.
.
.
.
.Tuhan selalu punya caranya sendiri untuk mengungkit kembali kesalahan yang pernah kita lakukan.
"Eomma, aku merindukanmu. Bisakah aku ikut bersamamu? Aku sangat kesepian disini apakah eomma tidak kasihan padaku? Kumohon aku sudah tidak tahan. Aku tidak bisa menanggung semuanya sendiri lagi aku benar benar kesepian tanpamu eomma."
"Mengapa eomma tidak mengajakku saat itu? Jika eomma tidak ingin mengajakku baiklah, aku akan menyusul sendiri sekarang."
'rasa bersalahku tak bisa aku hilangkan! Aku sangat tersiksa dengan ini semua kumohon aku ingin mengakhiri semuanya'
Grepp...
"Apa yang kau lakukan?!"
"Aku akan menemui eommaku. Aku ingin menemuinya sekarang!"
"Tenanglah sayang. Kau tidak boleh bertindak bodoh seperti ini kumohon turunlah hmm?"
"Turun dan ceritakan lah semuanya padaku aku akan mendengarkanmu layaknya seorang ibu yang selalu ada untuk putrinya."
"A-aku t-takut ahjuma kumohon tolong aku. Hiks.. aku s-sangat ta-akut ahjuma"
Kejadian saat itu terulang di kepalaku ketika aku berumur 13 tahun aku sudah memikirkan untuk mengakhiri hidupku gila bukan? Kurasa itu usia yang sangat muda di usia yang masih memikirkan tentang sekolah, teman teman, pergi bermain dan belajar tapi beda denganku yang sudah berniat untuk mengakhiri hidupku sendiri.
Bukan iseng atau hanya ingin mencari perhatian oh ayolah aku mengancam nyawaku sendiri untuk mencari perhatian? Kupikir itu sangat sangat bodoh dan gila. Alasan yang membuat aku berpikir untuk mengakhiri hidupku adalah gangguan psikis ku karena masa lalu aku tidak ingin membahasnya sekarang mungkin jika waktunya tepat akan ku beri tahu.
Tunggu... tunggu... Mengapa kau masih hidup sekarang? Bukankah kau mengakhiri hidup mu?
Dasar bodoh! Aku masih hidup karena seorang ahjuma mengehentikan aksiku dengan kelembutan layaknya seorang ibu. Maka dari itu aku tidak jadi mengakhiri hidupku dan sangat berterimakasih pada ahjuma yang menyadarkanku akan tindakan bodoh ku itu.
Dan yang mengejutkannya lagi adalah ahjuma yang menolongku berada tepat di depanku sekarang.
Kalian ingatkan acara makan malamnya masih berlangsung? Ya ahjuma yang menyelamatkanku adalah ibu dari Kim Taehyung. Aku sedikit terkejut memang saat mengetahui jika yang akan menjadi calon suami ku adalah Taehyung.
Pria yang tadi siang mengganggu acara makan ku.
Kulihat dari wajahnya dia juga sedikit terkejut tapi aku lebih terkejutnya lagi dengan wanita di sampingnya atau ibunya itu.
"Benarkan kau adalah Jieun?"
Tanyanya memastikan"Ah, nee aku adalah Jieun."
Jawabku dengan senyum"Apa kalian saling mengenal? Atau pernah bertemu sebelumnya?"
Ayahku terlihat kebingungan ketika melihat interaksi kami berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sound Of Rain
FanfictionMereka di takdirkan Tuhan untuk tercipta dan terikat janji suci tapi tidak di takdirkan untuk bersama. Masih memungkinkan untuk bersama. Tetapi siapkah untuk menerima lukanya? Atau tetap mengikuti alur kehidupan dengan cara harus siap untuk kehilang...