Author Pov
Ka Irene 👩
"Gi, loe dimana? Yoona sedang bersama loe kan"
"Iya, sedang diapartement gue. Dia sedang tidur"
"Kenapa diapartement loe, pulang ! Jangan modusin anak gue ya"
"Gila kali. Gue modusin ponakan sendiri. Gue ada urusan dulu sama teman gue. Nanti gue antar pulang deh, Yoona"
"Awas loe ya, anak gue kenapa-kenapa. Gue potong itu loe"
"Sadis amat bu, bagaimana nasib istri gue nanti. Gak merasakan paling dalam nanti"
"Au ah.. mulai kadar mesum loe. Kurbel loe.. cepet kawin, biar loe rasain deh sama Jennie"
"Gue udah tau kok rasanya Kak" ucap batin Yoongi.
Yoongi tak membalas lanjutan chatnya dari Irene. Ia masih melihat wanita itu tak berbicara. Sampai saat ini, wanita itu juga masih sibuk dengan ponselnya dan diam menunduk.
"Ekhemm.." Deheman Yoongi mengalihkan tatapan Wendy dari ponsel itu.
"Kamu, apa kabar?" Tanya Yoongi hati-hati. Mengingat kejadian 2 minggu lalu, yang memungkinkan Wendy kecewa dengan ucapannya.
"Baik" singkat, padat dan jelas.
"Emm.. emm.. tentang itu, bagaimana?"
Wendy mengernyit bingung dengan pertanyaan Yoongi yang tak jelas.
"Maksudku, kandunganmu?" Jawab Yoongi pelan.
"Kenapa? Apa perlu saya jawab dan memberitahu anda"
Yoongi memejamkan matanya, nada bicara wanita ini sangat dingin. Ia tahu, jika Wendy saat ini sedang kecewa dengan Yoongi.
"Aku perlu tahu"
"Untuk apa? Bukankah anda sendiri tak perduli dengan bayi ini"
"Jika, aku perduli. Apa boleh aku tau perkembangannya?"
"Sepertinya, aku harus pulang. Terima kasih atas pertolongan anda tadi" Jawabnya pergi dan meninggalkan Yoongi yang masih duduk di sofanya.
Yoongi tak ada niatan untuk mengejar Wendy, Yoongi tahu ini kesalahannya. Wendy pasti juga tak akan memaafkan Yoongi.
*****
Aku melihat adikku sedang makan di depan tv. Yah, aku tinggal bersama adikku di rumah yang tak begitu besar. Hanya ada dua kamar, satu kamar mandi. Ruang dapur dan ruang tv. Apartement yang sangat sederhana, jauh dari kata mewah.
"Eoh.. kakak sudah pulang" ucap Jungkook menghampiriku. Dan membawa tasku. Perihal kehamilanku, Jungkook sudah mengetahuinya. Bahkan sahabatku Seulgi yang sering kemari pun juga mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Like but Like
RomanceAlasan mengapa orang suka atau merasa dicintai adalah bahagia. Tidak ada yang lebih memabukkan daripada kebahagiaan saat mencintai dan dicintai. Kebahagiaan itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.