_Prologue_

36 5 1
                                    

Happy reading__


💫


Meskipun hujan baru saja meninggalkan jejaknya, tak menjadi hambatan bagi manusia di luar sana untuk tetap beraktivitas

Kota yang terkenal sibuk ini seakan tak terganggu dengan kehadiranmu wahai hujan, kehadiranmu mengingatkan ku akan dia dan kenangannya yang coba ku lupakan. Bantu aku hujan, bantu aku untuk melupakannya

Sibuk dengan pikiranku sendiri sambil melihat aktivitas manusia di luar sana membuatku hampir saja lupa bahwa kami juga harus segera beraktivitas

"Sheylla wake up, we should go now"

(Sheylla bangun, kita harus pergi sekarang) ucap ku sedikit meninggikan intonasi dengan mengalihkan pandangan dari jendela ke arah seorang gadis yang berlindung di bawah selimutnya, seakan ia sedang berperang melawan dinginya suhu dan masih enggan untuk mengakhiri mimpi indah nya.

Sheylla anatasya wiliam, sahabatku yang satu ini dengan sifatnya mampu membuatku sedikit melupakan rasa penat yang ada, keturunan indo-italia

Aku berjalan ke arah gadis yang masih enggan melepas selimutnya itu

"Sheyl come on, we can late"
(Sheyl ayo,  kita bisa telat) sedikit menarik selimutnya agar ia segera kembali dari mimpi indahnya

"aa, please one minute more Kei"
(aa, satu menit lagi Kei) pintanya dengan mata terpejam dan wajah mengemaskan bagiku

"Ya up too you baby, but if you get punishment i cant help you"
(ya terserah kamu sayang, tapi jika kamu mendapat hukuman aku tidak bisa membantumu) ucapku dengan berjalan ke arah pantry.

"what do you mean?"(apa maksudmu) tanya Sheylla namun masih tak bergeming dari tempatnya

"i'm telling the true, did you forget what happened last week? Aku bisa mengingatkanmu jika mau"(aku mengatakan yang sebenarnya,kamu lupa apa yang terjadi minggu terakhir) ucapku   melirik ke kamar sekilas lalu kembali menyiapkan breakfast

"no thanks, kau harus membayar karena telah menganggu tidurku ini" ucapnya sambil bangun dan melihat ke arah ku dengan tatapan yang kata para pria di sini begitu tajam,tapi tidak denganku
 
Seolah sudah tahu dengan kalimatnya itu aku hanya tersenyum mendengarnya

Sheylla bangun dan berjalan ke arah kamar mandi sepertinya dia ingin mandi, kadang tingkah gadis itu sulit di tebak

Seperti sudah menjadi rutinitas saat kami sedang sarapan sheylla tak berhenti bicara, tentang mimpinya berkencan dengan joongkok BTS yang telah ku ganggu dan pujian yang di tujukan kepada pria berkulit putih itu,  ya gadis ini sudah sangat mengidolakan para pria tampan dari negeri ginseng tersebut sejak masa SMA

Setelah selesai sarapan dan mengenakan jaket serta hal lainya yang di perlukan untuk menembus dinginya suhu, kami segera berangkat

 ❄❄
Perjalanan menuju university tidak memakan waktu yang lama, mengingat apartment kami tidak jauh dari university


💫


5:12 pm

Setelah jam kampus berakhir, aku dan Sheylla pergi ke  bookstore karena ada tugas baru yang harus kami cari referensi nya  dan dosen yang memberi kami tugas tidak mau kami mengambil referensi dari google atau media teknologi lainnya, alasanya agar kami tidak cepat puas dengan apa yang kami peroleh
--good reason

"Hello, is there anything i can help?"
(hai, apakah ada yang bisa saya bantu?) tanya salah satu penjaga toko dengan tersenyum ramah

"yes of course,  we need several books about medicine" (ya tentu, kami butuh beberapa buku tentang kedokteran) jawab Sheylla tak kalah ramah

Ya, kedokteran adalah jurusan yang ku tekuni sekarang, sebenarnya bukan jurusan ini yang ingin ku ambil, tapi karena kejadian 'itu' tekad dan cita citaku pun berubah

"oh okay, lets follow me, i will show it" (oh oke, mari ikuti saya, saya akan menunjukkan nya)

Kami lalu mengikuti carroline haiden, ya itu yang ku baca dari name tag yang tersampir di kamejanya

Setelah sampai kami lalu berterima kasih kemudian sibuk mencari jenis buku apa yang kami inginkan

Entah apa yang terjadi dengan diriku bukannya fokus dengan buku yang ada di tangan ku sekarang, pikiranku seolah berkelana ke tempat lain sampai suara seseorang membangunkanku dari lamunan

"Angeline keilany arasya, oh hellow aku sedang bicara dari tadi loh, kamu nggak dengar?!" ucap Sheylla dengan ekspresi kesal

Angeline keilany arasya  ya its my name. Kata bunda aku adalah malaikatnya, malaikat yang bisa membuat nya melupakan kesedihan yang ada dan merubah kehidupannya, so maybe itu lah alasan kenapa bunda memberiku nama ini

"Ah iya, kenapa sheyl? " aku bertanya seraya menunjukkan ekspresi binggung

"Astaga demi ketampanan Jimin yang tak tertandingi, kamu nggak dengar gitu apa yang aku bilang dari tadi?" tanya Sheylla, tak lupa mengucapkan kalimat khasnya itu

"hehe sorry, aku lagi binggung nentuin harus pake yang mana" akui ku dengan menunjukan dua buah buku yang ada di tangan kanan dan kiriku.

Sheylla melihatku dengan tatapan menyelidik seolah sedang mencari kebenaran di balik kata-kataku

"maaf sheyl aku bohong, nggak mungkin kalau aku bilang masih memikirkan nya, nantinya itu akan mempengaruhi mu juga" akui ku tanpa mengeluarkan suara

Seperti tahu bahwa aku tak akan menjelaskan padanya, Sheylla hanya menghembus nafas dengan keras dan berkata

"pilih saja yang ini, ini bagus" ucap Sheylla sambil menunjuk buku yang ada di tangan kiriku

"oke"

💫


Gimana ceritanya nih seru nggak?
Please comment ya agar fii tahu apa-apa yang masih kurang atau yang lainnya,  oke!

Oh ya gimana bahasa inggris nya?
Menurut kalian perlu pakai translate nya nggak sih?
Kasih saran ya.

And don't forget to click the star..

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang