2. Problem

14 2 5
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sejak tadi. Semua murid pun berhamburan keluar dari kelas dan pergi menuju gerbang untuk pulang.Banyak dari mereka yang menunggu di halte dekat sekolah untuk menunggu kendaraan umum lewat,karena rata-rata rumah mereka memang jauh dari sekolah.

Berbeda dengan Jia,gadis itu malah berdiam diri di rooftop memikirkan kejadian tadi.Ia bertanya-tanya pada diri sendiri,apa yang terjadi pada Taehyun?Mengapa ia mendadak jadi dingin?.Mengapa Taehyun terlihat tidak menyukai Yeonjun dan apapun tentang Yeonjun?.Pertanyaan-pertanyaan muncul dalam benak Jia dengan sendirinya.

Angin berhembus pelan seolah ingin menyapa setiap inci kulit Jia.Sejenak ia menutup matanya untuk menikmati angin yang menyapa kulit wajahnya.

Sejuk.Itulah yang ia rasakan dan sedikit meredakan keresahannya akan Taehyun.Dia pun mulai bersenandung kecil sambil menikmati indahnya langit dari atas rooftop.

"Hey anak kacamata!" Seseorang berteriak kira-kira sepuluh meter dari tempat Jia.

Merasa orang yang ia panggil mengabaikannya,ia langsung menghampiri si anak kacamata tersebut,siapa lagi jika bukan Jia.

Jia menunjuk dirinya sendiri seolah mengisyaratkan "Memanggilku?"

Dan seseorang tadi adalah Yeonjun.

Ia sebenarnya hanya ingin berkeliling sekolah saja,melihat-lihat bangunan dan tempat yang belum ia ketahui.Dan saat dijalan ia melihat tangga yang dipenuhi lumut dan membuatnya penasaran kemana tangga ini akan membawanya,meskipun saat pertama kali ia merasa merinding. Hingga akhirnya Yeonjun menemukan rooftop dan tidak sengaja bertemu Jia.

Tentu saja Yeonjun senang karena sejak dia mendengar penuturan Beomgyu di kantin tadi ia semakin tertarik dengan Jia dan mempunyai rencana untuk mendekatinya.Padahal Yeonjun bukan tipe orang yang penasaran,namun entahlah dia juga tidak mengerti apa yang ada dipikirannya saat ini.Menurutnya gadis itu berbeda dari yang lain.

Melihat Jia yang menunjuk dirinya sendiri Yeonjun hanya mendesis.

"Memangnya kau lihat ada orang lain disini?"Sarkas Yeonjun.

"Tentu saja tidak,malah bertanya.Orang aneh."Daebak.Jia tidak menyangka bahwa ia akan berkata seperti itu,padahal sebelumnya dia tidak pernah berani begitu terhadap orang lain.Mungkin mengingat kejadian di kelas tadi,yaitu saat Yeonjun mencoba menggodanya.Sungguh Jia masih kesal mengingatnya.Bukan bermaksud berlebihan,hanya saja ia tidak terbiasa dengan sikap lelaki yang seperti itu.

"Ternyata kau berani juga ya padaku." Ucap Yeonjun.

"Kau bukan sesuatu yang harus aku takuti."Lagi-lagi Jia melakukannya,ia mendadak bangga pada diri sendiri.

"Rupanya kau belum mengetahui siapa aku." Yeonjun menyunggingkan senyum misterius yang membuat Jia merinding,namun tetap mengondisikan raut mukanya agar tidak terlihat seperti apa yang ia rasakan saat ini.

"Sebenarnya apa yang kau mau,kenapa kau terus menggangguku?apa kau tidak punya kerjaan lain hah?"Sebenarnya Jia tidak bermaksud untuk ge-er,Hanya saja lama-lama juga risih jika ia harus bertemu dengan Yeonjun dimana pun.

"Aku hanya ing-"

"Jia aku menunggumu di depan gerbang daritadi,ternyata kau masih disini.Ayo pulang." Tanpa diduga Eunbi datang dan menyela pembicaraan mereka dengan memasang muka cemberut dan kedua tangannya bertolak pinggang,ia sadar bahwa disana ada Yeonjun namun Eunbi tidak terlalu memperhatikannya karena terlalu kesal dengan Jia yang telah membuatnya menuggu selama tiga puluh menit.Huh pantas saja.

"Kau duluan saja dulu." Jawab Jia dengan santainya.

Eunbi membesarkan matanya,tak terima. "KAU GILA?!"

Promise (최 연준)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang