Suara alarm terdengar sangat nyaring hingga menusuk pendengaranku, terpaksa aku harus bangun dari tidurku walau kurasa aku ingin melanjutkan mimpi indah yang semalam aku mimpikan
Tepat sekali, aku selalu memimpikan seorang na jaemin menjadi miliku.
Ting!
Suara handphone ku berbunyi menandakan ada pesan masuk, dan betapa kagetnya aku ketika melihat nama yang tertera dilayar ponselku, nyawaku langsung terkumpul sepenuhnya.
Jaemin
| Na aku berangkat ke appart mu sekarang
Hah? |
Untuk apa? || Untuk menjemputmu, apa lagi
Tiba-tiba? |
| Ini gak tiba-tiba
| Bukankah seharusnya seperti itu
| Kamu lupa kemarin malam kita sudah memutuskan untuk berpacaran ?Ah iya benar |
Aku akan bersiap terlebih dahulu |
Aku baru sepenuhnya sadar akan semuanya bahwa ternyata ini bukanlah sebuah mimpi. Benar, ini bukan mimpi tidurku yang panjang tapi sesuatu hal yang sudah lama aku impikan dan menjadi kenyataan dengan cara yang menyakitkan.
🌸🌸🌸
Sudah dapat ditebak akan menjadi seperti ini suasananya, keheningan ditambah dengan kecanggungan yang tumbuh dikarenakan mereka yang belum kenal terlalu dekat, dan hanya sang wanita lah yang memiliki perasaan cinta didalam hubungan mereka saat ini
Berbeda dengan sang lelaki yang memerlukan sang wanita hanya untuk menyembuhkan sakit hatinya, bahkan ketika jaemin membuka matanya di pagi hari ini, dia merasa ragu akan semua yang sudah dia mulai.
Mobil pun telah selesai diparkirkan menandakan mereka telah sampai pada tujuan, tapi tidak satupun dari mereka yang berniat untuk keluar dari mobil atau berbicara sekata dua kata untuk memecahkan suasana saat ini
Dan tentu saja sang wanitalah yang memulai semuanya.
"Ini jaem"
"Apa ini ?"
"Bekal makan siang untuk mu, tapi aku belum tau kamu sukanya apa dan apa yang gak kamu suka jadi.. sandwich cukup?"
Tatapan tulus dari seorang brianna sedang terpancarkan saat ini untuk jaemin, matanya menatap lurus wajah tampan jaemin tanpa henti seperti memberi harapan bahwa jaemin senang dengan bekal yang ia berikan, bekal makannya pun sudah ada ditangan jaemin saat ini tapi jaemin hanya bisa diam dan tak menjawab semua perkataan anna.
"Kalo gitu aku ke kelas dulu, semangat buat hari ini"
Ketika brianna hendak membuka pintu mobil, tangan kanan brianna ditarik lembut oleh jaemin membuat brianna pun menghentikan dirinya yang hendak keluar lalu menatap kembali kearah jaemin.
"Kenapa jaem?"
"Makasih untuk bekalnya"
"Sama-sama"
"Dan untuk makanan.. jujur nasi goreng atau sandwich seperti ini sudah cukup bagiku dan tak ada satu makanan yang aku tidak suka hanya aku alergi pada udang"
KAMU SEDANG MEMBACA
No Longer : Na Jaemin
Fanfictionmenjalin hubungan dengan seseorang yang masih sulit untuk melupakan masa lalunya bukanlah hal yang mudah, kita hanya akan dianggap sebagai pelabuhan sementaranya. Briana Lee.