Pukul 6.10,seperti biasa.Pagi ini Jia akan berangkat ke sekolahnya dengan jalan kaki. Sebenarnya dia tidak keberatan,namun kadang dia hanya merasa bosan saja dengan jalan kaki. Sekali-kali dia ingin merasakan naik bus namun ibunya selalu melarang Jia,agar hemat katanya dan memang jarak rumah Jia ke sekolah pun tidak terlalu jauh. Hanya 30 meter,bagaimana bisa naik bus,ada-ada saja.Oh ya,namanya adalah Jeon Ji A namun terbiasa dipanggil Jia oleh teman sekelasnya. Jia adalah salah satu siswi SMA yg ada di Seoul. Ia adalah siswi yang terbilang cerdas karena sering memenangkan kejuaran lomba-lomba akademik mewakili nama sekolah.Bahkan seluruh warga sekolah pasti akan langsung tahu jika ada yang menanyakan nama Jia.Namun siapa sangka seorang Jia tidak memiliki teman banyak,ia sangat pendiam.Penampilannya pun sering dipandang kuno,karena ia hanya memakai kacamata dan menguncir kuda rambutnya saja.
Jujur,Jia tidak tertarik untuk berteman. Karena menurutnya memiliki teman juga tidak menjamin sebuah kebahagian akan datang,kadang penghianat pun ada diantara teman sendiri. Oleh karena itu dia sedikit pemilih dalam berteman dan karena itu juga ia tidak disukai oleh sebagian orang. Mereka yang tidak menyukai Jia menganggap dia sombong,Bahkan saat Jia pertama masuk ia sering jadi bahan bullyan siswi kelas sebelah.padahal ia hanya takut. Takut jika memiliki banyak teman akan mendapat sakit hati,lagi.
Akhirnya Jia sampai di depan pintu gerbang sekolah. Belum banyak siswa yang datang juga karena memang masih pagi. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju kelas.Setelah sampai di kelas,Jia langsung duduk dan menenggelamkan wajahnya sambil melipat kedu tangannya. Sungguh,Jia bosan di kelas. Ia bosan menunggu bel masuk dan guru datang ,rasanya ingin cepat-cepat pulang saja dan merebahkan dirinya di kasur.
Jia rindu kasur.
Jangan salah,meskipun Jia sangat pandai dan dipandang murid teladan,ia juga manusia yang suka merasa bosan.
Saat jam masuk akan dimulai,murid-murid banyak yang baru datang ke sekolah. Bukan,bukan terlambat.Mereka memang sengaja datang siang karena menurutnya datang pagi itu membosankan. Tepat sekali.
KRINGGG
Akhirnya!bel masuk sudah berbunyi. Hari ini adalah hari Rabu,berarti yang akan mengajar adalah Mr.Namjoon. Yang berarti tidak ada jam yang akan terlewat,karena Mr.Namjoon adalah guru teladan yang tak pernah meninggalkan kelas.
"Selamat pagi anak-anak." Sapa Mr.Namjoon.
"Pagi mister." Saut murid sekelas dengan kompak.
"Ok sekarang buka buku paket halaman 154,kalian baca sebentar lalu hafalkan. Habis ini kita akan ulangan."
"HAH?!." Teriak salah satu siswa dikelas yang dikenal dengan nama Hueningkai,biasa dipanggil Kai.
Sontak seluruh murid terkejut karena ada ulangan dadakan,tidak biasanya Mr.Namjoon mengadakan ulangan dadakan seperti ini.
"Sudahlah turuti saja nanti juga kamu tahu." Kata Mr.Namjoon dengan tenang.
Hueningkai pun langsung mencebikkan mulutnya sambil membuka halaman buku dengan lesu. Ia tidak suka jika ada ulangan dadakan seperti ini,bikin jantungan saja rasanya,huh.Semua murid pun melakukan apa yang disuruh oleh Mr.Namjoon ,termasuk Jia. Namun beberapa menit kemudian ada suara pintu diketuk dari luar. Sontak seluruh murid di kelas mengalihkan pandangan ke pintu.
"Masuk." Ucap Mr.Namjoon dengan suara sedikit keras.Seorang laki-laki masuk dengan senyuman yang terpatri di bibirnya,mengalihkan semua perhatian gadis-gadis yang ada dikelas. Kecuali Jia tentunya. Ia masih sibuk membaca buku paket halaman 154 tadi. Hingga Mr.Namjoon menyita perhatian dengan menyuruh semua murid untuk memperhatikan ke depan terlebih dahulu.
Jia kemudian mengangkat kepalanya yang sedari tadi menatap buku.
Ya Tuhan kenapa dia tampan sekali.