제 13 회

732 119 23
                                    

˗ˏˋ🗞 Prince Hours ⸙: ✰꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˗ˏˋ🗞 Prince Hours ⸙: ✰
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦

 
Soobin selalu saja menghindar dan menghindar dari pemuda itu dari hari ke hari,  membuat Yeonjun merasa sedikit kosong. Seharusnya tak seperti itu,  akan tetapi setiap ia melihat Soobin pemuda manis itu selalu menghindar darinya.


" Choi Soobin! " Ia menggenggam tangan lentik milik pemuda manis itu disaat ia sedang bersama dengan teman - temannya. Mereka tampak antusias saat Yeonjun menarik lengan sang teman untuk berbicara berdua saja, bahkan Ryujin dan Jeongin mengira mereka sedang dalam masa pendekatan.

" Akh... Jinjja! Kau itu kenapa sih Choi Yeonjun, lepaskan tanganku! " Soobin menepis tangan pemuda itu dengan kuat, setelah pembicaraan mereka berdua saat di perpustakan entah mengapa ia semakin tak nyaman, apalagi saat pemuda itu dengan tepat menebak dirinya, ah bukannya tak nyaman, hanya saja jika Yeonjun dan dirinya terlalu dekat dan ia mulai merasa nyaman itu tidak terlalu baik. Apalagi jika pemuda itu tau siapa dirinya yang sesungguhnya.

Ia adalah putra dari keluarga Lee, pengkhianat yang mencoba membunuh wangseja yang terdahulu, dan juga mencelakai putra mahkota sekarang. Ayahnya yang selama ini ia pikir sangat baik dan selalu melakukan hal yang baik juga ternyata seseorang yang telah menyelakai pangeran Arthur,  mungkin kalian bertanya - tanya tentang mengapa bukan si anak sulung yang menjadi seorang wangseja,  cerita itu bahka sudah melalui hal yang panjang. 

Saat itu hari dimana Arthur dinobatkan sebagai putra mahkota,  pesta besar dimana - mana dengan sang ratu yang sedang mengandung. Awalnya semua itu adalah hari yang sangat membahagiakan, hingga beberapa orang berpakaian hitam menerobos istana dan menembak seluruh orang yang berada di pesta itu. Salah korban itu adalah pangeran Arthur,  ia terluka pada lengan kiri nya dan juga saat lampu - lampu besar yang terbuat dari kaca itu menimpanya hingga semuanya tampak gelap. Pangeran Arthur tak bisa melihat dunia selama beberapa tahun, bahkan sampai pangeran kedua lahir.


Pangeran Choi Daniel, saat itu ia masih sosok bayi lugu yang manis dan juga seharusnya saat kelahirannya adalah hal yang sangat membahagiakan seluruh kerajaan,  namun karna kejadian yang menimpa Arthur banyak sekali orang yang tak menyukai kelahirannya, ia dianggap kesialan pada kerajaan. Seorang pangeran yang tak diharapkan kehadirannya. Bukankah itu sangat menyedihkan? 

Bahkan hingga ia beranjak anak - anak sekalipun ia tak pernah dikenalkan pada dunia, menyimpannya sebagai aib kerajaan. Tak ada satupun yang menganggapnya ada, hanya sang adik yang selalu menemaninya disaat seluruh anggota kerajaan sedang berada di sebuah pesta.

Hingga saat hari dimana ia berumur dua belas,  sang kakak yang ingin mundur dari jabatannya dan memberikannya pada sang adik, adik yang selama ini disimpan dan tak pernah dilihatkan pada dunia.

PRINCE HOURS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang