SCENERY - Kim Taehyung
Happy reading
~~~
Agatha melihat pemandangan sekitar. Sudah lama sekali dia tidak menginjak kan kakinya disini. Karena langit sudah mulai berwarna oranye, Agatha dapat melihat ke selilingnya.
Pemandangan yang indah.
Mata gadis itu tertuju pada setiap baris rumah. Masih tampak asri dan sejuk. Sedangkan penghuni dari setiap rumah itu sedang melakukan rutinitas sorenya, seperti mengepel atau menyapu halaman rumah mereka.
"Eh neng Agatha," sapa salah satu tetangga neneknya, Agatha tersenyum manis.
"Main nya udah sore sekali neng?" sapa ibu-ibu yang tadi menyapa Agatha. Dia Ibu Rima, salah satu tetangga neneknya yang sangat baik kepada Agatha.
Agatha menghampiri Bu Rima, lalu mencium tangannya sopan, "Iya Bu. Tadi Agatha sekolah, jadi baru sempat datangnya sekarang," ucap Agatha.
Bu Rima mengangguk. Setelah itu Agatha pamit dan berjalan menuju rumah neneknya lagi, mungkin sekitar dua atau tiga rumah lagi dari rumah Bu Rima.
Setelah sampai dirumah neneknya. Agatha mengetuk pintu dan mengucapkan salamnya berkali-kali.
"Loh Neng," ucap neneknya kaget melihat Agatha yang ada didepan rumahnya.
Agatha tersenyum, kemudian mencium tangan neneknya.
"Agatha kangen nenek," ucapnya memeluk wanita setengah baya itu.
Nenek Wira namanya, dia juga membalas pelukan Agatha. Agatha merasa lebih hangat dicuaca yang dingin ini.
"Masuk hayu," ajak nenek Wira membuat Agatha mengangguk.
"Ada masalah apa toh neng dateng jauh-jauh kesini?" tanya nenek Wira disaat mereka berdua duduk diruang tamu.
Agatha menggeleng, "Kakek dimana nek?" Agatha mencoba mengalihkan perhatian neneknya.
"Kakek lagi di ladang. Padahal nenek udah susah payang supaya si Kakek ngga usah pergi. Tau sendiri neng juga, bagaimana keadaan si kakek," Agatha berhasil mengalihkan perhatian neneknya. Dan sekarang neneknya bercerita panjang membuat Agatha terkekeh.
"Ngga apa-apa udah nek. Kan nenek tau sendiri, kakek itu ngga bisa jauh-jauh dari perkebunan teh nya," ucap Agatha mengetahui sang kakek hanya peduli pada perkebunannya. Bahkan si kakek sangat menyayangi perkebunan itu.
"Ehem," deheman keras itu membuat Agatha dan nenek Wira mengalihkan perhatiannya.
Agatha menatap kakeknya yang sudah sangat kotor dengan tanah, dia tersenyum melihat cucunya ada disini.
"Ngomongin kakek?" tanya Kakek nya membuat Agatha hanya tersenyum.
Kakeknya mendekati Agatha membuat Agatha menjauhkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
But It's Destiny
Teen FictionDia Alfino Gian Anggara. Laki-laki yang membuat perhatian Agatha terpusat kepadanya. Dengan sejuta keajaibannya, dengan kelakuannya yang selalu berbeda. Dan Dia Agatha Pricilla. Perempuan yang selalu menjadi daya tarik tersendiri untuk Alfino Gian A...