05__anak kita

40 4 2
                                    

Ayok kita lanjut baca nya😊

Jangan lupa vote kawan biar makin semangat update nya.

Happy reading 😊

____________________________________

Acara jamuan makan bersama telah selesai ,satu persatu para tamu pun berpamitan dan mengucapkan selamat pada bu Sarah.

"Rana ajak Putra ke ruang tamu ibu ingin sedikit berbincang dengan nya." Ucap Bu Sarah.

"Iyaa bu."

Rana pun menghampiri Putra yang terlihat kekenyangan dengan perut yang terlihat sedikit mengembung.

"Sudah berapa bulan kau mengandung anak kita?". Tanya Rana

Putra pun terkejut dengan pertanyaan itu"hah!! Apa mengandung!?". Tanya Putra dengan mata yang melebar.

"Itu perut mu sudah membesar, kalo bukan anak kita anak siapa?? Atau hari ini kau selingkuh dariku?". Canda Rana yang membuat Putra kesal.

"Apa yang terjadi dengan penglihatan mu aku seorang pria mana mungkin bisa mengandung!". Ujar Putra.

"Itu". Ucap Rana sambil menunjuk perut Putra.

Putra pun melihat perutnya "kau!! Aihhs perutku sakit ahhhh".

"Apa bayi kita menendang?". Tanya Rana antusias.

Tatapan tajam Putra mulai keluar"sekalipun aku seorang perempuan aku tidak akan mau memiliki seorang anak dengan mu!!."

"Whahah kau ini mudah emosi ya ternyata, aku hanya memberimu sedikit candaan setelah makan." Ucap Rana dengan tawa nya

"Rana ku mohon sebentar saja, jangan membuat ku kesal dengan candaan mu itu." Ucap Putra menahan perutnya yang sakit.

"Maaf maaf yasudah aku akan memberi mu waktu tenang, kau terlalu banyak makan jadi perut mu sakit !". Ucap Rana

Sekali lagi tatapan tajam muncul dari wajah Putra.

"Kau! yang memberi ku nasi begitu banyak,apa kau lupa hah? Dengan begitu terpaksa aku harus menghabiskan semua nya, jadi kau yang bertanggung jawab atas perutku yang sakit!".

"Tentu aku akan ber tanggungjawab ini kan anak kita." Ucap Rana sambil mengelus perut Putra.

"Ranaaaaaaaa!!!".

"Apaaaaaaa!!, Ini adalah pembalasan atas perbuatan mu saat mengunci ku di kamar mandi." Ucap Rana sambil mendekat kan wajah nya ke wajah Putra.

"Kau! menjauh lah."

"Benar kan itu perbuatan mu?? haha aku tau, bahkan saat kau ber kerjasama dengan ibuku aku mendengar nya. Betulkan tuan Putra??".

Putra sudah sangat geram dengan Rana.

"Iyaa iyaaa aku yang melakukan nya!".

"Kau tidak pandai dalam bersandiwara Tuan Putra." Ucap Rana sambil mengelus kepala Putra.

Putra hanya terdiam dan cemberut kesal dengan tingkah Rana.

"Ayok."

"Kemana?".

"Ibu ku ingin sedikit berbincang dengan mu di ruang tamu."

"Hah benarkah?"

"Iyaa tentu saja."

"Aku sungguh malu."

"Apa yang perlu kau malukan kau sudah berani mengajak nya untuk bersandiwara tadi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IPA X IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang