死者の死 Shisha no shi (Kematian Orang Mati)

"Satu"

Memiliki kemampuan Supranatural,bisa melihat mahluk tak kasat mata,membaca pikiran orang lain,juga tahu kapan orang lain Mati.
Kemampuan nya itu tidak ada satupun yang mengetahuinya.

Lira Kinomoto

Gadis keturunan Jepang,yang sudah ditinggalkan kedua orang tuanya sejak ia umur 3 tahun.
Orang tuanya meninggal saat pesawat yang mereka tumpangi menabrak bukit kemudian meledak dan memakan banyak korban jiwa.Orang tuanya meninggal saat setelah menyelesaikan perusahaan milik mereka di Negeri Surganya Coklat,Belgia.

Terlahir dari keluarga kaya raya,gadis yang berusia 16 tahun ini tumbuh karena di Asuh oleh sepasang suami istri yang menjadi pekerja dirumahnya.
Sekian dari banyaknya pekerja,tersisa dua yaitu pak Didin dan bi Ami.
Pekerja yang lainnya di mengundurkan diri karena merasa sudah tidak dapat gajih lagi setelah orang tua Lira meninggal.
Tapi pak Didin dan bi Ami masih setia dan senang hati merawat putri dari majikan mereka.
Tak ada kepalsuan dari pak didin dan bi Ami.

Kini,Lira sudah ada disekolah nya.Seperti biasa,setiap pagi ia selalu membersihkan kelas nya agar ia nyaman saat belajar nanti.
Ia tahu,kelas yang kotor pasti akan dihuni banyak makhluk-makhluk lain dan ia tidak ingin bermasalah dengan mereka.

Syafa dan Bella kemudian datang dan menyapa Lira.

"Ohayō,Ra!."
Sapa Syafa dan Bella serempak.

"Hai,tumben kalian pagi-pagi datengnya."
Ujar Lira menjawab sapaan dari Syafa dan Bella.

"Hari ini kita piket.Jadwal Lo besok.Kalau Lo yang bersihin,kita ngapain?."
Ujar Syafa.

"Udah beres ko,gapapa.Kalian duduk aja.Nanti gue nyusul."
Ujar Lira membereskan sapu dan pel yang sudah ia gunakan tadi.

Walau merasa tidak enak,Syafa dan Bella akhirnya mengangguk dan duduk di bangku mereka.

"Lira baik banget,bersyukur banget gue temenan sama dia."

"Gue pasti bakal selalu bantuin dia kalau dia butuhin gue."

Kata hati mereka bisa Lira dengar,tidak ada kepalsuan diantara mereka.

Lira tumbuh seperti teman-teman sebayanya,sikapnya bisa menyesuaikan orang-orang yang disekitarnya.
Ia berteman dengan Syafa dan Bella semenjak pertama kali masuk SMA.
Sikap mereka yang saling melengkapi, membuat mereka merangkul satu sama lain.

Lira menyusul mereka kemudian duduk di samping Syafa dan didepan Bella.

"Gue bawain susu kotak kesukaan Lo,nih".
Ujar Bella menyodorkan susu kotak kepada Lira.

"Makasih,Bel.Tau banget gue lagi haus."
Jawab Lira sambil menerima susu dari Bella.

"Terus gue mana?."
Ujar Syafa sambil memasang muka lugu.

"Peres aja sendiri,sapi gue di belakang rumah."
Ujar Bella datar.

"Jahat lo bel."
Ujar Syafa manyun.

"Gue kira lo nyuruh dia peres susunya sendiri."
Ujar Lira nyengir.

"Omesh loo bangke!!!".
Hardik keduanya.

Gelagak tawa mereka memecah hening,,tertawa dengan candaan Lira.Lira memang pandai mencairkan suasana.

Satu persatu murid berdatangan dan memenuhi kelas mereka.
Ada yang berbeda,Lira melihat sosok yang memakai seragam sama dengan mereka,wajahnya pucat pasi,kurus,rambutnya terurai menutupi sebagian wajahnya.
Lira memperhatikan sosok itu.

"Kenapa Ra?."
Tanya Syafa

"Lo liat cewek yang berdiri disana?."
Ujar Lira sambil menunjuk tempat yang ia maksud
Tapi walau ia menunjuk,Syafa pasti tidak akan melihatnya.