LM (1)

43 3 0
                                    

     🌞Sinar sang raja surya telah mengintip melalui celah-celah jendela. Seolah-olah menjadi alarm untuk gadis yang masih terlelap dengan anggunnya.

“ehmmm, hoamm” tak lama kemudian gadis itu terbangun dan berjalan menuju ke arah balkon kamarnya dengan senyum manis yang slalu ia pasang di wajahnya. Senyum itu menandakan jika sang gadis tengah berbahagia pagi ini.

“andaii hidupku seterang cahaya matahari, pasti banyak orang yang akan menyayangiku, yang bisa mengerti diriku. Bukanlah orang yang hanya ingin mengetahui masalahku, namun tanpa ada niatan untuk membantuku” gumam sang gadis dengan senyum yang perlahan memudar dari wajahnya.

“ahh sudahlah, itu semua tak akan mungkin. Percuma aku mengharapkan apa yang seharusnya tidak aku harapkan. Karna semua ini pasti tak akan pernah terjadi. Semua hanyalah khayalan, dan jika hayalan ini memang tak akan pernah terjadi maka semua orang akan menertawaiku lagi” ucanya dengan terkekeh, tak lama air mata yang sejak tadi ia tahan keluar dengan sendirinya seolah-olah mendukung suasana.

Tokk, tokkkk, tokkk

“ nonn, bangun hari sudah pagi. Tidak baik tidur di pagi hari!” ucap sang Bibi

“ iya Bii,,” balasnya sambil membuka pintu kamarnya, sebelum itu tak lupa ia membersihkan sisa air mata yang ada di wajahnya.

“ nonn kan sudah bangun, langsung mandi ya biar seger. “ perintahnya

“ iya Bibii, oh ya aku mandinya nanti aja kali ya bi, soalnya aku pengen jogging dulu”

“ ohh iya nonn, nggapapa. Tapi harus tetep cuci muka sama gosok gigi jangan lupa” balas Bibi dengan terkekeh pelan

“ siapp Bii (dengan tangan membentuk ok) kalo soal itu mah ngga bakalan lupa hehe”

“ sip dehh, yaudah Bibi ke bawah dulu ya nonn, mau nyiapin sarapan dulu.” Pamit sang Bibi yang mendapat anggukan dari majikannya.

    Dia masuk kembali ke kamar dan memilih duduk sejenak di pinggir ranjangnya.

“ hufttt andai Bunda seperti Bibi. mungkin anak Bibi sangat senang sekaligus bangga mempunyai sosok ibu yang baik seperti Bibi. Bukan ibu yang hanya tau kerja dan uang”

“ ahh sudahlahhh, kenapa aku selalu bersedih. Aku benci kata sedih. Lebih baik aku bersiap-siap untuk jogging.” Keputusannya dan pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai berbenah ia pun turun ke bawah. Disana ia melihat pemandangan seperti biasa. Suara keyboard yang tengah di ketik beradu seolah mengikuti lomba lari (apaandh). Hingga membuatnya bosan untuk sekedar melihatnya.

“ Ara, kamu sudah bangun nak? Kog udah rapi kamu mau kemana? “ Tanya sang empu yang sepertinya merasakan kehadiran anaknya.

Jadi gadis itu bernama Ara Navera Sontaya. Putri dari seorang pengusaha yang cukup terkenal. Hidup sangat berkecukupan namun tak menjamin kebahagiaan.

“ Ara mau jogging yah, mumpung hari minggu.” Balasnya dengan senyum yang sepertinya sangat dipaksa ralat bukan sepertinya namunn memang benar kenyataannya.

“ ohhh ya sudah hati-hati!” perintahnya dan kembali fokus menatap ke layar laptop yang dengan setia ia dudukkan di pangkuannya.

“ ya yah.”

“ huftt,selalu seperti itu haha” ucap batinnya sambil tertawa miris.

Ia pun memilih keluar dari rumahnya yang bisa dibilang cukup mewah namun tak ada sumber kebahagiaan di dalamnya.

                                *...-…*

Assalamu’alaikum guys
Gimana masi semangat puasakan?
Harus donggg awkwk 😉..

Makasihh udah bacaa yup 😊
Jangan lupa pencet ⭐ nya
Kalau yang mau kasih saran juga bolehh 🤗

12/5/2020

Life meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang