Blood of the moonlight

chapter 3

I'm comeback😁

~

Suara derap langkah kaki yang berlari terdengar di lorong sekolah,dengan pakaian acak-acakan,pipi lebam, serta isak tangis yang keluar dari mulut mungil bina terdengar di lorong sekolah yg sepi.

Flasback~

Ting-ting~

Suara bel terdengar pertanda jam pelajaran terakhir telah usai semua murid memasukan peralatan sekolahnya ke dalam tas bersiap untuk pulang. "Bina~ya,kau tidak pulang"ucap saeron saat melihat bina melamun selama jam pelajaran berlangsung."eum...wae?"ucap bina."neo gwaenchana?,daritadi aku melihatmu begitu murung"ucap saeron."nan gwaenchana"ucap bina dengan senyum untuk memastikan pada saeron bahwa dirinya baik-baik saja."kau tidak pulang?"ucap saeron."nanti saja,kau duluan saja"ucap bina."apa tidak apa-apa aku meninggalkan mu?"ucap saeron."tidak apa-apa"ucap bina."bye.."ucap saeron sambil melambai kan tangan nya."bye"balas bina,Bina hanya bediam diri setelah perginya saeron.

"huuuh"hela nafas bina terdengar di kelas yang sepi.bina memikirkan kejadian di kantin tadi,dia tidak menyangka akan berhadapan dengan rose beserta gengnya.

   Bina merasakan seperti ada mengawasinya sedari tadi,ia edarkan pandangan nya kepenjuru kelas yang sepi dan mata nya berhenti saat melihat sosok namja sedang duduk yang terletak pada ujung dekat jendela menatap nya tajam ia kim mingyu.

"kau belum pulang?"ucap bina kikuk pada mingyu karena meraka tidak pernah saling menyapa meski di kelas yang sama selama 1 setahun.

"......."

Tak ada jawaban dari mingyu,ia segara membereskan buku-bukunya lalu memasukan nya kedalam tas,karena bina rasa begitu mencengkam hanya tinggal berdua bersama mingyu di dalam kelas dan berjalan cepat keluar dari kelas.
 

Bina merasa ada yang menarik tangan nya kasar serta di seret ke ketoilet perempuan yang sepi."apa-apaan ini"ucap bina sambil berontak.
Di banting kedinding toilet,bina merasakan perih pada punggung nya,ia terkejut yang menarik nya ialah geng rose.

"tutup pintu nya"ucap rose

Blam~

Suara pintu tertutup dengan keras dan hanya menyisakan bina dan rose beserta geng di dalamnya.

"urusan kita belum selesai"ucap rose."b-bukan kah aku sudah minta maaf?"ucap bina takut."meminta maaf bukan berarti urusan mu selesai..anak seperti mu ini harus di beri pelajaran"ucap rose sambil menuju-nuju kening bina.

"apa hanya karena dapat beasiswa kau bisa masuk kesekolah ini"ucap rose."apa ibu mu begitu miskin sampai tidak begitu bisa membiayai mu masuk sekolah ini,sehingga harus masuk melalui beasiswa"ucap rose sambil tersenyum sinis.

"apa ibumu tidak mengajari mu cara menghormati orang,begitukah cara mu memandang orang yang lebih rendah mertabat nya...?,kau begitu menyedihkan seperti orang yang tidak mempunyai etika.hanya karena kau orang kaya"ucap bina karena tidak terima ibu nya di jelek-jelekkan.

 

  Rose yang mendengar nya naik pitam

Plak~

Rasa nyeri di rasakan bina pada pipi kanan nya akibat tamparan dari rose.

"beri di pelajaran"ucap rose berlalu keluar dari toliet menyisakan geng nya yang sedang memberi pelajaran pada bina

Flasback end~
 

Bina berlari sampai kejalan raya tidak memperdulikan tatapan orang pada nya, bina terus berlari sampai tidak sengaja menabrak sosok namja yang berperawakan tinggi.
"mianhae...minahe"ucap bina tanpa melihat namja yg di tabraknya,sembari membungkuk tanda meminta maaf,bina berlalu sambil kembali berlari.

"aku menemukan mu"ucap sosok namja tadi.

Mohon 🙏 vote yaaa...

    Maaf cerita nya kurang panjang,,aku orang yang tidak termasuk suka menulis cerita yang panjang.

           maaf kalo ceritanya kurang memuaskan