2 • [Sapu Tangan]

24 4 0
                                    

Enjoy

🎀

"Guys kekantin kuy, cacing di perut gue udah pada demo" ajak Embun menghampiri ketiga sahabat nya yang sedang berdiri didepan pintu kelas

"Cacing di perut lu mana pernah kenyang sih" lanjut Azkia sambil tersenyum usil

Embun yang mendengar hal itu langsung tersenyum malu dan memegang perutnya yang sedari tadi berbunyi karena lapar.

🎀🎀🎀

Langkah keempat sahabat itu terhenti saat melihat kantin yang dipenuhi dengan segerombolan siswa dan siswi

Embun menunduk sedih "Yah.. Kayaknya kita telat lagi"

Hanna menepuk pelan pundak Embun dan Fany "Kuyy terobos" ucap Hanna sambil menaikan sebelah alisnya dan tersenyum licik.

Fany hanya menunduk saat mendengar saran dari Hanna "Maluu" ucap Fany dengan suara yang sangat pelan.

"Jangan khawatir serahin semuanya sama kami" lanjut Azkia sambil mengedipkan sebelah matanya namun tidak terlihat karena matanya yang sipit.

Hanna langsung menarik tangan Azkia dan disusul oleh embun. Fany hanya diam karena terkejut melihat ketiga sahabatnya yang menerobos keramaian seakan tidak punya malu. Tak lama kemudian Azkia menghampiri Fany dan memberikan minuman kesukaan Fany yaitu jus mangga.

"Makasih yaa, Az" ucap Fany seraya tersenyum kemudian menerima jus mangga itu. Dijawab dengan dua jempol dan senyuman dari Azkia.

Setelah memberi minuman pada Fany, Azkia kembali menghampiri Embun dan Hanna

Tiba-tiba semua orang menatap ke arah Fany yang membuat Fany terkejut sekaligus takut.
Ternyata dugaan Fany salah, semua orang tidak menatapnya tetapi seorang pemuda yang berjalan di belakangnya. Saat Fany ingin berbalik arah pria itu tepat di belakangnya, membuat Fany sangat terkejut hingga jus yang Fany pegang tertumpah ke baju pemuda tersebut.

"Ma-maaf.. gue gak sengaja" ucap Fany gagap karena tatapan pemuda tersebut yang sangat dingin. Pemuda itu ternyata satya, anak baru di kelas mereka.

Satya hanya sibuk membersihkan bajunya yang terkena tumpahan jus, Satya menghentikan aktivitas nya dan menatap Fany yang tampak takut dan merasa tidak enak.

"Gak pa-pa" ucap Satya dingin lalu pergi meninggalkan kantin yang menjadi hening akibat kejadian tadi.

Fany merasa sangat tidak enak sekaligus takut, bagaimana jika Satya marah padanya? Itu akan menjadi masalah besar.

"Mengapa awal kami bertemu seperti ini?" batin Fany sedih.

🎀🎀🎀

Sekarang keempat sahabat itu sedang menikmati makanan yang telah mereka pesan tadi. Azkia melihat Fany yang sedari tadi diam dan hanya menatap makanan yang ada di hadapannya.

"Kok lu bisa sih numpahin jus ke baju anak baru?" Tanya Hanna yang sangat frontal sambil terus melahap makanannya.

Seketika suasana menjadi sangat hening akibat pertanyaan Hanna.

Azkia memukul lengan Hanna lalu memberikan kode "udah lo makan aja, kalau lapar mulut lo gak bisa direm, Han" ucap Azkia dan diangguki oleh Embun.

Fany menatap ketiga sahabatnya yang sangat lahap menyantap makanan yang meraka pesan. Mata Fany terhenti pada Azkia, ia tau yang bisa membantu nya saat ini hanya gadis itu.

"Az, bisa tolongin gue gak?" Tanya Fany berbisik karena tak mau Hanna dan Embun tau.

"Tolong apa? " Balas Azkia sambil terus melahap makanan nya.

Paper CutsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang