Vol.02

5 2 0
                                    

"Siapapun punya hak untuk menyembunyikan identitas nya dari orang lain kan?"- Anonymous

_______________________________







"Akhirnyaa sampai di rumah. Aduhh,kakiku pegal sekali,"ucap Hana.

"Huh,apalagi kakak Han. Anak-anak meminta bermain kuda-kudaan,dan punggung kakak yang menjadi korbannya." Kata Johnny sambil melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Kalau Jeno bermain dengan Jaemin dan yang lain nya kak. Seruuu sekali! Kapan-kapan lagi kita kesana ya?" Ucap Jeno memohon.

Hana dan Johnny hanya terkekeh. Johnny mengelus pelan rambut Jeno,begitu juga dengan Hana.

"As you wish boy," ucap Johnny.

"Yeayyy! Thank you brother!"ucap Jeno,lalu mereka-Jeno & Johnny- bertos ria.

"Aku tidak diajak tos? Wahh,sekarang Jeno sudah tidak sayang kak Hana lagi ya? Kak Hana menjadi sedih." Hana membuat ekspresi nya menjadi sedih,ia sedang mengerjai Jeno.

Seketika Jeno pun panik,ia melebarkan matanya karena kaget dengan ucapan kakak perempuan nya.

Dengan kedua tangan mengibas di depan wajah Jeno berkata,"T-tidak kak. Jeno sayang kak Hana,sayaaaangg sekali. Kakak jangan sedihhh yaa. Yayaya!"

"Benarkah?  Ah,kakak tidak yakin. Tadi Jeno hanya mengajak tos kak John saja,"ucap Hana.

"Ti-tidak. Bukan seperti itu kaaaak. Eumm,i-itu tos khusus untuk anak laki-laki. Tos untuk anak perempuan ada lagi,"alibi Jeno.

"Memangnya tos anak perempuan seperti apa?"tanya Johnny.

Jeno mengerjap kan matanya cepat,bingung untuk menjawab apa. Akhirnya dia mencari cara untuk mengalihkan pembicaraan.

"Aduh,Jeno lupa kak. Eumm,Jeno naik ke atas dulu ya,mau mandi. D-dadah kak Hana,kak John."ucap Jeno lalu berlari ke lantai atas menuju kamarnya.

Sontak Hana dan Johnny pun saling pandang sebelum akhirnya mereka tertawa. Merasa lucu dengan tingkah adik mereka itu.

Tapi tiba-tiba ada suara pot pecah di luar. Kedua nya langsung berhenti tertawa lalu bertatapan. Merasa heran,Johnny dan Hana pun berjalan keluar rumah untuk mengecek.

Dan benar saja,pot bunga kesayangan Hana pecah. Hana terjengit kesal,dia sudah merawat bunga itu dengan baik. Tapi sekarang malah pecah,yang lebih parahnya lagi dia tidak tahu siapa yang memecahkan pot nya itu.

Sontak dahi Johnny berkerut,dia sempat mengedarkan pandangan nya kesekitar rumah tadi. Saat itu netra nya menangkap siluet seseorang berpakaian serba hitam ditambah topi,masker,dan kacamata berbelok ke gang di ujung jalan sana.

"Rasanya siluet itu tidak asing,"batin Johnny.

"Aish,siapa yang melakukan ini?"gumam Hana.

"Tidak tahu,mungkin kucing?"ucap Johnny ragu.

"Iya kak,"jawab Hana.

"Kakakkk!"teriakan Jeno dari kamarnya membuat Hana dan Johnny langsung berlari masuk ke dalam rumah. Tak lupa menutup pintu tentunya.

-Sesampainya di kamar Jeno-

"Ada apa Jeno?"tanya Johnny.

"Kakak,tadi saat Jeno ingin mandi Jeno mendengar seperti ada suara pot pecah dari luar. Jadi Jeno melihatnya dari jendela kamar. Jeno tidak melihat siapapun di halaman rumah kita....tapi Jeno tadi melihat ada laki-laki memakai pakaian serba hitam,"kata Jeno.

Hana menoleh kepada Johnny yang ternyata sedang menoleh padanya juga,"Kak? Orang itu...bukan orang yang tadi pagi kita lihat kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unknown | Lty√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang