Hari minggu adalah hari yang paling menyenangkan untuk Nadin, selain karena dia tidak harus bangun pagi-pagi, dia juga bisa menghabiskan sisa hari dengan malas-malasan dan hanya mandi sekali.Nadin memilih mandi di pagi hari dengan air hangat, supaya otot-ototnya yang selalu tegang ketika menghadapi si menyebalkan Alfan menjadi rileks.
Awalnya memang kaget setelah tahu kalau Alfan adalah anak dari calon anggota DPR, Ibu Nadin juga kepo banget tanya-tanya terus, kenapa bisa kenal dengan Alfan, Nadin jawab asal aja.
"Kutukan Ma, Sumpah, kutukan itu.!"
Asih hanya tersenyum sambil sesekali mengoda. Mulut Asih yang konsisten dengan ke 'emberan' nya, maka setiap inci dari anggota keluarga, bahkan kucing keluarga besar mereka sampai tahu kalau Nadin berteman dengan anak seorang calon anggota DPR. Mulut Asih yang 'ember' banget membuat Nadin kadang merasa kalau Ibunya terlalu tega mengumbar segala hal tentang Nadin, termasuk kebiasaan Nadin yang hanya mandi sekali setiap libur sekolah.
Sebenarnya Nadin pernah berharap ketika SMA nanti dia akan dekat dengan cowok nomor satu di sekolah itu, biar kaya di novel-novel, katanya. Tapi Nadin sama sekali tidak pernah berharap menjadi incaran mereka yang nomor satu di bidang kenakalan. meski sebenarnya Alfan tidak nakal-nakal amat, tapi seluruh warga sekolah percaya kalau Alfan memang nakal, terlepas dari betapa tampan dab genius nya dia, tetap saja, laki-laki impian Nadin yang ingin di dekati di SMA adakah tipikal laki-laki nomor satu di bidang yang menurutnya baik banget. Dalam hak ini, Nadin telah melingkari Rafael, selaku ketua Osis, sebagai laki-laki idamanya. Nadin mengakuinya, dia tidak tertarik kepada Rafael secara fisik, Nadin tertarik padanya karena menurut pandangan Nadin, Rafael adalah sosok yang sempurna sebagai seorang pemimpin, cerdas, aktif, pengertian, dan yang penting tidak menyebalkan seperti Alfan, Oh iya, Dan Mada. Mada juga kan menyebalkan.
Minggu ini terasa begitu singkat, tiba-tiba saja hari sudah mulai gelap, dan ketika hari mulai gelap kekhawatiran Nadin mulai menjadi. Bukan karena dia harus selalu bersembunyi dari Alfan layaknya buronan, tapi karena besok adalah festival sekolah, dan karena ke'bodoh'an nya sendiri, dia terjebak di panggung paling menyeramkan semasa hidupnya, yakni 'panggung festival'. Mungkin besok Nadin harus bersyukur karena dia di dampingi Rafael, namun karena di dampingi Rafael juga Nadin merasa harus bersikap dengan baik. Tapi lagi-lagi, ketika di depan banyak orang perutnya terasa mulas dan kepalanya pusing, dia juga tiba-tiba akan mual, sudah pasti dia akan mengacaukan panggung dan mencoreng nama baiknya sendiri di atas sana.
Nadin menyiapkan selembar kertas dan matanya masih berpusat pada ponsel, mencari inspirasi bagaimana dan apa yang bisa di lakukan besok. kolom pencarian di ponselnya penuh dengan kata-kata seperti, 'bagaimana menjadi MC' . 'Apa saja yang di lakukan MC'. 'Apa yang di katakan MC pada acara festival sekolah'. perutnya bahkan sudah mulai mulas dari sekarang.
"Besok bolos aja apa ya? tapi kan gua OSIS. masa iya bolos."
" Namanya nggak tanggung jawab dong."
Ponselnya berdering.
Nadin menekan layar dengan malas."Apa?!"
"santuy dong, bosku." jawab cengengesan di ujung telepon. suara yang sudah sangat dia hafal, Alfan.
