Hai gengsss!
Seperti biasa,walaupun ga ada yang baca aku bakalan up hihi karna aku ngerasa cerita ku memang belum layak di baca karna jelek. Buat yang baca vote dan suka, makasih banyak ya❤️Seperti yang sudah di janjikan,pukul 2 siang mereka bertiga akan menjemput Mama dan Papa Hujan di bandara, Bumi melesat dengan kecepatan sedang menuju rumah Hujan untuk menjemput nya terlebih dulu kmudian menjemput Nabila.
Hujan sudah menunggu Bumi sedari tadi di depan rumah nya sangking teramat semangatnya.
"Setdahh,Semangat amat boss" goda Bumi
"Diem deh gue goodmood nih" senyum manis terpancar dari Hujan
Saat Hujan masuk dan ingin menutup pintu mobil tiba tiba ponsel Bumi bergetar
Drrttt...Drtttt...
Nabila Cantik
Cuyy bilangin ke Hujan maaf ya,gue ga jadi ikut jemput mama papa,gue tiba tiba ga enak badan ni,bilangin ya bocill.Sesegera mungkin Bumi memberi ponselnya kepada Hujan dengan maksud menyuru Hujan membacanya
"Oh its oke ,kita pergi sekarang aja bum udah mau jam 2 ni bree ,gesit!!"
"Oke Queen!" Dengan wajah mengejek
Entah mengapa kedua sahabat itu tak banyak bicara di perjalanan,dan jarang sekali jam jam seperti ini macet begituu parahh,sampai sampai membuat Hujan gerahh dan terlihat begitu gelisah
Dengan segera ia meraih ponselnya ingin menelpon mama dan papa nya,tetapi tidak ada yang aktif.
Perasaan Hujan tidak karuan saat itu."Santai deh ah,macett iniii" usil Bumi melihat sahabatnya yang tampak gelisah itu
Tak ada sedikit pun jawaban dari Hujan,ia hanya mengikat rambut curly nya yang berwarna biru pada bagian ujungnya.
"Duh,gue ga enak perasaan deh Bum" tuturnya sambil sedikit terbata bata
Seakan mengerti apa yang dirasakan sahabatnya Bumi hanya terdiam.Hampir 45 menit mereka terjebak dalam macet ini.
Bumi merogoh saku celana nya yang tak lain mengambil ponselnya, ia membuka media sosial miliknya dan apa yang ia temui?"Inalilahiwainailahirojiunn" ucap bumi sambil tetap mescrool timeline miliknya.
Seketika jantung Hujan berdegup kencang
"Bumi apaan sih lo,gila ya bikin orang deg degan aja,gasuka gue,Apaan sih?" Tanya nya terburu buru
"Nggak jan,ini pesawat ........... (disamarkan) dengan nomor penerbangan ......(disamarkan) jatuh .penerbangan London - indonesia. Tutur nya degan sangaat santai
"Deg..Degg..degg.."
Jantung Hujan seakan berdegup 100 kali lebih cepat dari biasanya setelah mendengar berita itu.Dengan tangan yang gemetaran,serta mata yang berkaca kaca, ia sesegera mungkin membuka room chat terakhir nya dengan sang mama,dan dia mencocokkan nomor penerbangan yang disebut Bumi dengan Foto tiket yang mama kirim
"Brakkk" ponselnya terjatuh menimpa kakinya
"Ya tuhann,mama,papa??!!!!"
Air mata nya begitu deras mengalir , Bumi bingung ,bagaimana ia menenangkan sahabatnya ini dalam situasi sepertii inii."Jannn,Hujan tenang dulu ya lo,siapa tau kita salah,kita harus cek sendiri ke bandara,lo sabar,tenang" Bumi meyakin kann Hujan sambil mengusap lembut bahu sahabatnya yang masih terus menangiss tanpa suara.
Seakan mengerti keadaan mereka saat ini,macet ini pun berakhi,Ferari putih milik Bumi melesat dengan hanya 15 menit menempuh perjalanan untuk sampai ke bandara.
Saat sampai,terlihat sudah sangat banyak reporter serta orang yang berlalu lalang dengan ekspresi tak biasa. Hujan yakin nasib mereka sama dengan nya.
Mereka berdua turun,Suasana seakan seperti perang dunia,tak ada sedikitpun raut wajah yang sedikit meng enakkan, hanya ada syhok,jeritan,tangisann kehilangan.
"Bumii,ini ngga bener kan,kita tunggu mama papa di sebelah sana aja yuk Bum" sambil menangis dan menarik pergelangan tangan Bumi.
Bumi menarik Hujan kedalam pelukan hangat nya,ia mengelus lembut rambut curly Hujan
"Jann,lo tenang dulu,kita bakalan cari tau,kita ke pusat info bandara dulu buat tanyain kebenaran ini,kita ngga boleh langsung gegabah gini" tuturnya menenagkan sahabtanya yang ada dalam pelukan."Hahhaah,nggakk,nggak usah kali Bumm,Gue tau mama papa udah nunggu,pasti disana "ia menunjukk sebuah sudut bandar yang tampak lengang
"Hujan! Lo bisa kan denger kata gue sekali ini! Lo ngga boleh gini! Jangan gegabah!ngerti lo?!"
Hujan menatap mata Bumi yang tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnyaHujan kembali mendekap erat tubuh Bumi sambil menangis.dan Bumi membalasnya dengan hangat
"Yaudah,ayo kita cek dulu" ajak Bumi dengan tegasSaat sampai di pusat info bandara,dengan teknologi begitu canggih sudah ada daftar daftar nama korban meninggal ataupun terluka ataupun yang terselamatkan.
Terpampang nama
"WIJAYA AKSARA / DITEMUKAN/LUKA PARAH
Syhok,ingin mati rasanya menemui nama sang papa tertera di sana .Tapi sudah sedari tadi ia menunggu dan mengamati kembali,ia tak kunjung menemukan nama sang mama.
"Hujan,nama mama!" Kejut Bumi
"PARAMITHA ALEXANDRIA AKSARA/BELUM DITEMUKAN
Saat itu entah apa yang terjadi,seolah dunia berputar kasar Hujan tejatuh mendarat pada lantai kotor sebab di lalui banyak sekali orang yang mengecek keluarganya masing masing
Hujan seperti setengah sadar,ia melihat Bumi begitu mencemaskan nya Serta beberapa orang menggunakan seragam mengelilinginya yang tak lain adalah petugas bandara.
Bumi membawa sahabatnya pulang kerumah nya dan segera menghubungi Nabila.
"Ya tuhannn"air mata bumi menetes tanpa sengaja.
Sorry ya part ini agak sedikit panjang hehe
Share,comment,vote dong!!❤️🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Hujan
Teen FictionRahasia besar yang disimpan sendirian oleh Bumi, Tak sekalipunn Bumi ingin memberitau tentang ini,cukup mama dan papa nya yang menderita karenanya selama ini,jangan ada lagi orang yang menderita. Tentang mereka?persahabatan mereka?percintaan Hujan...