"Anny!" Ucap seorang gadis.
"Ya ampun tuan putri, sudah saya bilang jangan berlarian di istana" Ucap pelayan bernama Anny.
"Hehehe, Anny aku mau coklat! " Ucap gadis itu.
"Baiklah,Tapi jangan beritahu pada Liana kalau saya memberikan anda coklat, ok" Ucap Anny sambil memberikan coklat pada gadis itu.
"Ok Anny, Athy sayang Anny"
'Yak namaku Athanasia Crystaly De La Obelia, putri kandung dari seorang raja bernama Claude. Aku di berikan kehidupan sekali lagi di dunia ini dan aku bertujuan untuk bertahan hidup'
"Yah tanganku, Aku harus membersihkannya tapi bajuku putih kalo aku bersihkan tanganku di baju nanti ketahuan Liana kalo aku makan coklat. Oh ya! Aku akan mencuci nya di air mancur saja! " Kata Athanasia sambil berlari ke arah air mancur.
Setelah ia mencuci tangan Athy melihat bayangan dirinya di dalam air.
"Jadi selama ini aku secantik ini, aku kira hanya jennete yang paling cantik ternyata aku pun juga cantik" Ucap Athy.
"Ah! Sudahlah aku ingin jalan-jalan! " Ucap Athy.
Sesampainya Athy di istana, ia bere teriak "LIANA! AKU INGIN KUE COK.. Lat... " Ia terkejut melihat seseorang yang ada di depannya.
Yak seseorang yang ada di depan Athy adalah ayah kandung nya Claude.
"Oh... Jadi ini serangga yang berteriak saat ada diriku, berani sekali kau" Tatap Claude dengan dingin.
"Ahh... Eh... Anu.... Eee.... Ya-yang.... Mulia.... Ma-maaf.. K-kan saya... " Ucap Athy dengan gugup.
Claude mengangkat Athy.
Tentu saja Athy sangat ketakutan, tubuhnya gemetaran.
"Apakah dia sakit? Mengapa tubuhnya gemetaran?" Tanya Claude pada para pelayan.
'HIYYY!!! ' Athy pun teriak dalam hati.
"Temui aku nanti sore. Mengerti? " Ucap Claude.
"I-iya yang mulia" Jawab Athy.
Claude pun menurunkannya, dan bilang.
"Jangan panggil aku 'yang mulia' mulai sekarang panggil lah aku 'Ayah' atau 'Papa'. " Ucap Claude sambil berjalan menjauh dari tempat tadi.
'Wut?!, apa dia aku ingin menganggap nya sebagai ayahku?! Gak Sudi!, tapi... Mau gimana lagi aku harus bertahan hidup'
Saat sore hari
Knock! Knock! Knock!
Ketuk seorang Ksatria bernama Felix Robane.
Ia tangan kanan nya Claude.
"Yang Mulia. Tuan putri Athanasia sudah datang" Ucap Felix.
"Suruh dia masuk" Jawab Claude.
"A-ayah? " Ucap Athy.
"Masuklah. Jangan berdiam saja di sana" Jawab Claude.
Athy pun masuk. Tapi, ia tidak duduk dia hanya berdiri diam.
Claude melihat Athy.
Athy pun kaget.
"Duduklah, kau bukan pelayan ku" Ucap Claude sambil meminta pelayan untuk mengambilkan sesuatu.
Athy pun duduk, ia hanya diam sampai sebuah camilan di taruh di atas meja yang ada di hadapannya.
Seketika Athy terpesona.
"Makanlah, jika tidak suka kau aku menghukum pelayan itu seperti apa?" Ucap Claude dingin.
"A-Athy suka kok Ayah" Jawab Athy.
Lalu, Claude melihat Athy. Tentu saja Athy merinding ketakutan.
"Kau sangat mirip dengan ibumu, tapi mengapa kau seperti ketakutan padaku. " Ucap Claude dengan nada sedikit sedih.
"Ayah gak usah khawatir. A-Athy hanya takut pada Ayah" Ucap jujur Athy.
"Kau takut padaku karna apa? " Tanya Claude.
"Ehhh... Itu Athy tidak bisa bilang, tapi kalau Athy sudah dewasa Athy bakal kasih tau Ayah kok! " Ucap Athy dengan ekspresi lucu.
"Berapa lama lagi ulang tahun mu? " Tanya Claude.
"Sebulan lagi Ayah" Jawab Athy. Untuk kali ini dia tidak merasa takut lagi karena tahu bahwa Claude hanya punya dia, walaupun nanti akan ada Jennete.
"Oh" Ucap dingin lagi.
Lalu, Athy pun selesai memakan camilan nya dan pergi.
"Ayah, lain kali kalo ada apa-apa panggil Athy aja. Athy pasti datang kok" Ucap Athy dengan senang kepada Claude.
"Baiklah" Ucap Claude sambil tersenyum sedikit.
'Ternyata Claude bisa tersenyum juga, aku kira dia tidak pernah tersenyum seperti di kehidupanku yang pertama'
Hewoooo semuanya maaf kalo update kali ini agak lama. Tapi aku berharap kalian suka kok dan maaf juga kalo di bagian ini sedikit cerita nya. Jangan lupa tinggalkan komen dan vote ok. Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm athanasia the Royal Princess of Obelia: WMMAP
FantasyAthanasia putri cantik yang di bunuh oleh ayahnya sendiri. Dengan alasan, karena telah meracuni saudarinya jennete. Padahal hal yang sebenarnya terjadi bahwa bibi nya jennete yang meracuni jennete, lalu bibinya menuduh Athanasia bahwa Athanasia lah...