Dua

17 4 0
                                    

      Sungguh aku bertanya tanya, mengapa orang orang memaksaku untuk berubah.

Malam menunjukkan pukul 11, mama pasti sudah tidur. Aku sangat lapar, ku niatkan untuk membuat makanan. Namun bagaimana aku saja tidak bisa memasak!. Aku berpikir untuk membuat mi instan saja.

Di dapur

" Yah... Mienya habis.. " Gumam ku kecewa. Aku mengingat ingat cara memasak nasi goreng minggu lalu. Dan aku mengingatnya
" Oke, potong bawang merah dan cabai, tumis hingga harum tambahkan garam, lada. Dan masukkan nasi, tambahkan kecap dan jadi deh " Gumam ku, entah benar atau tidak. Kucoba rasanya
" Mm.. Yummy.. " Ucapku. Aku pun melahap makananku

———–————

" Hoam.. " Uap ku. Aku pun segera mandi. Takut terlambat. Aku bersiap siap, kupakai Rok kotak kotak berwarna hitam, kemeja putih, dasi merah, dan topinya.

————————

" Mm.. Kayaknya enak aromanya " Gumam ku saat menuruni anak tangga
" Pagi.. " Sapa mama. Kujawab dengan senyum tipis
" Mama masak makanan kesukaan mu!! Zuppa Sup!! " Ucapnya girang. Lagi lagi ku jawab dengan senyuman tipis
" Clara.. " Aku mendongakkan kepalaku
" Mama mohon.. Turuti permintaan mama " Ucapnya memohon lalu beliau batuk batuk dan mengeluarkan darah!!
" Mama kenapa?!!! " Tanyaku
" Mama ngga pa.. " Tiba tiba saja mama pingsan!
" Ma!!! " Teriakku

——————————

" Hiks.. Mama.. Hiks.. " Isak ku
" Apa benar anda anaknya saudara Indri? " Tanya seorang dokter. Aku mengangguk cepat
" Pasien mengalami TBC " Aku tak mengetahui penyakit itu namun yang ku ketahui itu adalah penyakit itu serius.

Sehingga aku harus mandiri karena mama dirawat di rumah sakit, namun Tante Caca menemaniku di rumah. Ia adalah adik kandung mama.
















Pesan Terakhir MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang