Vasko's Story

342 31 2
                                    

Bandung, 10 april 2020

"Ko gue balik duluan ya" Ujar beberapa teman se club nya

Ya, mereka baru selesai bermain latihan. Mereka, 6antenk. Vasko, Cevlar, Dregax, Roger, Elang, dan Wizdan.

Vasko mengangguk, tanda ia setuju.

"Hati hati bro"

●❯────────────────❮●

Vasko keluar dari tempat futsal setelah membayar uang lapangan, menunggangi motornya lalu pergi menyusuri dinginnya kota bandung.

Ia menghirup udara kota kelahirannya ini, Vasko Gutama. Seorang remaja berumur 18 tahun yang baru saja lulus Sekolah Menengah Atas.

Baiklah kita mulai, ini cerita tentang Vasko Gutama.

●❯────────────────❮●

Aku berniat berhenti di sebuah supermarket untuk membeli sedikit cemilan, yeah perutku lapar sedangkan dirumah jelas tidak ada manusia. Jangan tanya orang tuaku, mereka sedang pergi kerumah nenek di karawang aku sendirian dirumah.

Setelah selesai membayar cemilan yang ku beli, aku bergegas menyalakan motorku untuk segera kembali kerumah. Namun di tengah perjalanan aku berinisiatif untuk bermain sebentar ke taman kota, yeah biasanya sore sore begini banyak cewe cantik yang melintas disana, sekalian cuci mata.

Aku membelokkan stang motorku menuju taman kota, sampai disana aku membuka tutup cola yang barusan aku beli lalu duduk di bangku taman sambil melihat pemandangan para kaum hawa yang sedang bermain.

Lalu tiba tiba sebuah benda keras menghantam kepalaku, cola yang sedang ku pegang terjatuh lalu refleks aku memegang kepalaku yang terasa sangat sakit, semua gelap aku menutup mata untuk merasakan sakit yang luar biasa hebat.

"Arrghh" Erangku

Lalu tiba tiba ada sebuah tangan lembut yang mengusap tanganku seraya meminta maaf.

"Ahh sorry, sakit banget ya? Aduhh gue ga sengaja" Katanya dengan raut wajah yang sangat ketakutan

Aku memicingkan mataku, mencoba menetralkan sakit kepalaku yang pelan pelan menghilang.

Aku dan dia saling menatap satu sama lain dalam beberapa menit, matanya hitam legam dengan softlens. Pipinya merah karna menahan takut, ditambah bibirnya berwarna pink punch menambah kesan manis.

"Hey lo gapapa kan? Kalo masih sakit gue bawa ke rumah sakit aja ya?" Ujarnya menyadarkan aku dari lamunan.

Aku menggeleng pelan,

"Gausah, udah mendingan kok" Ujar ku

"Serius kan lo gapapa? Gue ga sengaja sumpah" Ujarnya, aku mengangguk sekali lagi

"Iya gue gapapa" Jawabku lagi, ia mengangguk

"Oke kalo gitu gue minta maaf banget ya sorry, gue permisi" Ujarnya seraya pergi meninggalkan aku yang masih duduk termenung memahami kejadian yang baru aku rasakan

Aku memegang dada kiriku, terasa degupan kencang. Aku tersenyum, ah sial cinta pada pandangan pertama. Ujarku dalam batin.

6antenk's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang