• 4 •

2.7K 310 13
                                    

sider nagajuseyo:)

sekitar dua hari Doyoung demam dan Taeil yang merawatnya. itu perintah dari Doyoung sendiri, saat ini Taeil berada dimansion milik keluarga Doyoung. dan sudah dua hari pula Taeil tinggal dimansion itu, lagi lagi itu atas perintah Doyoung.

saat pertama kali menginjakan kaki dimansion Taeil menatap kagum mansion itu. Doyoung tidak tinggal sendiri, ia tinggal bersama kedua orang tuanya dan sang kakak. tapi saat ini keadaan mansion sepi, karna sang ibu tengah pergi keluar negeri ayahnya juga berada diluar negeri. sementara kakaknya kim jungwoo dia berada diapartment miliknya.

sekarang Taeil berada dibalkon kamar Doyoung, ia menatap langit malam yang saat itu tengah disinari bulan dan bintang. ia melihat kearah belakang lebih tepatnya kearah Doyoung yang tengah tertidur di ranjangnya. Taeil sendiri tidak bisa tidur, sedari tadi ia hanya diam dan menatap langit malam.

sampai sebuah suara mengalihkan pandangan Taeil, saat melihat kebelakang ternyata itu ibunya Doyoung yang baru saja pulang dari Paris. Ibunya Doyoung langsung menghampiri Taeil dan menanyakan keadaan anaknya, juga menanyakan keadaan Taeil.

" Taeil.. bagaimana keadaan bunny ku? " tanya ibu Doyoung

" demamnya sudah agak turun, tapi nafsu makannya tidak bertambah eomma " Jawab Taeil

Ibunya Doyoung memang menyuruh Taeil memanggilnya dengan sebutan eomma. Awalnya Taeil sedikit canggung dengan sebutan itu, tapi ibunya Doyoung memaklumi hal itu. ia mengatakan nanti juga akan terbiasa.

" kalau begitu eomma akan kembali kekamar, kau jangan tidur terlalu malam, tidak baik untuk kesehatan mu " ucap ibu Doyoung

" nde eomma, selamat malam " ucap Taeil sambil membungkukan badan nya.

" selamat malam Bulan ku~ " sebelum benar benar pergi dari kamar anaknya ia menyempatkan untuk mencium kening Doyoung dan Taeil.

" selamat malam bunny kesayangan eomma "

setelah ibu Doyoung keluar Taeil kembali ke balkon dan mendudukan dirinya dikursi yang ada disitu. tanpa ia sadari Doyoung berdiri dibelakangnya sambil mengusak matanya. Doyoung menghampiri Taeil yang sedang duduk.

" honey.. " panggil Doyoung kepada Taeil.

Taeil menoleh kebelakang dan mendapati Doyoung yang berdiri sambil mengusak matanya sambil menguap. Taeil pun langsung mendekati Doyoung, ia berdiri di hadapan Doyoung. tersenyum kearah Doyoung dan memeluknya.

" kenapa terbangun? " tanya Taeil

" tadi aku mendengar suara eomma, apa dia sudah pulang? " - Doyoung

" eomma baru saja pulang, sebaiknya kau kembali tidur ini masih tengah malam " - Taeil

Doyoung malah mengangkat dagu Taeil dan mencium bibir ranum itu. meskipun hanya ciuman biasa tapi ciuman itu membuat Taeil terkejut. perlahan Doyoung mulai melumat bibir tersebut, Taeil mencoba untuk mengimbangin permainan Doyoung.

mendapat balasan dari lawannya, Doyoung semakin gencar melumat bibir tersebut. bagi Doyoung bibir itu adalah candunya, yang selalu ingin ia rasakan. ia menggigit bibir bawah Taeil agar terbuka, Taeil terkejut dengan hal itu dan secara tidak sengaja membuka mulutnya.

kesempatan itu tidak disia siakan oleh Doyoung, ia mulai menjelajahi mulut Taeil. tangannya tidak tinggal diam, tangan Doyoung meremat pinggang ramping Taeil. sementara tangan Taeil meremat piyama yang dikenakan oleh Doyoung.

merasa pasokan udara menipis Taeil memukul dada bidang Doyoung, meminta agar diberi kesempatan untuk bernafas. Doyoung yang mengerti melepas ciuman mereka dan menyisakan  benang saliva. nafas keduanya saling bersautan, tatapan Taeil menyayu membuat Doyoung tidak tega melihatnya.

Kim Sajangnim - [ Doyoung X Taeil ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang