13. Hobi

145 35 64
                                    

Embun Riany, gadis yang gemar dengan permen dan lolipop itu berjalan dengan riang menuju ke kelasnya. Sebuah kebetulan yang menyenangkan, pikir Embun.

Ternyata orang yang ia beri donat dan pemilik dari sketchbook itu adalah orang yang sama, yaitu kakak kelasnya, Barga.

Embun senang dapat bertemu dengan pemilik sketchbook yang sangat ia kagumi. Tiba-tiba ia berteriak sendiri.

"Embun, kamu kenapa?" tanya Lala yang sedari tadi masih sibuk menonton idolanya di hp. "Jangan-jangan kamu lihat cogan ya? Mana?!"

"Bukan, tadi aku ketemu Kak Barga, terus aku refleks request gambar Yatogami gara-gara di sketchbook gambarnya bagus banget, seharusnya aku request gambar
gunpla!" Embun mengepalkan tangannya, ia telah menyia-nyiakan kesempatan mengabadikan gundamnya itu kedalam sebuah sketsa.

"Kak Barga, hmm. Siapa ya?" Lala bertanya-tanya pada dirinya sendiri. "Sepertinya aku pernah dengar namanya…."

"Ah, benar-benar. Ketua tim basket," ujar Lala lagi setelah berhasil kembali
mengingatnya. "Kok bisa kenal sama anak basket?"

Embun memasang tampang berpikir lalu memiringkan kepalanya sedikit, "kebetulan?"

"Tapi beneran, gambarnya bagus bangettt!!!" seru Embun meyakinkan.

"Ganteng ga? Kalo bukan cogan aku ga tertarik," ujar Lala sambil mengibaskan rambutnya ala duta shampo.

"Hm… gimana ya? Punya dua mata, dua telinga, satu hidung, satu mulut, dua alis, dua tangan, dua kaki." Embun mendeskripsi Barga. "Itu ganteng bukan?"

Lala menepuk jidatnya, "memang salah kalau mau nyuruh Embun deskripsi seseorang. Tapi karena aku ga kepikiran Kak Barga berarti orangnya ga masuk kategori kuh."

"Tapi Kak Barga juga imut kok!" seru Embun sambil tersenyum.

"Entah kenapa aku merasa dejavu dengan perkataanmu itu. Lala
menggeleng-gelengkan kepalanya. "Karena aku tidak bisa mengandalkan penglihatan Embun, sepulang sekolah, ajak aku bertemu dengan Kak Barga itu."

"Boleh deh, kebetulan aku juga mau minta tips menggambar," ujar Embun sambil mengangguk.

"Sejak kapan menggambar jadi hobi kamu?" tanya Lala. "Bukannya hobi kamu nulis cerita?"

"Nggak kok, hobi aku masih nulis. Aku mau minta tips buat menggambar tugas kita loh," balas Embun mengingatkan Lala, "aku tidak akan berhenti menulis sebelum mencapai tujuanku!"

"Terus, kalau bisa ketemu Kak Barga lagi pasti asik, nanti aku beri dia permen lagi," lanjut Embun.

"Oke, berarti sudah ditentukan ya!"

~~~

"Kak Barga! Kak Barga!" seru Embun sambil melambai-lambaikan tangannya saat telah menemukan sosok yang ia cari.

Barga yang sedang menyimpan barang-barangnya menengok ke arah suara dan menghampirinya.

"Ada apa ya?" tanya Barga, ia masih sedikit gugup, namun Barga berhasil menutupi kegugupannya itu. "Embun kan?"

"Wah, syukurlah kakak masih ingat," balas Embun sambil tersenyum. "Mau permen kak?"

"Terima kasih, kalau begitu aku ambil satu." Barga menerima tawaran Embun.

"Kakak suka permen?" tanya Embun.

"Suka kok, selain bisa dimakan, juga bisa buat adik-adik aku," balas Barga yang membuat senyum Embun makin melebar.

Lala yang sedari tadi mengamati Barga dari belakang Embun dalam diam, akhirnya disadari oleh Barga. "Kamu siapa?"

"Aku Lala, kak. Teman Embun." Lala menawarkan jabat tangan. "Salam kenal ya, kak. Hari ini aku cuma mau temani Embun aja kok."

Sketchbook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang