Suatu ketika, buku gambar yang diberi oleh Nita kepada Nayla sudah habis karena Nayla menggambar semua yang ingin dia beri tahu kepada ibu dan ayahnya. Nayla menunjukkan kepada mbok niem tentang gambarannya itu. Mbok niem sangat terkesan dengan setiap maksud dari gambaran Nayla. Nayla menjelaskan kepada mbok niem maksud dari setiap gambarannya. Ada sebuah gambaran yang mana Nayla menggambar impian dia dan kakaknya di masa depan, yaitu dia yang menjadi seorang arsitek terkenal dan kakaknya yang menjadi seorang dokter yang kelak bisa mengobati kakinya untuk bisa berjalan dengan normal. Ada gambaran yang menggambarkan ketika ayah dan ibunya sudah tua rentah, Nayla dan Nita merawat mereka dengan penuh cinta.
Sore hari seperti biasa saat ibu dan ayahnya pulang dari kantor, Nayla bermaksud untuk memberi tahukan setiap makna yang digambarnya pada buku gambar. Ketika ayah dan ibunya duduk di sofa ruang tamu mereka, Nayla menunjukkan buku gambar itu kepada ibu dan ayahnya. Saat ibunya ingin membuka buku gambar itu, tiba-tiba ponsel di tasnya berdering dan menghentikannya untuk melihat buku gambar itu. Nayla tak sedikit pun bersedih karena masih ada ayahnya yang ingin melihat. Saat ingin melihat buku gambar itu, ayahnya baru teringat bahwa file kantornya masih ada di rumah pak Bayu temannya dan dia harus kembali ke rumah pak Bayu untuk mengambilnya. Nayla tampak sedih karena keduanya sangat sibuk dengan pekerjaan mereka hingga tidak bisa meluangkan waktu mereka untuk Nayla.
Nayla masuk ke kamarnya Nita dan bertanya, mengapa ibu dan ayah mereka begitu sibuk hingga mereka berpikir, sepertinya tidak ada tempat bagi mereka di pikiran ayah dan ibu. Nita hanya menjelaskan kepada adiknya yang masih berumur 12 tahun itu bahwa ayah dan ibu mereka bekerja untuk mewujudkan cita-cita mereka yaitu menjadi seorang arsitek dan dokter. Nayla berpikir mengapa sampai sekarang ibu dan ayahnya tidak pernah meluangkan waktu mereka untuknya bahkan hanya satu menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Minute
General FictionKisah seorang anak perempuan yang berumur 12 tahun yang menginginkan perhatian kecil dari orang tuanya, yang bercita-cita menjadi seorang arsitektur.