Gelap pun sirna di telan cahaya sang mentari.
Senja terbangun dari lelap nya tidur, ia segera menuju kamar mandi dan bersiap untuk menghadapi dunia yang kejam hari ini."Hmmm,hari ini aku akan mencari kos, dan pindah, lalu beres beres kos baru,baca novel,dengar kan suara merdu nya jaz,mandi dan ya tidur lagi,dasar hidup yang menyebal kan" gerutu senja sambil mengering kan rambut nya..
Sudah 2 hari senja tinggal di sebuah hotel di kota padang,karna ia belum mencari kos untuk tempat tinggal nya di kota tersebut selama ia mencari ilmu di sini.
Senja keluar dari lobby hotel dan berusaha menghirub udara kota padang yang cukup segar di pagi hari namun akan sangat terasa panas di siang hari.
"Aku mulai dari mana ya mencari kos nya?" Senja bertanya pada diri nya sendiriSenja pun berjalan tanpa arah ia hanya mengikuti kemana kaki nya melangkah.
"Senja" teriak seseorang dari belakang nya
Senja pun membalikan badan nya itu melihat siapa yang memanggil nama nya dengan lantang.
"Hmm rani"senja menyapa kembali wanita tersebut dengan tatapan heran
"Kamu ngapain di sini?" Tanya rani
"Aku lagi cari kos kosan ran"
"Haa jadi kamu belum ngekos?" Mata rani membesar
"Hmm"jawab senja sambil menaikan bahu nya
"Kita bertemu di waktu yang tepat" ujar rani dengan wajah gembira
"Maksud mu?"senja bingung
"Kamu tinggal sama aku aja, aku itu bersama beberapa mahasiswa di kampus tinggal di kontrakan d ujung gang sana,jadi masih ada kamar kosong kamu bisa tinggal bersama kami" jelas rani dengan wajah yang begitu gembira
"Jadi aku satu kos sama kamu?" Tanya senja
"Buakan koa sih lebih tepat nya menyewa sebuah rumah untuk bersama harga nya jauh lebih murah,dan yang paling penting ngak ada ibuk ibuk kos yang akan ngomel kalau kita pulang telat,dan berisik kalau malam" jelas rani lagi
"Boleh juga sih"senja hanya menjawab dengan senyum nya
Senja dan rani pun pergi menuju sebuah hotel untuk mengambil barang barang senja dan beberapa boneka nya yang tak pernah ia tinggal kan.
Setelah dari hotel mereka langsung pergi ke kontrakan dengan koper dan tas di tangan mereka.
"Ran ngak apa apa nih kalau aku tinggal di sini nanti teman teman kamu marah ngak?" Langkah senja terhenti di depan sebuab rumah yang sederhana namu terlihat nyaman dan bersih
"Senja ngak apa apa kok,mereka semua nya baik"rani meyakin kan dengan senyuman
Mereka memasuki pagar rumah tersebuat.
"Rani kamu dari mana saja? Tadi ada teman mu yang mencari" sambut seseorang dari dalam rumah
"Oo ini senja ya,hmm kamu benar ran dia cantik" satu orang lagi menyambut dengan ucapan sok kenal
Senja hanya tersenyum manis.
"Jangan heran aku sudah chat mereka tadi bahwa kami akan kedatangan teman baru yang cantik"jelas rani pada senja
"Oo"jawab senja sambil tersenyum
"Perkenal kan aku ema" salah seorang mejulur lan tangan nya
Senja menyambut tangan tersebut dengan hangat dan senyuman yang begitu manis
"Aku clara" kata wanita yang sok kenal tadi
"Kalau itu" senja mununjuk salah satu foto di dinding rumah tersebut
"Oo itu nama nya nur dia ustazah nya kita di sini,dia cantik sih,berhijab" jelas rani singkat
"Ustazah" senja bingung
"Iya senja kami di sini otak nya pada gesrek semua,dan cuman dia yang pikiran nya agak baik dan paling marah kalau kami ngak ibadah,jadi kami panggil dia ustazah" jelas clara
Rani dan ema pun tertawa mendengar cuhatan colongan clara yang selali di marahi nur karna paling susah untuk bangun sholat subuh.
Rani pun menunjukan kamar yang akan di huni senja.
Senja pun memberes kan kamar dan menyusun barang barang nya.
Namun senja tertegun begitu melihat sebuah foto seorang pria yang berdiri di belakang seorang wanita yang duduk tersenyum manja ke arah kamera.Ia tertegun melihat foto tersebut,pikiran nya kembali ke masa lampau.
"Hmm anda aku bisa mengulang waktu aku tidak ingin mengulang kebersamaan bersama mu karna itu akan menyakit kan saat kembali menjadi kenagan"batin senja berbicara pada foto tersebut
"Senja" rani sudah berdiri di depan pitu
"Iya iya" senja terkejut dan segera menyembunyikan foto tersebut."Kamu udah siap?" Tanya rani
"Udah kok" jawab rani
"Kita mau jalan ni ikut ngak?" Ajak rani
"Keman?" Tanya seja singkat
"Udah ikut aja"pinta rani
"Hmm ok" jawab senja
"Aku tunggu d luar ya"
Ternyata rani,ema,clara dan nur mengajak senja ke sebuah tempat bermain di salah satu mal.
"Ran kita mau ngapain ke sin?" Senja bertanya
"Ya mau main lah senja masa mau kajian"celoteh clara
Mereka pun tertawa.
Mereka semua menghabis kan sore di tempat tersebut,mualai dari main trampolin,main berbagai game,dan karaoke,dan banyak lagi.
Tanpa mereka sadari hari pun mulai gelab dan azan pun menada kan senja menjelang malam telah datang
"Ayo sholat dulu" ajak nur
"Bentar lagi nur naggung ni" banta clara
"Clara kamu mau ntar pas udah di depan putu surga terus malaikat nya nuyuruh kamu ntar aja masuk nya mampir ke nerak dulu kata nya" ceramah nur
"Hiiskkk😖" clara berjalan dengan wajah kesal
Sedang kan senja dan yang lain hanya tertawa geli
Saat sampai di depan mushola mal senja teringat bahwa sudah lama ia tidak menyapa sang pencita dengan ibadah nya,
Air mata senja pun menetes tanpa ia sadari.
"Kamu kenapa senja?" Tanya nur
"Aku takut nur" jawab senja
"Takut kenapa?" Nur buingung
"Sudah lama aku ngak sholat nur,apa sekarang sholat ku masih akan di terima nur,dosa ku sudah banyak nur,aku sudah melupakan nya hanya karna rasa kecewa pada satu orang" jelas senja sambil menetes kan air mata.
"Gini senja soal dosa kita ngak ada yang tau seberapa banya dosa kita, tugas kita cuman beribadah, kecewa itu wajar,dan kamu beruntung bisa memperbaiki sholat mu sekarang dari pada ngak sama sekali" jelas nur
Nur memeluk senja dengan penuh kehangatan meyakin kan ia berada bersama orang orang yang tepat.
Mereka pun shalat dan mengakhiri hari ini dengan penub makna persahabatan.
"Karna sahabat itu tidak hadir di saat kamu susah namun akun selalu ada di susah dan senang nya hari mu,dan menertawa kan mu sebelum membatu saat kau jatuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Senja💞
Romansa( Up date setiap senin dan kamis) kala cowok tampan yang berusah membagun hidup ny kembali setelah di tinggal wanita yang ia cintai namun ia kembali terjebak d dalam masalalu yang ia lupakan dan luka yang ia sembunyikan Kala anugrah pradana senja q...