"Apaan sih? ganggu aja!"
"gaya lo, ganggu. emangnya lo lagi ngapain?"
"Gua lagi pusing! gak tau besok mau ngomong apa! bolos aja ah, ribet.!" jawab Nadin judes, belibet sekaligus cepat.
"Oh, kabar lo jadi MC?"
Nadin tak menjawab"Jangan kebiasaan lari dari kenyataan. lagian di coba dulu kenapa sih?"
"Malu lah, kak. pasti nanti gua jadi bahan omongan. katanya jelek lah, gak pantes jadi MC, lah."
"Itu namanya lo parno an tahu nggak. lo itu terlalu khawatir sama hal-hal yang belum pasti. hal-hal yang menakutkan yang lo buat sendiri tadi, itu bisa bikin kepercayaan diri lo hilang, jadi nol persen! lo tahu kenapa Harry potter bisa bunuh voldenmort? itu karena dia percaya dia bisa. ketika lo bisa dan orang lain tetap nyiyirin lo, satu hal yang harus lo tahu, berarti mereka emang gak suka sama lo. Nggak perduli apa yang lo lakuin benar yang nggak suka akan tetap begitu."
Detik ini, untuk kedua kalinya, Nadin merasa tersentuh dengan omongan manusia paling menjengkelkan ini. Alfan dengan segala kelakuannya yang abnormal ini, ternyata bisa berkata begitu.
"Gitu ya?"
"he em.. copyright menyusul."
Malam semakin larut. Setelah obrolan singkat tadi Nadin mulai percaya kalau tiap orang memiliki setidaknya sisi baik meski itu cuma 0,01 persen. Dia terlalu cepat menilai apa yang belum terjadi, dia terlalu khawatir tentang anggapan orang mengenai dirinya. memusingkan sekali sebenarnya hidup begini, tapi bukankah tiap orang juga pernah merasa begitu?, satu hal yang harus Nadin syukuri karena sebelum ketakutan memenjarakanya dia sudah bebas meski bersyarat. Sekarang yang terpenting adalah mencoba, urusan orang mau suka atau tidak itu bukan urusannya. membuat orang selalu menyukai kita adalah hal bodoh, karena tidak semua orang akan begitu. Yang membenci akan tetap membenci, dan yang menyukai bisa saja tiba-tiba benci, semua hanya masalah waktu. Bisa jadi apa yang kamu sukai hari ini adalah apa yang kamu benci di kemudian hari, Namun yang pasti adalah kita harus melakukan semua hal dengan sungguh-sungguh. Karena hasil tidak akan mengkhianati sebuah proses. itu sudah hukum alam.
Pukul Tujuh kurang lima menit.
Mada sudah berada di sekolah setidaknya setengah jam yang lalu. Sebagai panitia dia dan teman-teman OSIS lainya sudah sibuk menyiapkan segala hal untuk hari ini. mulai dari acara penyambutan sekolah-sekolah tetangga, bazzar makanan dan karya seni, hingga pensi dan pengumuman lomba yang juga di langsungkan hari ini.
Karena hari pelaksanaan bertepatan pada tangal delapan maret sebagai hari perempuan, maka seluruh warga sekolah setuju untuk menganti seragam putih mereka dengan atasan berwarna ungu.
norak banget euy, Ungu dan abu-abu. Batin Nadin.
Bagaimanapun juga Nadin tetap memakainya.
"kayaknya udah dari sono nya gua jelek." ejek Nadin saat melihat pantulan dirinya di cermin besar ruang OSIS.
"Cantik kok."
"Mau pakai baju apapun lo emang cantik." Lanjut Alfan
"Karena lo cewek. Hahahah."
Ini adalah definisi di ajak terbang terus di jatuhin.
Dasar kamprett!!!!
Next.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay
Teen FictionCinta segi tiga memang selalu unik untuk di ceritakan. Bercerita mengenai kisah ini, seperti menemukan rasa tersendiri dianatra jutaan rasa cinta yang kadang terkesan egois, kaku, abstrak, menyakitkan, dan lainya. Bagian terpenting dari cinta adalah...