Ini tentang Friska. Gadis imut yang ceria.
Dia gadis kuat. Mampu melewati konflik konflik yang berat. Dengan dorongan dan support dari seorang kakak dan kedua orang tua nya.
Dia percaya, jika ada suatu masalah. Pasti selalu ada jalan keluar untuk...
"Huwaa udah pagi gaes" Gadis itu baru saja membuka mata nya yang kemarin ia pejamkan karena lelah. "Gue ke bawah ah. Syp tau dh ada makanan. Udh jam 8 juga."
Ia bergegas turun dari kasur nya kemudian membereskan nya. Setelah itu ia beralih ke dalam toilet untuk mencuci muka. Jangan sampai kalian mengira jika gadis itu pergi ke toilet untuk mandi! Tidak! Dia masuk ke dalam type cewek yang malas mandi.
Setelah mencuci mukanya, gadis itu menuruni anak tangga satu persatu hingga sampai di lantai dasar. Kaki nya bergerak begitu saja, hingga ia sampai di belakang rumah nya. Ia mengulum senyumnya kala melihat sebuah taman kecil yang terletak di belakang rumah nya berdekatan dengan dapur, kolam renang, dan juga gazebo.
Taman kecil itu sengaja dibuat oleh papa nya dibantu dengan mama nya. Guna untuk menghilangkan rasa bosan ketika berada di rumah. Atau sekedar hiburan sederhana.
Rasanya sudah lama dia tidak melihat taman itu. Terhitung sekitar 3-4 tahun lamanya. Karena ia berpindah tempat tinggal ke luar kota, dikarenakan ada urusan pekerjaan papa nya yang mengharuskan keluarga nya ikut berpindah tempat tinggal sementara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kira Kira Seperti Itu Taman Nya. Ilustrasi Saja.
"Woi Friska. Lo ngapain disitu? Sarapan dlu buruan! Jangan bengong!" Seseorang tiba² muncul dari dapur dan bersuara agak keras.
Gadis yg bernama Friska itu menengok dengan wajah yang bisa dikatakan terkejut. Bayangkan saja. Kamu sedang melamun tiba tiba ada orang yang memanggilmu dengan suara yang sedikit teriak. Pasti kamu terkejut bukan?
"Aih. Slow donk bang Fariz, ngegas mulu heran gue sama lo. Iya ntar gue sarapan bntr lg."
"Maapin dah. Cepetan!" Jawab nya sambil beranjak dari dapur.
Friska memilih diam dan tidak menggubris perkataan terakhir Fariz -kakak nya-. "Eh kan gue turun ke bawah niat nya mo sarapan yak. Ngapa malah lupa, ish dasar deh." Batin Friska.
Ruangan itu hening. Tidak ada suara apapun kecuali dentingan alat makan yang mereka gunakan. "Bang. Hari ini lo mau keluar rumah ga?" Friska memecah keheningan.
"Iya. Mau ke rumah temen gue, ntr jam 10an."
"Aih gue sendirian donk. Padahal gue mau ngajak lo temenin ke minimarket yg deket komplek."
"Mau beli apaan lo?"
"Beli cemilan sama refreshing aja gitu. Bosen di rumah"
