"Gue gak mau lo nunggu, cukup gue aja"
Pagi ini Syella berangkat lebih awal dari biasanya. Tak lupa bunda nya membawakan bekal untuk ia makan di jam istirahat nanti. Sekolah masih dibilang cukup sepi, hanya ada beberapa siswa yang sedang piket di kelasnya. Syella terus berjalan menyusuri koridor untuk sampai ke kelasnya di lantai dua. Tiba-tiba pandangannya beralih ke arah seorang gadis yang sedang memberikan kotak bekal untuk kekasihnya
Syella seketika mengingat potongan kenangannya bersama Gevan, tak mudah untuk ia melupakannya. Syella tak habis pikir, mengapa Gevan dengan begitu mudah meninggalkan nya ketika Syella susah payah mempertahankannya
"Gevan tunggu!" teriak Syella dengan riang
"Kamu kenapa sampe lari-lari gini, kalo jatuh gimana?" tanya Gevan khawatir
"Aku gak papa, Van. Aku bawain bekal buat kamu" ujar Syella
"Makasih banyak, kebetulan nanti di jam istirahat aku mau ada latihan band sama anak-anak, nanti aku makan ya" jawab Gevan sembari mengusap pipi Syella lembut
Ya, sepasang kekasih yang ia lihat di koridor kelas 10 itu adalah Gevan mantan pacar Syella dengan kekasih barunya. Gosip tentang Gevan yang sudah mempunyai kekasih baru memang sudah sampai ke telinganya, namun Syella berusaha untuk tidak peduli. Toh untuk apa mengurusi seseorang yang sudah berstatus mantan
***
Aland dengan kedua temannya Fathur dan Dirga menelusuri koridor sekolah dengan wajah yang terlihat santai, kelas nya sedang jamkos karena bu Dewi yang mengajar Matematika sedang sakit, jadi mereka hanya diberi tugas. Mereka bukan sedang membolos hanya saja Aland mengajak kedua temannya untuk mengerjakan nya di ruang OSIS, selain ruangannya yang lebih nyaman, Aland juga membutuhkan mereka untuk sekedar menemani menyelesaikan tugasnya
Aland menghentikan langkahnya ketika melihat Syella yang tengah asyik tertawa riang dengan kedua temannya. Aland sekarang cukup tau tentang Syella, ya siapa lagi sumber infonya kalau bukan Keira Anastasya, sepupu sekaligus sahabat Syella
Flashback on
Sepulang dari acara makan malam dengan keluarga Syella, Aland meraih ponsel nya dan langsung menelpon seseorang diseberang sana
"Halo, lo gabut banget ya Land, kek gak ada besok aja"
"Lo di kamar kan?"
"Iya, kenapa si? Lo mau ke rumah? Besok aja gue udah ngantuk, cape gue baru selesai ngerjain tugas"
"Lo curhat? Tapi gue gak mau tau"
"Kurang ajar emang, to the point lo mau ngapain telpon gue?"
"Syella, gue mau tau tentang dia"
"Astogee, lo telpon gue cuma mau nanya tentang si Syella doang. Gue gak habis pikir"
"Bawel amat, lo bebas minta apapun nanti"
"Peka juga lo, oke gue kasih tau. Nama Syella Azzura anak tunggal dari om Reno dan tante Kirana, kelas 11 IPA 2"
"Lebih detail bego, gue tau kalo tentang itu"
"Kasar banget mas nyaaa, dia baik makanya gue sama Della mau jadi sahabat dia, dia cantik dan pastinya banyak yang suka, dia punya mantan namanya Gevan"
"Gevan? Ketua band Garuda?"
"Iya, dia juga sekelas sama kita"
"Send id line nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender
Teen FictionPernah dekat walau tak lekat, walau sesaat entah kenapa rasanya sedikit menghangat. Pernah sekedar pernah, dan hampir sekedar hampir. Surrender! Menyerahlah!