❤️ The Prince And The Swan ❤️

549 107 55
                                    

Last Chap

.

.

.

Deggg!

Jantung Alec memompa cepat, perasaannya sesak, entah kenapa semakin dekat, langkahnya justru terasa semakin berat. Alec terus berjalan sekuat tenaga meskipun kedua kakinya terasa sangat sulit diajak bekerja sama.

Alec telah berdiri tepat di sisi orang itu, jantungnya semakin memacu, napasnya seakan berhenti berhembus kala sosok itu semakin jelas. Hanya menatap punggungnya saja, Alec sangat mengenalnya.

"Aria?"

Tak sabar, Alec nyaris berteriak memanggil namanya, sosok itu menoleh dan demi segala yang terbang di udara, di bawa sinar bulan purnama, Alec yakin ia tak salah lihat. Di bawah langit musim semi tahun ini, sosok itu nyata di hadapannya, angsa putih cantiknya yang pergi lima tahun lalu, kini berdiri manis di depannya.

"Selamat malam Mr Yuen, Anda mengenali saya?" sebuah tanya meluncur, senyum di wajah Alec mendadak sirna, berganti raut heran dan tak mengerti.

"Saya Aria Edward, perwakilan dari JIC Estate, apakah ayah Anda sudah menjelaskan tentang ...."

"Kau ke mana saja, kau masih ingat danau ini?" Alec memotong cepat kalimat itu, ia maju mengikis jarak dan menarik tubuh itu ke dalam dekapannya, tubuh mungil itu mengejang, sesaat kemudian ia meronta.

"Le-lepaskan saya, kita bahkan tak saling kenal. Saya memang penasaran dengan danau ini karena selalu hadir di dalam mimpi saya." Aria berkata sembari berusaha melepaskan dirinya tapi Alec tak peduli, ia terus mendekap tubuh itu membuat Aria akhirnya pasrah. Alec memeluk tubuh yang sangat pas untuk dipeluknya ini.

Tubuh ramping mungilnya, aroma lilac purplenya, wajah cantiknya, kulit putihnya, bibir semerah kelopak mawarnya dan rambut sehitam eboninya, masih sama seperti yang Alec kenali dulu.

Masih Arianya yang dulu!

"Tu-Tuan, kapan Anda berhenti memeluk saya?" Aria bertanya lirih, menyadarkan Alec akan perbuatannya. Ia melepaskan tubuh mungil itu lalu menatap lekat wajah cantiknya, "Kau lupa siapa aku?" Ia bertanya tepat di depan wajah indah itu. Aria mengangguk pelan, "apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanyanya.

Alec sesaat terlihat berpikir, "pernah, di suatu waktu dalam kehidupan ini, jadi Aria Edward, siapa pun dirimu saat ini, dari mana pun asalmu, satu hal yang harus kau tahu, Kau telah ditakdirkan untuk menjadi milikku, milik seorang Alec Yuen!"


****

Enam bulan berlalu

Alec Yuen melangkah menapaki hamparan karpet merah menuju ke suatu tempat, sosok manis di sana dalam balutan pakaian pengantin putih-putihnya. Di sana Aria Edward berdiri di sisi kedua orang tuanya, Mr dan Mrs Edward. Alec tak membiarkan Aria berjalan sendirian menuju altar, dia ingin menjemputnya.

Alec terus berjalan, teringat bagaimana bahagianya ia enam bulan yang lalu saat menemukan Aria kembali meski Aria melupakan siapa dirinya, melupakan semua kisah di masa lalunya. Alec tak peduli, baginya Aria kembali saja sudah cukup. Fakta yang kemudian ditemukannya juga sangat mencengangkan, menurut Mrs Edward, Aria mengalami kecelakaan saat berusia tujuh belas tahun, ia terbaring koma selama lima tahun dan baru sadar enam bulan yang lalu.

Alec tak ingin memikirkan misteri ini, ia tak mau rasa penasarannya melampaui kuasa Sang Pencipta. Ia yakin semua telah diatur oleh Sang pemilik kehidupan ini. Tentang bagaimana Aria kembali padanya setelah ia mematahkan kutukan itu, semua adalah rahasia Sang pemilik alam semesta ini.

The Prince And The Swan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang