Kaka Senior

40 6 0
                                    

Setelah kejadian tadi pagi, mirai mulai tidak semangat untuk kembali belajar.

Kelas sudah di mulai, mirai berdiri di ambang pintu kelas, hendak masuk namun ragu-ragu karena pelajaran sudah di mulai sejak pukul 08.00 pagi tadi, dia berpikir bahwa bagaimana bila iya tiba-tiba di hukum seperti Leo tadi?. Jika saja ini kelas seperti di sekolah biasanya sudah pasti jam saat ini adalah jam istirahat, namun berbeda jauh sekali di sini harus di siplin tidak ada waktu istirahat seperti sekolah biasa. Jam pelajaran baru akan selesai  pada jam 11.30 meskipun jam pelajaran selesai tetap saja mereka semua harus kembali keruangan Tim masing-masing.

Setelah lama tenggelam dalam lamunannya dia pun tersadar kembali lalu memberanikan diri untuk masuk kelas tadi.

"permisi, maaf pak khorin saya telat"

"kamu miraikan?, kenapa km telat?"

"maaf pak, tadi teman satu Tim ku berkelahi terus saya lupa dengan adanya kelas hari ini"

"sekarang kamu duduk, setelah jam pelajaran selesai kamu bantu seseorang di ruang leb 24"

"siapp pak"

Pelajaran sudah mulai kembali setelah perbincangan mirai dan pak khorin.

Setelah berjam-jam berada di ruang kelas khusus tingkatan tertentu, akhirnya pelajaran pun selesai. Mirai keluar dari kelasnya tak lupa dia diingatkan oleh pak khorin untuk pergi ke lab.

Mata mulai berpencar pandangan mencari LEB Komputer ke 24 yg akhirnya ketemu juga, mirai mulai memasuki LEB itu tak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu

Tuk ... Tuk ... tuk

"Masuk" suara seseorang lelaki dari dalam.

"Kau siapa?" tanya orang itu dengan pandangan masih tetap fokus pada komputernya yg berisi kode program tersebut.

Hal yang muncul pada batin mirai adalah (Tidak Sopan)

"mmm aku di suruh pak khorin untuk membantu seseorang di LEB ini tuan"

"oh... Kamu pasti sedang di hukum" lelaki itu berbalik dengan kursinya.

Lelaki tampan, kata batin mirai

"ko tuan tau?"

"jangan panggil saya tuan, saya masih muda, umur saya baru 23 tahun"

"i iya, maaf tu, eh aduh aku bingung manggilnya harus apa?"

laki-laki itu terkekeh kecil

"siapa nama mu?" sambil menjulurkan tangannya

"Mirai Tanaka Suki" jawab mirai kepada lelaki tersebut

"oh nama saya Bima" memperkenalkan dirinya tanpa di tanya.

"panjangannya?" tanya mirai kepo

"gx penting"

Setelah beberapa menit berbincang, mereka mulai mengerjakan sesuatu

"Mirai tolong kamu buat halaman aplikasi seperti gambar ini yh? Bima memintah.

"iya ka Bima"

1 jam kemudian, semuanya telah usai

"ka sudah selesai nih"

"ya sudah km boleh pergi ... Terimakasih"

"sama-sama"

Mirai suda keluar dari LEB, bergegas menuju ruang Tim 7.

"ah murai kau sudah datang"

"ketua aku bicara!"

"bicara apa?, soal Leo?"

"iya, kenapa ketua lakukan itu? Menurut ku itu sudah keterlaluan!"

"itu bukan urusan mu, itu urusan ku, jika km tidak mau di hukum seperti itu diam lah!" mirai langsung terdiam mendengar itu, lalu dia duduk dan mengerjakan tugas yg belum usai ia selesaikan.

Sesungguhnya Carvus melakukan itu karena telah membuat carvus benar-benar malu karena belum pernah dirinya gagal dalam mendidik muridnya. Namun dia juga enggan membicarakan itu.

Telah lama berada di ruang tim 7, mirai telah menyelesaikan tugas yg diberikan oleh carvus. Dia langsung bergegas ke kantin untuk mengisi perutnya.

Di Kantin
Mirai telah memesan makanan dan duduk di pojok.

"eh mirai, kita keremu lagi"

"ka bima, mau makan juga?"

"iya soalnya dari pagi juga belum makan"

"oh, boleh duduk di sini gx"

"boleh silahkan saja"

Lanjut makan sambil berbincang-bincang. Setelah itu menjenguk Leo, dan Bima pun ikut juga.

"ya memang Carvus itu ya begitu" kata Bima.

Berada dalam ruang rawat Leo ternyata sudah tersadar, wajahnyanya terlihat muram dan kusam.

"ah leo sudah bangun?, leo ini kak bima, senior di sekolah kita"

"hay" sambil sedikit tersenyum bibir leo

"hay juga" balas Bima

Telah cukup lama mereka berbincang-bincang.
Mirai menyupkan bubur ke leo, sambil bercanda ala menyuapi bayi.

"nino nino nino, tut tut tut, aaaaaaa buka mulutnya, hap" sesuap nasi pun masuk kemulut Leo, begitu lah mirai menyuapinya. Bima yg melihatnya ingin tertawa geli dan berusaha menahannya.

Di samping itu ada carvus yg sedang memandang mereka di balik pintu, menatap dengan wajah tajamnya itu. Sebenarnya carvus merasa bersalah dengan Leo, karena emosinya yg sering sekali mudah memuncak-muncak.

Carvus berjalan masuk keruangan itu,    dan berdiri di samping belakang mirai.

"hem ..." berdehem seakan ingin berbicara sesuatu

"ah ketua"
"Leo ... Saya minta maaf  atas semuanya, saya menyesal karena..." langsung di potong lah pembicaraanya oleh Leo.

"sudahlah aku sudah tau semuanya, dari Bang Bima!, dia sudah menjelaskan ketua memang memiliki sifat mudah marah pada aiapa saja tanpa sebab, aku sudah memaafkan ketua" begtulah ujarnya

"temima kasih" sambil membuang muka kesamping, menatap wajah Bima, mungkin dia kesal karena Bima yg blak-blakan.

Akhirnya semuanya bisa tersenyum kembali, hanya saja entah bagaimana dengan daigo, tentu saja pastinya mereka juga akan menjelaskannya kepada daigo, mengapa ketuanya seperti itu.

Mohon maaf telat apload lagi, karena sibuk bikin kueh lebaran lah ini lah itu lah, kerana emang waktu itu bener bener sibuk, ini juga masih ulangan😳

Jangan lupa vote and coment yah.
Mohon krisan juga🙏

Sekolah Para Ahli KomputerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang