"Pemilik Hati"

1.9K 131 88
                                    

Hai guys. Aku izin ga up story 1 bulan boleh ga?

Aku mau kasi tau. Ini storynya diawali sm konflik antara Wildan Ricis ya. Jangan bosen

.
.
.
.
.

Jum'at 17 Juli 2020

Pagi menjelang siang ini Ricis duduk santai didepan kolam menyegarkan matanya dengan menatap kolam renang. Tadi malam Ricis sulit untuk tidur karna Wildan seharian tidak bisa di hubungi. Seakan-akan Wildan menghilang. Sudah 2 hari Wildan tidak bisa dihubungi oleh Ricis. Sedangkan Aryesh yg menghubungi dijawab oleh Wildan. Sepertinya Wildan menghindari dirinya. Ntah apa yg membuat Wildan menjauh Ricis pun tak mengerti. Apa karna Reza? Apa karna reza main kerumahnya makanya Wildan marah? Begitu banyak pertanyaan diotak Ricis akan perubahan sikap Wildan padanya

"Cis". Panggil Diky duduk disebelah Ricis yg sedang melamun menatap kolam renang

"Eh Ky. Ngagetin aja". Ucap Ricis menoleh menatap Diky

"Knp? Kok bengong?" Tanya Diky menatap Ricis

Ricis menggelengkan kepalanya. "Ga papa kok". Ucapnya tersenyum

Diky tak percaya begitu saja. Dia mengenal Ricis bukan baru-baru ini. Tapi udh 5 tahun lamanya dia kenal dengan Ricis. Diky tau kapan Ricis bohong kapan Ricis jujur

"Jangan bohong Cis. Aku tau km lagi ga baik-baik aja. Km knp? Cerita aja". Ucap Diky. Ricis hanya diam menundukkan kepalanya sambil meremas tangannya. Ntah dia ingin mulai dari mana. Ricis bingung. Ingatannya akan Wildan melayang jauh kedepan. Mengingat masa-masa indah berdua dengan laki-laki itu. Ricis baru sadar berada didekat Wildan jauh lebih membahagiakan daripada berada didekat Reza. Tapi kini Wildan menjauhinya ntah dengan alasan apa. Dia pun tak mengerti

"Cis". Panggil Diky lagi saat Ricis hanya diam menunduk

"Knp?" Tanya Diky lembut menatap Ricis lekat. Ricis menggeleng-geleng berapa kali. Rasanya dia ingin menangis kali ini. Diky yg melihat respon Ricis menghela nafas pelan. Baginya Ricis bukan sekedar teman atau bos untuknya. Tapi Ricis sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri. Jika Ricis sedih Diky juga ikut merasakan kesedihan gadis itu

"Ada hubungannya sm Wildan?" Tebak Diky masih menatap Ricis. Ricis yg semula menunduk menoleh menatap Diky

"Bener tebakan aku? Ada hubungannya sm Wildan? Iya?" Tanya Diky lembut

"Aku ga tau Ky". Jawab Ricis kembali menunduk

"Ga tau knp? Emang Wildan knp? Sampe bikin km begini?" Tanya Diky

"Dia ngejauh Ky. Diwhatsapp cuma diread. Ditelfon ga diangkat. Giliran Aryesh dibales sm dia. Bingung aku tu sm dia". Ucap Ricis

"Sebenernya dia knp bisa ngindari kaya gini. Gue…. Gue ga bisa dijauhin sm dia Ky". Ucap Ricis menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. Ricis menangis tanpa suara. Hanya air matanya yg menetes

"Km udh tanya knp dia berubah?" Tanya Diky menatap iba Ricis yg kini menangis dalam diam. Diky tau Ricis sedang menangis saat ini. Diky bisa merasakan kesedihan gadis cantik didekatnya saat ini

"Udh. Tapi dia cuma read. Sekalinya bales dia cuma bilang ga papa. Gue…. Gue…. Gue bingung harus gimana Ky". Ucap Ricis menatap kolam renang dalam diam. Pikirannya melayang pada Wildan yg tiba-tiba berubah sedrastis itu

"Mau aku telfonin Wildan? Biar km bisa ngomong sm dia?" Tanya Diky. Ricis hanya menganggukkan kepalanya menatap Diky

"Ya udh bentar aku ambil hp dulu di dalem". Ucap Diky kemudian menuju ruang tv untuk mengambil handphonenya yg dia charger diruang tv kemudian kembali menghampiri Ricis. Diky duduk kembali disebelah Ricis dan menelfon Wildan melalui Whatsapp
______________________________

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang