsya. "Hah? Yang mana?" Balasku kaget, "Ris, lu udah tugas bahasa Inggris?" Ucapku kepada Harris yang baru saja duduk habis mendengarkan Gossip dari geng cewe cewe, didepan. "Yang Halaman 32 Ya? Udah gua" Balas Harris.

Aku yang kebingungan panik, karena tugasku belum selesai, langsung meminta contekan tugas dari Harris. Bahasa Inggris sih masih lama tetapi tugasnya suka panjang panjang jadi aku panik sendiri.

Tidak terasa Bel Istirahat pertama berbunyi, karena aku tadi sudah beli lewat temanku yang nekat cabut ke kantin, akupun memutuskan untuk tidak ke kantin dan mengerjakan tugas.
Lalu tiba tiba ketua Osis sekolahku mendatangi kelasku.

"Tolong bilangin ke Ketua Kelasnya, nanti abis istirahat langsung kumpul ke lapangan, mata pelajaran berikutnya sampai 1 mata pelajaran terakhir diambil buat Kampanye Ketua Osis yang baru, 15 menit abis bel sudah harus ada di lapangan" ucap Ketua Osisku. Aku pun menjawab "Ya". Bodohnya aku cuman menjawab satu kata doang! Jadi dia ngomong lagi yang jelas jelas aku sedang mengerjakan tugas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lensa MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang