"Km yakin mau bikin konten 24 jam sama aku?" Tanya seorang pria menatap lembut perempuannya yang ingin membuat sesuatu bersamanya seharian. Perempuan di hadapannya kini pun hanya menganggukkan kepalanya
"Km yakin bener?" Tanyanya sekali lagi pada perempuan tercintanya
"Iya aku yakin. Knp sih? Kok abang kaya ngeraguin aku gitu sih?" Tanya perempuan itu menatap heran prianya
"Bukan gitu sayang. Kalo km yakin sama konten km ini yang melibatkan aku seharian berarti km udh siap seharian sama aku". Ucap pria dengan nada lembut menatap pujaan hatinya
"Iya kan emang aku udh siap makanya aku minta abang buat jadi bintang tamunya". Ucap perempuan itu
"Hey liat aku". Pria itu menangkup kedua pipi perempuan itu menggunakan kedua tangannya dan menatap kedua bola mata indah itu lembut. "Kalo misalnya hari ini km mulainya sama aku. Detik ini jg km mulai bikin kontennya. Berarti km berakhir sama aku besok dijam yg sama. Bukan berenti di siang hari ataupun sore hari seperti konten 24 jam km yg lain. Itu baru yg dinamain 24 jam sayang. Gimana?"
"Aku harus gimana berarti? Masa ga tidur sih. Ngantuk dong". Ucap perempuan itu cemberut menatap pria dihadapannya ini
Pria itu tersenyum lembut menatap perempuannya. Mengelus lembut pipi cubby yg sedikit merah itu
"Ya tidur lah sayang. Masa ga tidur. Sedikit dari kegiatan kita aja yang disorot jangan semuanya. Ntar kepanjangan videonya". Ucapnya tersenyum
"Hmm boleh deh". Ucap perempuan itu mengangguk semangat
Wildan - pria yang tengah berbincang mengenai konten 24 jam bersamanya dengan perempuan pujaan hatinya
Ricis - perempuan yang kini tengah berbincang serius mengenai konten 24 jamnya bersama pria yg dicintainya. Pasti sangat menyenangkan. Ricis hanya tersenyum membayangkan bagaimana 24 jamnya bersama pria yg dicintainya
Kini keduanya tengah berbincang di depan kolam renang rumah Ricis yg dimana disitu terdapat sofa berwarna merah
"Hey knp senyum-senyum gitu? Ntar dikira orang gila loh". Ucap Wildan membuyarkan lamunan Ricis yang indah
"Ih abang mah. Ga bisa liat orang seneng dikit deh langsung dikatain". Ucap Ricis memukul manja lengan Wildan tak lupa dengan wajah cemberutnya
"Iya iya. Emang lg mikirin apa sih?". Tanya Wildan lembut mengelus kepala belakang Ricis
"Aku mikir kontennya mau dimulai dari mana ya bang?" Tanya Ricis balik menatap Wildan
"Emang mau dimulai kapan?". Tanya Wildan menatap Ricis. Ricis menggelengkan kepalanya tidak tau mau mulai kapan. Wildan tampak berfikir dan melihat arloji yg melingkar ditangannya. Pukul 16.10
"Mau mulai sekarang? Mumpung masih jam 4". Ucap Wildan kembali menatap Ricis
"Tapi mau mulai konten apa dulu. Aku bingung bang". Rengek manja Ricis pada lengan Wildan. Wildan terkekeh melihat kemanjaan Ricis. Bukannya tadi dia punya ide buat bikin konten 24 jam bersama Wildan. Lah sekarang dia sendiri bingung mau konten bagaimana. Wildan pikir Ricis sudah punya idenya sendiri
"Iihh km knp ketawa sih. Bukannya bantuin juga". Ucap Ricis kesal melihat Wildan hanya tertawa
"Ya lagian km sih. Aku kira km udh punya konsepnya kita bakal ngapain. Taunya km juga bingung. Gimana aku ga ketawa sih". Ucap Wildan lembut
"Ya udh lah. Aku kan ga tau. Ide itu tiba-tiba muncul dikepalaku". Ucap Ricis cemberut. Wildan tersenyum mengelus kepala Ricis. Gemes banget dah sama ni orang satu
"Mau ketempet penangkaran kuda ga?" Tanya Wildan
"Jangan ngide deh bang. Aku ga bisa naik kuda". Ucap Ricis
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Short Story"Ketika Tuhan belum mengizinkan maka Tuhan akan menguji kita terlebih dahulu. Melihat seberapa besar kesabaran dan ketegaran kita dalam menghadapi ujiannya. Pantaskah kita di beri restu oleh Tuhan untuk menikah. Jika kita sanggup maka Tuhan akan mem...