Prolog [Awal kenangan]

32 4 0
                                    

Enjoy.

🎀

Satya melangkahkan kakinya menuju taman penuh bunga itu. Ujung bibirnya terangkat membentuk lengkungan indah, cowok itu terlihat sangat manis saat tersenyum. Ia menyentuh salah satu bunga di sana, di saat yang bertepatan angin mengalir lembut di sekitarnya. Sebenarnya hanya sekali dia pernah mengunjungi tempat itu, namun rasanya sangat berharga. Saat itu dia memiliki apa yang disebut "teman", dan jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Satya menggelengkan kepalanya, mengingat kenangan indah itu membuatnya sakit. Sudah lima tahun berlalu, namun dia tak kunjung melupakannya. Satya yakin bisa menemukan hal baru, namun nyatanya ia tak mampu.

"Cukup, gue capek. Gue keluar"

Ucapan itu masih terngiang di otaknya, rasanya dia tidak ingin mengingatnya lagi. Saat Satya mulai nyaman denga apa yang ia miliki, tiba-tiba saja itu kenyamanan itu menjadi potongan-potongan kecil yang tidak bisa disatukan lagi.

Satya menghela nafasnya, mendudukkan dirinya di atas bangku taman yang masih indah meskipun sudah lama berada di sana. Saat itu es yang selalu ada di hatinya perlahan mencair, menurutnya musim panas tidaklah buruk.

Satya tiba-tiba teringat sesuatu, dan dia yakin itu masih ada di tempat ini. Satya mulai mencarinya, dia mencoba mengingat di mana barang itu diletakkan. Akhirnya Satya sampai di belakang taman, dia dapat melihat tanah yang sedikit lebih menonjol. Senyumnya merekah, dengan sepat dia mendekati tanah itu.

Tangannya mulai menggali sesuatu yang tertimbun tanah namun tidak terlalu dalam, itu buku harian. Tapi tidak digunakan oleh satu orang, melainkan untuk persahabatan mereka.

Mereka? Gadis aneh yang entah bagaimana bisa jatuh cinta padanya. Jika diingat lagi, itu akan membuat Satya merasa geli. Namun salah satu dari mereka berhasil membuatnya mengerti arti cinta.

"Persahabatan dan cinta akan menjadi kenangan. Ada kalanya hal itu akan menjadi potongan-potongan kecil yang sulit disatukan. Jika itu terjadi, apakah potongan itu bisa kembali utuh?"

Satya kembali mengingatnya, gadis itu menanyakan hal yang Satya pun tidak tau bagaimana cara menjawabnya. Namun ada satu hal yang bisa Satya lakukan, membuktikan bagaimana potongan kertas itu berada di satu tempat meski tidak dapat menyatu seperti sebelumnya.

"Aku akan menunjukkannya padamu, kenangan itu akan kembali. Tidak akan kubiarkan ada bagian yang hilang karena tertiup angin, akan kujaga dengan baik"

Itulah janjinya, menjaga potongan kertas itu agar tidak tertiup angin. Menjaga kenangan itu agar tidak terlupakan.

🎀Paper Cuts🎀

Tinggalkan jejak sebagai pembaca yang baik.

Ini adalah hasil kolaborasi bersama melbal16 SariRhma pingu_bunny, selamat menikmati🎀

Paper CutsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang