˗ˏˋ🗞 Prince Hours ⸙: ✰
__________
" Seja jeoha, apa semuanya sudah siap? Aku akan menunggu di ruang tamu. " Mendengar suara itu, Yeonjun yang sudah siap dengan almamater biru tua dan tas ransel hitam ditambah juga dengan surai nya yang sudah kembali hitam belah tengah.Hari pertamanya setelah mendapat hukuman, tak terlalu buruk. Lagi pula mungkin saran sang ayah dapat ia terima. Setidaknya seperempat dari saran itu.
Ia membuka pintu kamarnya yang tak besar dari miliknya saat berada didalam istana. Melirik sosok pemuda yang baru saja kemarin malam ia kenal, pemuda itu satu tahun lebih muda dari dirinya. Bibir tebal dan mata belo ditambah lagi hidung mancung nya, Yeonjun akui pemuda ini memiliki paras yang cukup tampan.
Kang Taehyun, pemuda berusia tujuh belas tahun sebaya dengan adik-nya Choi Beomgyu, ah mungkin saja jika sang adik melihat Taehyun ia akan langsung menyukainya.
" Semua sudah siap, bagaimana dengan mobil dan juga dompetku? Itu tak terlihat didalam kamar. "
" Ah tentang itu... Maafkan aku Wangseja-nim, mulai hari ini mobil, kartu dan segala macam yang berkaitan dengan istana akan ditahan. Sesuai dengan perintah Jeonha. " Yeonjun menatap sang lawan bicara tak percaya, bukankan hukuman seperti itu sangat berlebihan? Lalu apa artinya ia tak memiliki akses istana untuk beberapa saat?
" Wangseja, kau tak akan bisa mengakses istana selama masa hukuman. Nikmati saja masa hukuman mu dengan tenang adikku! Ah sedikit info, setidaknya selama masa hukuman kau segera mencari Donggung untuk mu, atau kau akan dijodohkan secara paksa dengan putri jendral Cho. "
Ucapan sang kakak terlintas langsung dalam pikirannya, ah seharusnya ia sudah tahu saat Taehyung mengatakan hal itu. Jadi ia tak akan menaruh dompet dan kunci mobil nya diatas nakas, lalu kini ia tak bisa apa - apa selain mengumpat didalam hati dan mengikuti pemuda yang kini menggantikan sementara posisi Hyunjin menjadi pengawal nya.
Mood nya sungguh sangat berantakan karna itu, membuat poker face miliknya semakin datar dan tatalannya semakin tajam saja. Yeonjun hanya memainkan ponsel satu - satu nya yang ia miliki saat ini. Duduk pada kursi belakang, sedangkan Taehyun duduk di samping sang supir. Sesekali ia melirik Yeonjun yang sedang dalam mood buruk. Ia ingin sekali mengajak bicara pemuda satu itu, tetapi dirinya takut.
" Seja jeoha... "
" Mulai hari ini jangan memanggilku seperti itu, kau hanya membuat penyamaran ku terbongkar saja. "
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE HOURS
Fiksi PenggemarYeonbin au! ( Bahasa language ) Ia memang sudah tahu, menyukai sosok yang seharusnya tak ia damba - dambakan itu hanya menghasilkan hasil yang sia - sia, mereka sangat berbeda dan bagai dinding besar yang memisahkan mereka. " Tonight I can write t...