TERJEBAK (1)

27.1K 1.2K 39
                                    

Yudha Subekti menatap tubuh polos dalam dekapannya dengan senyum puas. Dielusnya punggung telanjang itu dengan penuh damba. Sungguh lembut dan halus. Tak ayal langsung menambah kegilaan Yudha terhadap wanita dalam pelukannya itu.

"Minggu depan kita nikah, ya."

"Apa?!" Dita menjauhkan tubuhnya dari pelukan Yudha. Ditatapnya pria itu dengan horor.

"Menikah, Sayang," sahut Yudha sambil kembali berusaha menjangkau tubuh Dita yang mengelak sambil memelotot kepadanya.

Manis sekali, puja Yudha dalam hati. Bahkan tatapan marah Dita mampu membuatnya semakin menggilai wanita itu.

"Kamu gila, ya?! Dasar tolol!" umpat Dita sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Aku atau kamu yang tolol?" pancing Yudha, tersenyum geli. "Bisa-bisanya kamu nggak nolak diajak ML padahal masih perawan. Aku sih bahagia banget, tapi kamu jadinya bikin aku kayak cowok berengsek, Sayang," keluhnya, namun sama sekali tidak terlihat menyesal

Wajah Dita memanas mendengar sindiran Yudha. "Kamu memang berengsek! Lagian ini semua karena memang kamu yang...." Dia bingung mau berargumen apa, karena nyatanya memang dia yang super tolol malam ini.

"Aku kenapa?" tanya Yudha, menaikkan alisnya dengan raut sok polos.

"Kamu—" Dita sudah mau menangis sekarang. Wajah mengejek Yudha membuatnya luar biasa jengah. "Kamu yang ngerayu, bego!"

Dita berbalik memunggungi Yudha, lalu menyembunyikan wajahnya di dalam selimut.

Yudha terkekeh melihatnya. Dia bergerak mendekati Dita dan langsung memeluk wanita itu dengan gemas.

"Maaf, Sayang. Aku nggak bisa nahan lagi. Siapa suruh kamu hobi banget bikin aku tergila-gila begini."

"Sana, ah! Jauh-jauh!" usir Dita dari dalam selimut, membuat Yudha tergelak melihat tingkah merajuknya.

"Jadi gimana?" tanya Yudha sambil membuka selimut yang menutupi wajah Dita dengan agak memaksa meski geraknya tidak kasar.

"Apa keputusan kamu?" bisiknya sambil menciumi sebelah pipi Dita yang masih pura-pura memejamkan mata untuk menghindarinya. "Mau nikah sama aku?"

Dita masih bungkam dalam ketidakberdayaannya. Pelukan Yudha malah tidak hanya menghangatkan tubuhnya, namun juga seluruh hatinya yang dapat mampu merasakan ketulusan pria itu atas dirinya.

Dia hanya bisa mengeratkan pegangan pada lengan kokoh Yudha yang tengah memeluknya, sembari bertanya dengan nada nelangsa, "Emangnya aku boleh nolak?"

Yudha menyeringai penuh kemenangan. "Nggak."

.

.

.

.

.

.

.

Tolol! Kalau Yudha pikir bisa menjebaknya semudah itu, maka Dita tidak akan berhasil menghindari pria itu selama bertahun-tahun.

Tadi malam dia memang lengah. Sedikit minuman beralkohol membuatnya kehilangan kendali diri dan terpaksa berakhir pasrah dalam pelukan Yudha.

Padahal berpacaran saja baru satu hari, namun si berengsek itu lebih dulu berhasil mengklaim apa yang menurutnya memang miliknya sejak lama.

Sialan! Dita sempat kembali menangis saat mengingat ketololannya malam itu.

Pura-pura mengiakan. Semoga dia masih memiliki waktu untuk memutar otak demi menghindari ikatan yang ingin dipaksakan Yudha.

Dia belum kalah. Yudha belum bisa mengambil kemenangannya semudah itu.

[12.05.2020]

Cerita pendek. Hanya beberapa part.

TERJEBAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang