fall

50 5 0
                                    

//

Sesudah tiga sekawanan itu selesai mengisi perut mereka. Mereka berencana pergi ke tangga darurat mall, untuk mengambil beberapa gambar. Itu mereka lakukan, untuk mendapat foto yang aestetik.

Setelah berada di sana, Sona mendadak terbelit. "Aduh, aku ingin buang air kecil."

"Ya sudah sana.." Eunbyeol mendengus.

"Temani aku, hehe."

"Ah baiklah, aku juga ingin. Tertular darimu ini."

"Kau ikut, Chel?" tanya Sona.

Chela menggeleng, "tidak.."

Sona dan Eunbyeol pun, bergegas pergi dengan cepat.

Chela duduk pada anak tangga. Ia mengaktifkan ponselnya, dan melihat beberapa postingan terbaru dari fanpage bangtan.

Membacai artikel berjudul PROJEK TERBARU BTS X FILA, lalu membuka kolom komentar dan membacainya beberapa.

Ia menggeser slide beberapa foto-foto bangtan, dengan kaos bermerk itu. Hingga— pada slide terakhir, terdapat foto Jimin.

Chela menatap foto rupa pria berdagu tajam itu dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chela menatap foto rupa pria berdagu tajam itu dalam diam.

Aku tak pernah mendapat panggilan apapun lagi, semenjak aku menelpon itu.

Bukannya bagus, kalau mereka sudah mengetahui ini bukan nomor Jeon Jungkook. Arghh. Chela mengusap kasar wajahnya.

"Hei."

"AAH!" Chela terperanjat ke depan, hingga lututnya mencium ubin. "Aw!"

Bagaimana tak terkejut, tiba-tiba ada orang berbicara di dekatnya. Padahal tadi tidak ada orang, bahkan tak ia juga mendengar ada langkah kaki sekalipun. Kenapa jadi horor?

Spontan pria dengan pakaian lengkap menutupi diri dan wajahnya, membantu Chela untuk berdiri.

Cukup sakit rasanya, jatuh dari satu anak tangga ke bawah. Karena begitu terkejutnya, alhasil membuat Chela refleks melompat.

Pria itu sedikit menunduk tubuhnya, menyamakannya dengan Chela. "Maafkan aku. Aku membuatmu terkejut, ya?"

Chela sedikit memperhatikan pria itu, matanya. Ya matanya! Ia seperti kenal mata itu. "A-aku.. Hehe, gwenchana." (Gwenchana; tidak apa-apa)

"Sekali lagi aku minta maaf."

"Iya, tidak apa. Tidak begitu sakit." Chela sedikit tersenyum malu.

Pria itu merenggangkan syal hangatnya, dan membuka masker hitam yang menutupi setengah wajahnya itu.

Demi apa Chela shock! Sontak ia menegakkan tubuhnya yang tadi meringis, menahan nyeri lutut yang merambas ke semua. Ia bahkan tak kuat melafalkan nama pria di depannya itu.

AstraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang