"Gue gak mungkin suka sama lo secepat ini"
Syella sudah sampai di rumahnya, ya tentu saja dengan tebengan yang diberikan Keira
"Baru pulang sayang?" tanya wanita paruh baya dari arah dapur
"Bunda, jam berapa sampe sini?" tanya Syella antusias
"Jam 1 siang mungkin, ayah juga lagi istirahat di kamar" jawab Kirana
"Ishh ayah tidur nya kecepatan, Syella kan belum ketemu"
"Ayah cape sayang, tapi katanya nanti malem kita makan di luar, kamu mau?" tanya Kirana
"Syella mau, nanti Syella yang pilih tempatnya" ujar Syella antusias
"Ya udah sekarang kamu mandi dulu ya sayang" balas Kirana
"Siap bun"
Syella sangat beruntung dilahirkan di keluarga ini. Kirana tak pernah absen untuk menghubungi Syella, ia memantau terus keadaan anak gadis semata wayangnya itu. Begitupun dengan Reno yang selalu memanjakan Syella disaat ia dirumah. Syella memang merasa kesepian jika kedua orang tuanya pergi keluar kota untuk mengurus perusahaan nya, tapi Syella yakin apa yang dilakukan orang tuanya itu pasti untuk kebahagiaan nya kelak
Syella sangat antusias untuk makan diluar dengan ayah dan bundanya, bisa dilihat sekarang Syella sudah duduk manis di depan meja riasnya, Syella menatap pantulan dirinya di cermin, malam ini ia memakai dress warna peace dengan tatanan rambut yang ia kepang dengan gaya relaxed french braid dan dipadukan flatshoes cream kesukaannya
Tak butuh waktu lama untuk menunggu Syella bersiap diri, kini mobil Reno sudah terparkir di depan restoran yang elegant
Malam ini Reno menggunakan kemeja putih, tak ingin kalah Kirana juga mengenakan dress yang senada dengan kemeja ayahnya. Ya tuhan kedua orang tua nya sudah seperti pasangan muda saja
"Pilihan Syella ternyata bagus juga ya, bun" ujar ayahnya
"Jelaslah, selera bunda sama Syella emang dabest kan" balas bundanya
Syella dan kedua orang tua nya sudah duduk di meja yang sudah disiapkan, tapi yang jadi pertanyaan Syella, kenapa ada kursi kosong? Tadi bunda nya bilang hanya akan makan malam seperti biasa
"Yah, kita lagi nunggu orang?" tanya Syella
"Iya sayang, tunggu sebentar ya" jawab ayahnya
"Bun, yang kita tunggu siapa si?" bisik Syella
"Temen kantor ayahmu" sahut bunda nya dengan berbisik
Tak lama menunggu terlihat pria dengan kemeja navy berjalan menuju mejanya dengan seorang wanita dalam gandengannya yang bisa Syella simpulkan mereka adalah sepasang suami istri
"Malam Ren, maaf di jalan macet" sapa Vino yang tak lain adalah temen kerja ayahku
"No problem Vin, kita juga baru sampe"
"Halo Kirana, apa kabar?" tanya Farah
"Selalu baik Far" jawab bundanya
"Wow, ini siapa?"
"Syella om" jawab Syella dengan senyuman
"Manis sekali sayang" puji Farah
"Terimakasih, tante juga cantik"
Triinggg
Lonceng berbunyi, lelaki dengan kemeja putih dibalut dengan jaket army masuk kedalam restoran membuat beberapa pasang mata refleks menatap ke arahnya. Semua mata nampak takjub dan mengagumi lelaki itu dari jauh.
Syella yang sedang menunduk memilih menu pesanannya seketika menoleh ke arah kursi yang kini sudah di duduki seorang lelaki yang mengantarkannya kemarin
"Maaf pah, tadi hp Aland ketinggalan di mobil"
"Ouh ini si bungsu yang sering lo ceritain, Vin" pekik Reno
"Iya Ren, dia Aland, anak bungsu gue, adik dari Freyya" jawab Vino
Aland hanya tersenyum tipis, ia jarang berada di tempat umum seperti ini, ditambah dengan adanya orang lain diantara keluarga mereka, sedikit canggung. Hingga manik sehitam tinta itu bertemu dengan iris coklat teduh milik Syella
"Syella, kamu kenal Aland tidak? Dia juga sekolah ditempat yang sama denganmu" ujar ayahnya
"Syella tau, yah" jawab Syella seadanya
"Jadi kalian sudah saling kenal?" tanya Farah
"Udah mah, dia adik kelas Aland"
"Kalo gitu tante titip Syella ya" ucap Kirana
Mata Syella membola, bisa-bisa nya sang bunda berkata seperti itu
"Bunda apaan si" protes Syella
"Saya engga keberatan, tan" sahut Aland
"Aland aja gak keberatan, iya kan bun" goda ayahnya
"Ishh, maunya apa si, perasaan gue gak enak gini, jangan-jangan ada udang dibalik batu lagi" gumam Syella dalam hati
Acara makan malam kali ini lumayan seru, Syella kira orang tua Aland akan cuek padanya, tapi kenyataannya Farah malah mengajak Syella untuk sekedar mampir ke toko kue nya setelah tau Syella pecinta makanan manis
***
"Gimana kesan kamu sama kelurga Aland?" tanya ayahnya
"Baik, apalagi tante Farah baik banget, yah"
"Dulu sewaktu SMA tante Farah udah punya rencana buat bikin toko kue" sahut bundanya
"Iya bun, nanti kita mampir kesana yuk"
"Mampir ke tante Farah atau mau ketemu Aland?" goda ayahnya
"Ckck apa si ayah, udah ah Syella ke kamar dulu" balas Syella langsung pergi meninggalkan ayah dan bundanya di ruang tamu
***
Setelah 15 menit menyelesaikan urusannya dikamar mandi, kini Syella sedang duduk didepan meja rias sambil mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba ponsel Syella bergetar menandakan ada pesan masuk ke aplikasi hijaunya
AlandDanendra
SvSyellAzzra
Kak Aland?AlandDanendra
Ya"Ishh singkat banget si, ngeselin" gumamnya
SyellAzzra
Bsk aku blikin jktnyaAlandDanendra
Buat loSyellAzzra
Apanya?AlandDanendra
JktSyellAzzra
Jakarta?AlandDanendra
Gk jlsSyellAzzra
Kak Aland yang gak jelasAlandDanendra
Bsk blk sm gwSyellAzzra
OgahAlandDanendra
Mmpr k toko mmah gwSyellAzzra
OkPesan terakhir Syella hanya dibaca oleh seseorang diseberang sana
Ditempat lain, ia tak tau mendapatkan keberanian dari mana untuk mengirimkan pesan pada Syella, setelahnya lengkungan tipis tercetak diwajah tampan nya
"Gue gak mungkin suka sama lo secepat ini" gumamnya dalam hati
Huwaaa segini dulu yaaaa 😂
Semoga feel nya nambah terasaaaa 😙
Cinta kalian readers ku 😙
Jngan lupa vote dan komen nyaaa 😙
See youu 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender
Teen FictionPernah dekat walau tak lekat, walau sesaat entah kenapa rasanya sedikit menghangat. Pernah sekedar pernah, dan hampir sekedar hampir. Surrender! Menyerahlah!