Hujan yang menyukai Hujan

4 1 0
                                    

Sudah 3 Hari setelah kejadian itu, Bumi dan juga nabila menginap dirumah Hujan untuk menemaninya.

Saat ini Hujan hanya menyandar di ujung tempat tidurnya dengan muka sembab setelah menangis 3 hari belakangan.

Bumi dan juga Nabila memang meginap disana,namun mereka hanya menjaga sahabat mereka,Bumi juga Nabila tidak sekalipun megganggu kesedihan Hujan,mereka takut jika banyak bicara mereka akan membuat Hujan lebih sedih.

Mungkin rindu entah yang lain sehingga tiba tiba Hujan turun kebawah dan masuk kedalam kamar mama dan papanya .
Sama,Ruangan dan furniture serba putih sangat menambah kesan nyaman di lantai satu.

Kamar mama dan papanya sungguh unik,di jendela bagian belakang,ada semacam taman persegi panjang yang tidak begitu luas namun sangat nyaman.

Hujan membaringkan tubuhnya di tepat tidur king Size milik orang tuanya itu.sangat terasa kehangatan dan aroma kedua orang tuanya saat ini. Ia memejamkan matanya.

Dalam hati ia bergumam
"Maa,paa, 10 tahun lalu terakhir Hujan masih kamar ini,Main air Saat sedang Hujan ditaman,acak acak buku mama dan sering gangguin kerjaan papa.tapi sekarang hujan sudah 17 tahun ma,Hujan lebih suka menatap air Hujan daripada keluar membasahi tubuh dengan Airnya yang begitu Hujan suka"

Seketika ia membuka matanya,tak ada pergerakan,tuhan selalu mengerti perasaannya.ia seketia menurunkan air Hujan yang begitu deras,sehingga taman yang ada dibelakang kamar basah terlihat oleh mata.ia melangkahkan kakinya keluar.

Ia menjulurkan tangannya mengenai air,ia hanya tersenyum tipis mengingat masa kecilnya disini.
Perlahan lahan ia membasahkan tubuhnya ke bawah derasnya air Hujan yang jatuh.

"Hujan,jatuhlah,aku menunggumu,sampai kapanpun"

Ia menatap kosong keatas langit,berharap tuhan menyampaikan kabar baik sore ini,berharap ada lagi suara mama papa nya terdengar memanggilnya.

Kurang lebih 1 jam ia menghabiskan waktunya hanya sekedar duduk,menatap langit,berputar,berdiri lagi.

Ia berniat kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaian nya.saat sudah meraih gagag pintu,ia menatap ke seblah kiri dan ada sebuah buku yang begitu menarik perhatiannya.

"Rahasia "

Tulisan itu begitu dikenalnya,ya itu tulisan mama,hujan berfikir akan menemukan rahasia besar saat membuka buku itu,namun ia hanya menemukan kertas didalam buku itu sudah tak utuh lagi,sudah berwarna coklat kehitaman seperti sudah dibakar,perlahan ia membuka nya satu persatu,seketika secarik kertas jatuh mengenai kakinya.

Hujan membuka kertas itu lantas menangis tersedu sedu berlari menaiki tangga untuk pergi ke rooftop.disusul oleh Bumi.

Lanjut ga sih gengs? Kalian ga ninggalin jejak ihh,ini mau seru gakk?
Vomentnyaa❣️✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang