6

41 11 2
                                    

"Liat gue. Gue disini sama lo. Gak akan ada yang nyakitin lo, termasuk gue"

Rumah sakit.

Aland masih setia menemani Syella yang masih belum sadar setelah satu jam berada diruangan serba putih ini

"Siapa yang lakuin ini, Syell?" lirih Aland sambil menggenggam tangan dingin Syella

Aland sudah memberitahu hal ini kepada Farah dan memintanya untuk mengabari bunda Syella juga. Keira pun sudah ia beritahu, karena pasti Keira bisa membantunya mencari tau siapa pelaku yang sudah membuat Syella jadi begini

"Gimana keadaan Syella?" tanya Keira yang baru saja datang

"Dokter bilang gak ada yang serius, tapi Syella belum sadar" jawab Aland lesu

"Syella gak akan kenapa-napa, lo tenang ya" ujar Keira menenangkan

"Menurut lo siapa yang lakuin ini?"

Keira mengedikan bahunya
"Untuk sekarang gue gak bisa ambil kesimpulan siapa pelakunya, yang pasti mungkin dia salah satu orang yang terobsesi sama lo"

Tangan Aland mengepal kuat
"Nadya"

"Gue harap lo gak gegabah kali ini, menurut gue kita pantau dulu aja orang yang lo curigai, kalo untuk kedua kalinya dia ngelakuin hal yang sama ke Syella, bukan lo aja yang bertindak tapi gue juga ikut andil dalam kasus ini" ujar Keira pasti

***

Jam menunjukan pukul 18.32, Keira dan Aland masih setia menunggu Syella sadar, Kirana sedang dalam perjalanan. Tiba-tiba lamunan Aland buyar ketika melihat pergerakan tangan Syella

"Lo udah sadar, Syell! Apa yang sakit? Gue panggil dokter dulu ya bentar"

"Jangan pergi kak, aku takut" Syella menahan lengan kekar Aland, membuat cowok itu mematung karena terkejut

Aland lantas mengambil duduk disamping Syella. Mengusap air mata yang turun dipipinya

Rasa marah bercampur saat Syella menangis seperti ini. Tubuhnya bergetar dan air matanya terus mengalir. Aland menarik Syella dalam pelukannya. Menghirup aroma strawberry yang melekat di tubuhnya

Aland beralih menatap wajah Syella
"Liat gue. Gue disini sama lo. Gak akan ada yang nyakitin lo, termasuk gue" ucap Aland pasti

***

"Sarapan dulu ya? Abis itu minum obat. Biar cepet sembuh!" paksa bunda nya

"Pahit, bun" rengek Syella

"Sedikit aja ya, Syell"

Akhirnya Syella mengangguk. Lagipula sebenarnya Syella sangat lapar, tapi lidahnya tidak bisa merasakan apapun selain rasa pahit

"Nanti sore tante Farah mau kesini, bawain kue juga buat kamu" ujar Kirana

"Beneran, bun?" tanya Syella antusias

"Iyah, tapi tunggu Aland pulang sekolah dulu ya"

"Iyah bun"

Setelah menyuapi Syella, bunda nya pamit untuk pulang terlebih dahulu untuk membersihkan diri. Tinggal lah Syella sendirian di ruangannya

Ditempat lain, Aland masih berkutat dengan tugasnya, memeriksa laporan yang akan ia ajukan ke kepala sekolah untuk acara ulang tahun sekolah nya bulan depan

"Land, lo belum makan, mau nitip sesuatu?" tanya Anya yang hendak ke kantin karena bel istirahat baru saja berbunyi

"Air mineral aja" sahut Aland

Surrender Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang