Prolog

182 28 8
                                    

Rintik hujan membasahi kawasan ibu kota Jakarta, menyadarkan lamunan seorang gadis berparas cantik yang sedang menunggu seseorang

"Maaf gue telat, di jalan macet" ujar cowok yang kini sudah duduk bersamanya dengan napas tersengal

"Gak papa, kamu mau pesen apa? Kita makan dulu aja ya" tawar gadis yang ada di hadapannya

"Gak usah, gue cuma mau ngomong sesuatu sama lo"

"Ngomong apa Van?" tanya gadis itu pasalnya ia cukup heran dengan perubahan cara bicara lelaki yang ada di hadapannya ini

"Positif thinking Syell, mungkin dia lagi cape" gumamnya dalam hati

"Kita putus Syell"

Kalimat perpisahan yang diucapkan oleh lelaki dihadapan Syella ini membuatnya terdiam. Lidah nya seakan kelu untuk menanyakan perihal alasan mengapa hubungan selama hampir 1 tahun ini kandas begitu saja

Padahal hubungan nya terlihat baik-baik saja. Ternyata memang benar, yang terlihat baik-baik saja belum tentu baik pula di dalamnya

"Kenapa?" tanya Syella dengan suara kecil

"Gak papa, gak ada alasan, bukannya jatuh cinta juga tanpa alasan, lalu kenapa putus harus ada alasan" jawab lelaki itu, raut wajahnya sama sekali tak menyesal telah memutuskan Syella

"Aku ada salah sama kamu?" tanya Syella lagi

"Gak ada, gue hanya merasa bosan aja sama hubungan kita"

Syella menghela napasnya berat, dadanya sesak, matanya memanas. Jika saja mereka tidak sedang di tempat umum, pasti Syella sudah menangis

Gevan berdiri dari tempatnya,
"Gue rasa kita sudah selesai, gue pergi"

Seketika itu juga pertahanan Syella runtuh, orang yang ia percaya bisa menjaga hatinya, malah menjadi orang yang paling menyakitinya

Tepat Rabu, 22 Juli 2018 pukul 16.49 Syella Azzura dengan Gevan Pradipa resmi putus

Surrender Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang