Happy reading!
Setelah kejadian di halte bus beberapa hari lalu,hari ini aku merasa lega karena kakakku datang berkunjung ke rumah. Kebetulan kuliahku juga sedang libur,jadi kami--aku,kak John,dan Jeno--berencana untuk quality time seharian penuh.
Kami berencana untuk mendatangi panti asuhan Geum di pusat kota. Karena sudah lama juga kami tidak berkunjung kesana. Sebenarnya ini permintaan Jeno,dia ingin bertemu Jaemin--kenalan Jeno saat kami pertama kali datang berkunjung.
"Kakak,ayo berangkat! Aku ingin bermain dengan Jaemin!" Jeno menarik tangan kakak laki-lakinya itu agar segera masuk mobil dan berangkat.
"Baiklah,baik. Ayo kita berangkat! Jeno duduk di belakang seperti biasa ya,biar kak Hana duduk didepan. Disamping kakak" tutur Johnny pada Jeno.
"Iya kak,ayo cepat berangkat! Kak Hana,ayo naikkkk! Kasihan Jaemin sudah menungguuu!"rengek Jeno.
"Iyaa,ayo ayoo Jeno naik dulu sana. Baru kakak akan naik!"ujar Hana.
"Hap! Yahh sudah kak. Ayo ayoo kak Hana ayoo!"
"Iyaa. Ini kakak naik,"ucap Hana.
Brak
"Sudah kan?"tanya Hana,sedangkan yang ditanyai--Jeno--hanya mengangguk sambil tersenyum lebar sampai matanya menyipit seperti bulan.
"Ayo kak John,kita berangkat. Bunda Lussie dan yang lainnya pasti sudah menunggu kita disana."ujar Hana pada Johnny.
"Ah,baiklahhh. Ayo kita berangkatt!"
"Yeayyy,ke panti asuhann yeayy. Jaeminn kita akan bertemu lagii. Asyikk akhirnya aku dan Jaemin akan bermain bersama lagii kak!" Jeno berteriak senang,sedangkan kedua kakaknya hanya tertawa.
Namun,tawa Hana seketika memudar ketika matanya menangkap siluet orang yang sedang memperhatikan ke arah mobil mereka--ah,ke arah Hana. Dia,seorang laki-laki. Seperti tidak asing dengan postur orang itu.
"Kak John!"
"Ya Hana,ada apa?"
"Kakak lihat ke arah jam 11,ada laki-laki yang sedang melihat ke arah mobil kita. Atau itu hanya perasaanku saja?"
Johnny yang mendengar ucapan Hana pun mengedarkan pandangan nya ke arah jam 11. Seperti ucapan Hana tadi,matanya menangkap laki-laki yang sedang memperhatikan ke arah mobil yang mereka naiki.
Namun,laki-laki itu seketika langsung berlari menjauh.
"Mencurigakan,"batin Johnny.
"Sudah sudah,mungkin itu hanya orang iseng saja. Kita nikmati quality time kita ya sweety." Johnnya tersenyum pada Hana.
"Apa-apaan panggilan mu itu kak? Sweety? Memangnya aku itu pacarmu apa?"
"Wahh,memang benar yang dikatakan mantanmu dulu. Kamu itu susah untuk diajak romantis!"cibir Johnny.
"Mantan yang mana? Mantanku banyak!"gumam Hana kesal.
"Lee Taeyong lah,mantan tersayang mu itu."ledek Johnny sambil tertawa.
"Lee Tae--kak,postur laki-laki tadi. Menurutmu seperti postur Taeyong--atau tidak?"
Johnny berhenti tertawa mendengar ucapan Hana. Kemudian dia berpikir,dan benar apa yang dikatakan adik perempuan nya itu.
"Yes,I think--agak mirip dengan postur Taeyong--maybe?"ucap Johnny ragu.
"Kak Hana dan kak Johnny bicara apa? Aku tidak mengerti!"ucap Jeno yang memajukan badannya agak ke depan.
"Ah,tidak Jeno. Tadi kakak tidak sengaja melihat kucing di jalan. Tapi setelah kakak lihat lagi kucingnya tidak ada."ucap Johnny berbohong.
"Waaa,maybe kucing itu hantu?"satu pertanyaan polos Jeno yang membuat Hana dan Johnny tertawa. Dan melupakan apa yang mereka bicarakan tadi.
Sedangkan,ditempat yang berbeda laki-laki yang tidak diketahui identitasnya sedang menatap ke arah foto yang ia pasangi pin berwarna merah.
Foto itu adalah foto Hana,Johnny,dan Jeno saat liburan tahun lalu di Chicago. Laki-laki itu menatap kearah foto dengan pandangan sendu. Seperti ada rasa bersalah dan menyesal entah karena apa.
Lalu laki-laki itu pergi lagi entah kemana. Dia hanya menggumamkan beberapa kalimat yang tidak bisa didengar siapa pun selain dirinya.
"Kak,kakak mau pergi kemana?"seseorang menghentikan pergerakan laki-laki itu.
"Aku mau keluar sebentar Mark. Jaga rumah,kalau mau mengundang teman untuk datang ke rumah tidak apa-apa. Tapi jangan kamu acak-acak rumahnya!"ucap laki-laki itu.
"Oke,terima kasih kak. Dan berhati-hatilah saat berkendara!"jawab orang itu--Mark--adik dari laki-laki itu.
"Sama-sama,"ucap pria itu.
Setelah mengucapkan itu,Mark pergi ke kamarnya. Sedangkan laki-laki itu segera keluar rumah menuju bagasi dan menghidupkan mobilnya. Mengendarainya dengan kecepatan rata-rata membelah jalanan kota.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown | Lty√
FanfictionIni kisahku,yang selalu diikuti oleh seorang laki-laki yang tidak aku ketahui identitas nya. Awal mulanya aku bersikap biasa saja saat orang itu mengikutiku. Tapi lama-lama aku merasa takut,karena secara tidak langsung orang itu mengancamku dengan t...